KUALITAS KARKAS DAN BOBOT KARKAS AYAM KAMPUNG UNGGUL BALITNAK (KUB) PADA PEMBERIAN FITOBIOTIK DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA

Authors

  • Hasyim Asyari
  • Nurhaedah Nurhaedah
  • Rahmawati Semaun

DOI:

https://doi.org/10.31850/jgt.v3i1.65

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan fitobiotik pada air minum terhadap kualitas dan berat karkas ayam KUB. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan ulangan sebanyak tiga kali dan tiga taraf perlakuan yaitu K0 = kontrol, K1= Fitobiotik 10 cc/ liter air, K2 = Fitobiotik 15 cc/ liter air,K3 = Fitobiotik 20 cc/ liter air.Berat Karkas perlakuan K3 lebih tinggi dibanding dengan yang lainnya, perlakuan K3berpengaruh nyata dengan perlakuan K0, K1 dan K2.  Rata-rata data secara biologis pada perlakuan K0, K1, K2 dan K3 yaitu masing-masing 0.43 (Kg), 0,47 (Kg), 0,48 (Kg), 0,53 (Kg). Pemberian fitobiotik pada air minum dengan konsentrasi yang berbeda, berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kualitas karkas ayam KUB.  Perlakuan Fitobiotik 20 cc/l berpengaruh dibanding perlakuan lainnya.  Nilai rata – Rata kualitas karkas tertinggi ke terendah adalah pada pemberian 20 cc/l (66,42 %), 15 cc/l (63,52 %), 10 cc/l(61,71 %) dan kontrol (60,28 %). Kualitas karkas terdiri dari persentase dan komposisi karkas (lemak sub kutan, serat dan daging).  Perlemakan dibawah kulit relatif sedikit, aroma daging tidak amis, serat daging halus, padat, mengkilat dan karkas berwarna putih kekuning-kuningan serta bulu jarum yang sedikit.Hati nampak mengkilat, dan warna karkas segar kemerahan.

References

Abubakar dan M. Wahyudi. 1994. Pengaruh pemotongaan sebelum dan sesudah rigor mortis terhadap penampakan ayam broiler. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi Peternakan. Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor.

Abu Bakar dan m.Wahtyudi, 2009. Penggunaan Ramuan Herbal Untuk Meningkatkan Produktivitas dan Kualitas Broiler. Makassar.

Awaluddin, 2012. Strategi pengembangan ayam biro maru dalam upaya penyediaan bibit ayam pedaging lokal. IJAS. Universitas Tadulako. Palu.

Bahri S, Masbulan E, Kusumaningsih A. 2005. Proses praproduksi sebagai faktor penting dalam menghasilkan produk ternak yang aman untuk manusia. J Litbang Pertanian, 24(1).

Barhiman, S. 1976. Kualitas karkas ayam Kampung dan persilangan ayam Kampung dengan RIR. Karya Ilmiah. Fakultas Peternakan, Insitut Pertanian Bogor, Bogor.

Bidura, I. G. N. G. dan I. N. Suwidjayana. 2000. Pengaruh Penggunaan Pod kakao dalamRansum terhadap Produksi dan Kadar Kolesterol Telur Ayam. Laporan penelitian,fakultas peternakan, Universitas Udayana, Denpasar.

Brake, J., G.B. Havesten, S.E. Scheideler, F.R. Ferket and D.V. Rives. 1993. Relationship of sex, age and body weight to broiler carcass yield and ofal production. Poult. Sci. 71: 11371145..

Cavazzoni, V., A. Adami and C. Castrovilli. 1998. Performance of broiler chickens supplemented with Bacillus coagulans as probiotic. British Poultry Science 39 : 526-529.

Daud, M., W. G. Pilliang dan I. P. Kompiang, 2007. Persentase dankualitas karkas ayam pedaging yang diberi probiotik danprobiotik dalam ransum. JITV 12(3): 167-174.

Mugiyono S., Sukardi, dan Triyanti E. 1989. Perbandingan pemeliharaan ayam buras secara tradisional dan intensif. Seminar Nasional tentang UnggasLokal.Fak. Peternakan, UNDIP, Semarang.

Moeljanto, R.D. dan Mulyono. 2003. Khasiat dan Manfaat Daun Sirih (Obat mujarab dari masa kemasa). Agromedia Pustaka, Jakarta.

Onning, G., Q. Wang, B. R. Westrom, N. Asp And B. W.Karlsson. 1996. Influence of oat saponins on intestinalpermeability in vitro and in vivo in the rat. Br. J. Nutr.76: 141-151.

Purwadaria, T., M.H. Togatorop, A.P. Sinurat, J. Rosida,S. Sitompul, H. Hamid Dan. T Pasaribu. 2001. Identifikasi zat aktif beberapa tanaman (lidah buaya, nimba dan bangkudu) yang potensial. Laporan Balai Penelitian Ternak, Bogor

Rasyaf M. 1992. Produksi dan Pemberian Pakan Unggas.Yoyakarta: Kanisius

Riana, A. 2010. Pemberian jamu meningkatkan produktifitas ayam pedaging. Makalah LKS Tingkat propinsi Jabar 2010.

Riyadi, 2009. Kunyit dan Jahe Baik untuk Ayam Broiler. http://slamet-riyadi03.blogspot.com/2009/04/kunyit-dan-jahe-baik-untuk -broiler.html. (Diakses tanggal 25agustus 2013)

Saenab, A., B. Bakrie dan Nasrullah. 2006. Pengaruh Pemberian Jamu Ayam Terhadap Kualitas Karkas Ayam Buras. Buletin Ilmu Peternakan dan Perikanan. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin Makassar.

Sasongko,H.1992. Manfaat biologis papain dalam ransum petelur pada berbagai aras protein. Tesis S2 programpascasarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Sinurat.A.P, T. Purwadaria, M.H. Togatorop dan T. Pasaribu. 2003. Pemanfaatan Bioaktif Tanaman Sebagai Feed Additive Pada Ternak Unggas : pengaruh pemberian gel lidah buaya atau ekstraknyadalam ransum terhadap penampilan ayam pedaging. Jurnal ilmu ternak veteriner

Sinurat, A.P., T. Purwadaria, T. Pasaribu, S.I.W Rakhmani, J. Dharma, J. Rosida, S. Sitompul Dan Ujianto. 2004. Efektifitas bioaktif lidah buaya sebagai imbuhan pakan untuk ayam broiler yang dipelihara di atas litter. JITV 9: 145-150.

Sistanto, 2013.Penggunaan Daun Pepaya (Carica Papaya L.) dalam Ransum untuk Meningkatkan Kualitas Produksi Ternak Unggas. Jurusan Peternakan Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu. http://livestock-livestock.blogspot.com/2013/01/penggunaan-daun-pepaya-carica-papaya-l.html (Diakses 5 september 2013)

Soeparno. 1994. Ilmu dan Teknologi Daging. Gajah Mada University Press.Yogyakarta.

Tillman, A. D., H. Hartadi., S. Reksohadiprodjo., S. Prawirokusumo, dan S. Lebdosoekojo. 1991. Ilmu Makanan Ternak. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Wahyu. J. 1992. IImu Nutrisi Ternak Unggas. UGM-Press, Yogyakarta.

Yuniastuti, A., 2002. Efek pakan berserat pada ransum ayam terhadap kadar lemak dan kolesterol daging ayam broiler. Jurnal Ilmiah Sainteks IX

Zuprizal. 2004. Antibiotik, Probiotik dan Fitobiotik dalam Pakan Unggas. PoultryIndonesia. Ed. Januari 2004.

Published

14-01-2014

Issue

Section

Articles