Analisis Potensi Wilayah Pengembangan Peternakan Sapi Perah di Kabupaten Enrekang

Authors

  • St. Aisyah R Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Asriyanti Syarif Universitas Muhammadiyah Makassar
  • Sitti Khadijah Yahya Hiola Universitas Muhammadiyah Makassar

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v10i3.847

Keywords:

potential, development, dairy cow

Abstract

This study is to analyze the potential of the area for developing dairy cattle in Enrekang Regency using a descriptive method. Primary data was obtained from direct interviews with dairy farmers and secondary data collected was periodic data over five years, from 2017 to 2021, sourced from the Central Bureau of Statistics of Enrekang Regency. The data analysis used is qualitative analysis and location quotient (LQ). The results show that the areas that become the economic base in the development of the dairy cattle business are Cendana District and Anggeraja District. The obstacles experienced by dairy farmers so far are the availability of cattle breeds, the availability of feed, health services, marketing, and human resources. The dairy farming business in Enrekang Regency can be maximized to be able to be competitive.

Author Biographies

St. Aisyah R, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar

Asriyanti Syarif, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar

Sitti Khadijah Yahya Hiola, Universitas Muhammadiyah Makassar

Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Makassar

References

Azis, Iksan Abd., Yantu., Lamusa, Arifudin. (2015). Peran sektor pertanian dalam perekonomian Kabupaten Morowali. e-J. Agrotekbis 3 (2) : 212 – 221.

Badan Pusat Statistik. (2021). Direktori perusahaan pertanian peternakan, 2021. Jakarta.

Badan Pusat Statistik Kabupaten Enrekang. (2021). Kabupaten Enrekang dalam Angka.

Daud, A. R. (2009). Analisis potensi wilayah pengembangan ternak ruminansia di Kabupaten Purwakarta. Sosiohumaniora, 11(2), 126.

Faijah, N., & Wahbi, A. A. (2017). Metode spasial dalam memetakan sektor peternakan unggulan di Indonesia. JABE (Journal of Applied Business and Economic), 1(2), 135-145.

Hendarto, R. M. (2000). Analisis Potensi Daerah dalam Pembangunan Ekonomi. Makalah Diklat. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Hikmahwidi, R. (2018). Penentuan komoditas unggulan tanaman pangan dan ternak ruminansia Di Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Pemikiran Masyarakat Ilmiah Berwawasan Agribisnis. 2018. 4(1):98-110.

Iyai, D. A., Sumule, A. I., Sagrim, M., & Baransano, M. (2016). Asesmen cepat potensi komoditas unggulan peternakan dataran tinggi Pegunungan Arfak, Papua Barat. Jurnal Sain Peternakan Indonesia, 11(2), 82-88.

Jumiyanti, K. R. (2018). Analisis location quotient dalam penentuan sektor basis dan non basis di Kabupaten Gorontalo. Gorontalo Development Review, 1(1), 29-43.

Khasanah, N. 2018. Komoditas tanaman pangan dan ternak unggulan di Kabupaten Banyumas. Jurnal Pertanian Agros Vol. 20 No.2, Juli 2018: 74-78. e-ISSN 2528-1488, p-ISSN 1411-0172.

Matitaputty, P. R., & Kuntoro, B. (2010). Potensi dan strategi pengembangan kawasan peternakan ruminansia dan pemanfaatan limbah tanaman pangan di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB). Jurnal Peternakan, 7(2):70-81.

Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian. (2019). Outlook Susu. Kementerian Pertanian. Jakarta.

Hiola, S. K. Y. (2019). Leading commodities of food crops and plantation subsector in Pinrang District. Agriekonomika, 8(1), 7-13.

Ratag, J. P., Kapantow, G. H., & Pakasi, C. B. (2016). Peranan sektor pertanian terhadap perekonomian di Kabupaten Minahasa Selatan. Agri-Sosioekonomi, 12(2A), 239-250.

Salman, D., Aisyah, R. S., Siregar, A. R., & Baba, S. (2020, March). Coexistence mode of production based dairy cow supporting farming in producing biogas as renewable energy resources. In IOP Conference Series: Earth and Environmental Science (Vol. 473, No. 1, p. 012113). IOP Publishing.

Santosa, S. I., Setiadi, A., & Wulandari, R. (2013). Analisis potensi pengembangan usaha peternakan sapi perah dengan menggunakan paradigma agribisnis di kecamatan musuk Kabupaten Boyolali. Buletin Peternakan, 37(2), 125-135.

Saputra, J.I, Liman & Widodo, Y. (2016). Analisis potensi pengembangan peternakan sapi potong di Kabupaten Pesawaran. Jurnal Ilmiah Peternakan Terpadu Vol. 4(2): 115-123.

Snel dan Staring. (2001). Poverty, migration, and coping strategies:an introduction. European Journal of Anthropology no. 38, 2001: pp. 7-22.

St Aisyah Ra, S. A. R., Salman, D., Ramadhan Siregar, A., & Baba, S. (2020). Modernizing dairy farm: a production mode analysis. International Journal on Advanced Science Engineering Information Technology. Vol 10 (2) : 775-781.

Sudrajat, E. (2017). Analisis location quotient (LQ) tentang potensi pengembangan sapi rakyat Di Kabupaten Gowa (Dsertasi). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Suhaema, E., Widiatmaka, W., & Tjahjono, B. (2014). Pengembangan wilayah peternakan sapi potong berbasis kesesuaian fisik lingkungan dan kesesuaian lahan untuk pakan di Kabupaten Cianjur. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan, 16(2), 53-60.

Susilo, Y.S., (2010). Strategi bertahan industri makanan skala kecil pasca kenaikan harga pangan dan energi di Kota Yogyakarta. Jurnal Ekuitas Vol. 14 No. 2 Juni 2010: 225 – 244. ISSN 1411-0393 Akreditasi No.110/DIKTI/Kep/2009.

Published

27-12-2021

Issue

Section

Articles