PENGARUH SALINITAS TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN LARVA UDANG WINDU (PENAEUS MONODON)

Authors

  • Muhammad Syukri Universitas Sulawesi Barat, Indonesia
  • Muhammad Ilham Universitas Sulawesi Barat, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v5i2.166

Keywords:

salinitas, sintasan, pertumbuhan, post larva, udang windu

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang pengaruh salinitas terhadap sintasan dan pertumbuhan larva udang Windu (Penaeus monodon). Diharapkan dapat dimanfaatkan untuk kegiatan perbenihan larva udang windu khususnya pada stadia post larva.Rancangan percobaan yang digunakan adalah  Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan, tiap perlakuan diulang 3 kali, sehingga terdiri atas 12 satuan percobaan. Perlakuannya adalah salinitas a) 25 ppt,b) 30 ppt (Kontrol), c).35 ppt dan d).40 ppt. Peubah yang diamati adalah sintasan dan pertumbuhan larva udang windu mulai  post larva 1 (PL 1) sampai pada stadia post larva 15 (PL 15). Selain itu dilakukan pengukuran parameter kualitas air lainnya seperti suhu, pH dan oksigen terlarut sebagai data pendukung penelitian.Hasil penelitian menunjukkan tingkat sintasan post larva udang windu tertinggi diperoleh pada salinitas 25 ppt sebesar 84,67 % dan terendah pada salinitas 40 ppt sebesar 49,33 %.Pertumbuhan post larva udang windu tertinggi juga diperoleh pada salinitas 25 ppt sebesar 0,44 g dengan laju pertumbuhan 14,15% dan terendah pada salinitas 40 ppt sebesar 0,20 g, dengan laju pertumbuhan sebesar 9,83%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa salinitas 25 ppt adalah salinitas yang menghasilkan tingkat sintasan dan pertumbuhan post larva udang Windu yang terbaik. Sedangkan salinitas 40 ppt menghasilkan tingkat sintasan dan pertumbuhan yang lambat dan kematian yang tinggi.

References

Adi, P. 2014. BAB II Tinjauan Pustaka Biologi Udang Windu. [Online]. http://digilib.unila.ac.id/5545/15/BAB%20II.pdf. (diakses tanggal 01 Desember 2015).

Anggoro, S. 1992. Efek Osmotik Berbagai Tingkat Salinitas Media terhadap Daya Tetas Telur dan Vitalitas Larva Udang Windu, Penaeus Monodon Fabricius. Disertasi. Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor, Bogor. 230 hal.

Arafik 2009. Pembenihan Udang Windu (Penaeus monodon). [Online]. http://lamadiaquaculture.blogspot.co.id/2009/11/pembenihan - udang-windu-penaeus-monodon (diakses tanggal 15 November 2015).

Ari, W. I. 2010. Kelangsungan Hidup Udang Windu (Penaeus monodon, Fab.) Pasca Larva dalam Berbagai Tingkat Aklimasi Salinitas. [Online]. http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/399/C89IWA.pdf?sequence.(diakses tanggal 29 september 2015).

Austin B, Austin DA. 1993. Bacterial Fish Pathogens. In Disease in Farmed and wild fish. Ellis Horwood Ltd, Publisher,Chichester, England.

Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara,. 2007. Penerapan Best Management Practices (BMP) pada Budidaya Udang Windu (Penaeus monodon Fab.) Intensif. Departemen Kelautan Dan Perikanan Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau Jepara.

Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara,2005. Budidaya Udang Windu. www.udang-bbbap.com. (diakses tanggal 15 November 2015).

Bawal, C. 2012. Pengaruh Salinitas Air Terhadap Kesintasan dan Pertumbuhan Benih Ikan Bawal Air Tawar (Colossoma macropomum). [Online]. https://tricahyoachiriyantodotorg.wordpress.com/2012/01/08/revisi-proposal-penelitian/. (diakses tanggal 08 Januari 2015).

Boeuf, G. and P. Payan, 2001. How Should Salinity Influence Fish Growth? Review. Comp Biochem Physiol 130C: 411-423.

Boyd C.E. 1990. Water Quality in Ponds For Aquaculture. Birmingham

Publishing Co., Alabama. 420 p.

Effendie, I.M, 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara: Yogyakarta.

Fast, A. W. and Lester, L. J. 1992. “Marine Shrimp Culture: Principles and Practices”. Development in Aquaculture and Fisheries Science, 23.

Fegan D F, 2003. Budidaya Udang Vannamei (Litopenaeus vannamei) di Asia. Gold Coin Indonesia Specialities Jakarta.

Flegel T. W and D, Fegan, 1995. Enviromental Control of Infection Shrimp Disease in Thailand. Disease in Asian Aquaculture II. P:65-68.

Fujaya, 2004. Pandun Budidaya Udang Windu. Penebar Swadaya : Jakarta.

Haliman R.W, dan Adijaya DS. 2004. Udang Vannamei. Jakarta: Panebar Swadaya.

Harefa, F., 1996. Pembudidayaan Artemia Untuk Pakan Udang dan Ikan. PT. Penebar Swadaya, Jakarta.

Huyn, M.S. and R. Fotedar. 2004. Growth, Survival, Hemolymph Osmolality and Organosomatic indIces of the Western King Prawn (Penaeus laticulatus Kihinouye, 1896) Reared at Different Salinities. Aquaculture, 234: 601-614.

Komarawidjaja, W. 2006. Pengaruh Perbedaan Dosis Oksigen Terlarut (DO) pada Degradasi Amonium Kolam Kajian Budidaya Udang. Jurnal Hidrosfir, 1(1): 32-37.

Navarro, J.C. 1999. Lipids Conversion During Enrichment of Artemia. Aquaculture 174 :155-166.

Nuzzuluddin, A. 2015. Pengaruh Pemberian Berbagai Kombinasi Kadar Karbohidrat Pakan dan Kromium (Cr+3) Terhadap Deposit Glikogen Hepatopankreas dan Otot Gelondongan Udang Windu (Penaeus monodon). [Online]. Http://www.repository.unhas.ac.id. (diakses tanggal 02 April 2015).

Putri, D.S, 2009. Pengaruh Salinitas Terhadap Pertumbuhan Benih Ikan Nila GIFT. Skripsi.Fakultas perikanan dan ilmu kelautan, Universitas Padjajaran. Bandung.

Rachmawati, D. Hutabarat, J., dan Anggoro, S. 2012. Pengaruh Salinitas Media Berbeda Terhadap Pertumbuhan Keong Macan (Babylonia spirata L.) pada Proses Domestikasi. ISSN 0853-7291 Ilmu Kelautan September 2012 Vol. 17 (3) 141-147 [Online] :http://ejournal.undip.ac.id. (diakses tanggal 26 Januari 2016).

Rukyani. A. 1993. Penanggulangan Penyakit Udang Windu (Penaeus monodon). Dalam Hanafi, A., M. Atmomarsono, dan S. Ismawati (Eds.). Prosiding Seminar Hasil Penelitian Perikanan Budidaya Pantai, Maros 16 – 19 Juli 1993.1 – 8.

Soetedjo, H., 2011. Kiat Sukses Budidaya Lobster Air Tawar. Araska Press, Yogyakarta. 118 hal.

Steel, R. G. D. dan J. H. Torrie. 1993. Prinsip dan Prosedur Statistika. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. 748 hal.

Suprapto, R. 2010. Pengaruh Perubahan Salinitas Terhadap Sintasan dan Keragaan Pertumbuhan Post Larva Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) Populasi Ciasem Pada Skala Laboratorium. [Online]. www. sidik.litbang.kkp.go.id/index.php/searchkatalog/.../37-411.pdf. (diakses 25 Desember 2015).

Wandiunaya, 2013. Hubungan Temperatur Oksigen Terlarut Dan Salinitas Pada Ikan Kerapu Lumpur. [Online]. https: //wandiunaya.wordpress.com /2013/ 04/20/hubungan-temperaturoksigen-terlarut-dan-salinitas-pada-ikan-kerapu-lumpur/. (diakses tanggal 20 April 2015).

Wardoyo,T. H. 1997. Pengeloalaan Kualitas Air Tambak Udang. Makalah pada pelatihan manajemen tambak udang dan hatchery. Fakultas perikanan dan Ilmu kelautan, IPB.Bogor.

Yuniarso, T. 2006. Peningkatan Kelangsungan Hidup, Pertumbuhan Dan Daya Tahan Udang Windu (Penaeus mondon) Stadium Pl 7 – Pl 20 setelah Pemberian Silase Artemia Yang Telah Diperkaya Dengan Silae Ikan. [Online]: http://core.ac.uk/download/pdf/12351562.pdf. (diakses tanggal 31 maret 2015).

Published

01-08-2016

How to Cite

Syukri, M., & Ilham, M. (2016). PENGARUH SALINITAS TERHADAP SINTASAN DAN PERTUMBUHAN LARVA UDANG WINDU (PENAEUS MONODON). Journal Galung Tropika, 5(2), 86–96. https://doi.org/10.31850/jgt.v5i2.166

Issue

Section

Articles

Citation Check

Most read articles by the same author(s)

Obs.: This plugin requires at least one statistics/report plugin to be enabled. If your statistics plugins provide more than one metric then please also select a main metric on the admin's site settings page and/or on the journal manager's settings pages.