EVALUASI KANDUNGAN LEMAK SUBKUTAN DAN ABDOMINAL BROILER YANG DIBERI TEPUNG LEMPUYANG (ZINGIBER AROMATICUM VAL) DAN TEPUNG KUNYIT (CURCUMA DOMESTICUM) DALAM PAKAN SUBTITUSI
DOI:
https://doi.org/10.31850/jgt.v3i3.96Abstract
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui level kombinasi tepung kunyit dan tepung lempuyang yang dapat memberi pengaruh terhadap kandungan lemak abdominan dan subkutan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan sebanyak tiga kali dan lima taraf perlakuan yaitu P0 = kontrol, P1= 0,5% tepung lempuyang + tepung kunyit 0,5%, P2 = 2,5% tepung lempuyang + tepung kunyit 0,5%, P3 = 4,5% tepung lempuyang + tepung kunyit 0,5% dan P4 = 6,5% tepung lempuyang + tepung kunyit 0,5%. Persentase lemak pada perlakuan P0 dan P1 lebih tinggi, perlakuan P0 dan P1 berbeda sangat nyata dengan perlakuan P2, P3 dan P4. Perlakuan P2 tidak berbeda sangat nyata dengan perlakuan P3 dan P4. Persentase lemak tertinggi ke terendah diperoleh dari perlakuan P0 sebesar (4,20%), P1 (3,62%), P2 (2,27%), P4 (2,23%) dan P3 (1,61%). Suplementasi tepung lempuyang (Zingiber aromaticum val) dalam ransum, berbeda sangat nyata pada taraf 1% terhadap persentase ayam pedaging. Perlemakan dibawah kulit relatif sedikit dibanding lemak abdomen. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pemberian suplementasi tepung lempuyang dan tepung kunyit dengan konsentrasi suplementasi tepung lempuyang 4,5% pada pakan dapat menurunkan persentase lemak broiler. Sedangkan persentase lemak optimun adalah perlakuan 3 (tepung lempuyang 4,5% + tepung kunyit 0,5%) yaitu 1,61%.References
Bidura, H, A.G. Hataamijaya dan Supriadi. 2007. Kebutuhan Imbangan Protein dan Energi dalam Ransum Ayam Nunukan Periode Pertumbuhan. Proc. Seminar Pengembangan Peternakan dalam Menunjang Pengembangan Ekonomi Nasional. Fakultas Peternakan Univeritas Jenderal sudirman, Purwokerto.
Bintang, I.K, dan A.G.Nataamijaya. 2005. Pengaruh Penambahan Tepung Kunyit (Curcuma domestica val) Dalam Ransum Broiler. Prosiding Seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Bogor, 12 – 13 September 2005 Puslitbang Peternakan, Bogor: 733 – 736.
Collin, A., R. D. Malheiros, V. M. B. Moraes, P. Van As, V. M. Darras, M. Tauois, E. Decuypere and J. Buyse. 2003. Effects of dietary macronutrient content on energy metabolism and uncoupling protein mRNA expression in broiler chickens. Bri. J. Nutr., 90: 261-269.
Darwis. 1995. Tumbuhan obat family zingiberaceae. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Industri. Badan Litbang Pertanian Bogor
Hariyanto. 1983. Petunjuk Bertanam dan Kegunaan Lempuyang. Karya Anda Surabaya.
Ilyas. 2009. Budidaya Ternak Ayam Buras. Dinas Pertanian dan Peternakan kabupaten Pinrang.
Jianlin, Sinovec and R. Markovic, 2004. Using prebiotic in poultry nutrition. Biotechnolgy in Animal Husbandry 21 (5-6), p 235-239.
Muchtadi dan Sugiyono. 1989. Petunjuk Laboratorium: Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Nugroho, NA. 1998. Manfaat dan Prospek Pengembangan Kunyit. Ed ke-1. Ungaran: PT.Trubus Agriwidya.
Suhirman, S., Hernani dan Cheppy, S. 2006. Uji Toksisitas Ekstrak Lempuyang Gajah (Zingiber zerumbet) terhadap Larva Udang (Artemia salina Leach.). Buletin Littro. Vol. XVII No. 1, 2006, 30 – 38.
Tanaka, M., M. Reza dan H. Sayyahzadeh, 1983. Effect of prebiotic (Fermacto) in low protein diet on performance and carcass characteristics of broiler chicks.International Journal of Poultry Science 6 (9): 661-665.
Wahyono, R, Masnilawati dan Kartadisastra, 2002. Penyediaan Dan Pengolahan Pakan Ternak Ruminansia. Kanisius, Yogyakarta.
Waskito. 1981. Pengaruh berbagai faktor lingkungan terhadap gala tumbuhan ayam-ayam broiler. Disertasi. Universitas Padjajaran, Bandung.
Widodo, W. 2002. Nutrisi dan Pakan Unggas Kontekstual. Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta
Yeh, S., W. and Leveille, 1969. The immunomodulatory effect of lactulose on calves fed preruminant Enterococcus faecium J. Anim. Sci. 87: 1731-1738.