SISTEM BAGI HASIL NELAYAN PUKAT CINCIN DI KOTA PAREPARE

Authors

  • Fitri Indahyani Program Studi Budidaya Perikanan Fakultas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare
  • Khairuddin Khairuddin Program Studi Budidaya PerikananFakultas Pertanian, Peternakan, dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v5i2.163

Keywords:

pukat cincin, nelayan, sawi, Parepare

Abstract

Perikanan merupakan salah satu sub sektor yang diharapkan mampu menjadi penopang peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia. Sub sektor perikanan dapat  berperan dalam pemulihan dan pertumbuhan perekonomian karena potensi sumberdaya ikan yang besar dalam jumlah dan keragamannya.Indonesia sebagai negara maritim, sebagian besar memperoleh nafkah dari laut. Ada yang berusaha dengan mengandalkan modal dan kemampuan orang lain atau secara bersama-sama antara nelayan pemilik (punggawa kapal) dengan nelayan penggarap (sawi) mengoperasikan alat tangkap ikan ataupun dengan menyerahkan sepenuhnyakepada orang lain.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem bagi hasil dan pendapatan nelayan Pukat cincin (Purse Seine) di Kota Parepare. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu data primer (nelayan) dan data sekunder (DKP dan BPS). Analisis data dilakukan dengan menghitung jumlah hasil tangkapan dan keuntungan dari usaha yang dilakukan. kemudian dibagi menurut sistem bagi hasil yang berlaku dikelompok nelayan yang diteliti. Hasil penelitian ini menunjukkan Sistem bagi hasil yang dilakukan oleh nelayan pukat cincin di PPI Cempae Soreang kota Parepare adalah dengan cara mengurangi semua hasil penjualan ikan selama satu bulan dengan semua biaya yang dikeluarkan dalam satu bulan. Hasil bersih tersebut dibagi dua dengan pemilik kapal dan sawi. Selanjutnya bagian untuk sawi dibagi lagi berdasarkan tugas dan tanggung jawab dari sawi yaitu untuk punggawa sawi, pabbuang batu, pabbuang pelampung masing-masing mendapat tambahan 0,5 lebih besar dari sawi biasa, pendapatan yang diperoleh nelayan pukat cincin khususnya untuk sawi masih rendah yaitu rata-rata per bulan sebesar Rp 671.875,-.

References

Bengen, D.G. 2001. Pengelolaan Sumberdaya Wilayah Pesisir Secara Terpadu, Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat. Makalah pada Sosialisasi Pengelolaan Sumberdaya Berbasis Masyarakat. Bogor, 21-22 September 2001.

Kinnucan H.W. and C.R. Wessells. 2007. Marketing Research Paradigm for Aquaculture. Aquaculture Economics and Management, 1(1):73-86.

Mallawa, A dan Sudirman, 1999. Metode Penangkapan Ikan. Bahan Pengajaran Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Jurusan Perikanan Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UNHAS, Makassar.

Suaib, R. 2003. Perjanjian Bagi Hasil Perikanan Laut dengan Sistem Punggawa Ikan di Kabupaten Pangkep. Skripsi Fakultas Hukum UNHAS, Makassar.

Published

01-08-2016

Issue

Section

Articles