2024-03-29T04:50:17Z
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/oai
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/110
2019-01-20T21:18:40Z
jgt:ART
PENGARUH PEMBERIAN PESTISIDA ORGANIK DAN INTERVAL PENYEMPROTAN TERHADAP SERANGAN HAMA PADA BIBIT TANAMAN JABON MERAH (ANTHOCEPHALUS MACROPHYLLUS)
Mpapa, Bahidin Laode
Romadhon, Saiful
Penggunaan pestisida organik diharapkan dapat menekan pertumbuhan serangan hama dan penyakit tanaman seperti hama belalang, semut, kepik, mengendalikan bercak daun dan keriting daun. Serangan hama dan penyakit banyak terjadi pada awal masa pertumbuhan tanaman di persemaian. Fenomena serangan hama dan penyakit tanaman terjadi pada salah satu usaha pembibitan tanaman jabon merah. Salah satu pestisida organik yang murah dan ramah lingkungan yaitu pestisida organik dari urin sapi. Hal lain yang perlu diperhatikan agar meminimalisir serangan hama pada bibit tanaman yaitu adanya pengaturan interval penyemprotan. Penelitian dilakukan di Desa Ondo-ondolu, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai pada bulan Juli – Agustus 2013. Bahan dan Alat yang digunakan yaitu bibit jabon merah, pestisida organik dari urin sapi, handsprayer, kamera, lup dan alat tulis menulis. Penelitian menggunakan Rancangan Spilt Plot, dengan faktor utama adalah pestisida organik dari urin sapi, terdiri dari 3 (tiga) level yaitu : 10 ml (al), 20 ml (a2) dan 30 ml (a3), masing-masing dicampur dengan 1 liter air. Anak petak adalah interval penyemprotan, terdiri dari 3 level yaitu : 2 hari sekali (b1), 4 hari sekali (b2) dan 6 hari sekali (b3). Semua kombinasi di ulang sebanyak 3 kali sehingga di peroleh 27 kombinasi perlakuan. Variabel yang diamati yaitu total serangan pada minggu pertama, kedua, ketiga dan keempat. Analisis data dengan Analisis of Variance (Anova). Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemberian pestisida organik dengan interval penyemprotan yang berbeda tidak memberikan pengaruh terhadap serangan hama yang menyerang tanaman bibit jabon merah.
Fapetrik-UMPAR
2015-12-20
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/110
10.31850/jgt.v4i3.110
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 4 No. 3 (2015); 131 – 136
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 4 No 3 (2015); 131 – 136
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v4i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/110/110
Copyright (c) 2015 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/111
2019-01-20T21:18:40Z
jgt:ART
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI BAWANG MERAH DI KECAMATAN ANGGERAJA KABUPATEN ENREKANG
Nurhapsa, Nurhapsa
Kartini, Kartini
Arham, Arham
Bawang merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi dalam hal pemenuhan konsumsi nasional, sumber penghasilan petani, dan potensinya sebagai sumber devisa. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat pendapatan bawang merah di Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata petani memiliki luas lahan 0.74 hektar, dengan tingkat pendidikan sebagian besar SMA, dengan pengalaman lebih dari 5 tahun. Tingkat pendapatan petani bawang Kabupaten Anggeraja sebesar 45.16776 juta ha-1.
Fapetrik-UMPAR
2015-12-19
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/111
10.31850/jgt.v4i3.111
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 4 No. 3 (2015); 137 – 143
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 4 No 3 (2015); 137 – 143
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v4i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/111/114
Copyright (c) 2015 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/113
2019-01-20T21:18:40Z
jgt:ART
SIMULASI MODEL AQUACROP UNTUK ANALISIS PENGELOLAAN AIR TANAMAN PADI LADANG
Hadija, Hadija
Mariam, Mariam
Kekurangan pangan menjadi hal yang sangat sering dipertimbangkan saat ini. Faktor yang tak bisa dihindari dari kekurangan pangan saat ini adalah fluktuasi perubahan iklim dan cuaca. Kekurangan pangan tersebut dapat dipenuhi dengan penyediaan produksi padi pada lahan kering melalui tanaman padi ladang. Tujuan penelitian untuk (1) mengadaptasi dan menguji kemampuan model; (2) menentukan interaksi faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pengelolaan lingkungan produksi; (3) memperoleh informasi ataupun prediksi pengelolaan lingkungan produksi. Penelitian dilaksanakan di Teaching Farm Universitas Hasanuddin Makassar Sulawesi Selatan, pada Februari sampai Juni 2013, menggunakan metode pengumpulan data melalui (1) Pengamatan langsung dilapangan (Field research), (2) Pengujian Contoh Tanah Di Laboratorium (3) Studi pustaka (library research), dan metode analisis datanya menggunakan dua software yaitu software ETo Calculator (V.3.2) dan Software Aquacrop (V.04) Metode analisis menggunakan dua program yaitu ETo Calculator Versi 3.2 dan program aquacrop versi 4.0 tahun 2012. Hasil penelitian menujukan dari hasil simulasi kebutuhan air tanaman padi ladang, total air tesedia terendah pada tahun 2005 yaitu 2,71 mm.hari-1 sedangkan tertinggi pada tahun 2008 yaitu 289,2 mm/hari. Secara ideal simulasi yang dilakukan dapat dilihat pada tahun 2007-2011 dimana produksi meningkat dari 1,93 ton/ha menjadi 2,61 ton.ha-1. Berdasarkan validasi yang dilakukan model terhadap hasil produksi menggunakan data BPS Sulsel, model mampu dijalankan dengan baik dengan ketepatan prediksi mencapai 87,0 %. Output dari program akan sangat membantu para pengguna di bidang pertanian.
Fapetrik-UMPAR
2015-12-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/113
10.31850/jgt.v4i3.113
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 4 No. 3 (2015); 144 – 151
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 4 No 3 (2015); 144 – 151
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v4i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/113/112
Copyright (c) 2015 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/114
2019-01-20T21:18:40Z
jgt:ART
PEMANFAATAN DAN KEBERLANJUTAN GOSSE SEBAGAI SUMBER PROTEIN UNTUK MENDUKUNG PEMELIHARAAN ITIK INTENSIF DI KABUPATEN PANGKEP
Harifuddin, Harifuddin
Wadi, Ahmad
Jaya, Andi Asdar
Risal, Muhammad
Usaha ternak itik intensif mengalami kendala dalam penyediaan sumber protein secara berkelanjutan. Jika mengharapkan dari pakan buatan, maka keuntungan sangat sulit dicapai utamanya pada skala yang kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan nutrisi dari gosse, jumlah produksi dan daya dukung terhadap ternak itik. Manfaat penelitian ini adalah ditemukannya formulasi pakan yang berbasis sumber protein dari gosse yang dapat direkomendasikan untuk para peternak itik intensif. Metode pengambilan sampel menggunakan metode bujur sangkar Latin. Parameter yang diukur adalah nilai nutrisi gosse sebagai bahan baku pembuatan pakan ternak itik. Selanjutnya menyusun formulasi pakan itik dengan target protein pakan minimal 18%. Daya dukung gosse yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein untuk ternak itik adalah 306 ekor ha-1.
Fapetrik-UMPAR
2015-12-16
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/114
10.31850/jgt.v4i3.114
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 4 No. 3 (2015); 152 – 156
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 4 No 3 (2015); 152 – 156
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v4i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/114/113
Copyright (c) 2015 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/115
2019-01-20T21:18:40Z
jgt:ART
ANALISIS JUMLAH TELUR CUMI-CUMI BERDASARKAN MUSIM
Hasmawati, Hasmawati
Cumi-cumi (Cephalopda) dapat mengisi pasaran internasional sebagai salah satu hasil perikanan, selain ikan dan udang. Salah satu upaya pengelolaan sumber daya cumi-cumi adalah membuatkan tempat sebagai sarang (atraktor) untuk berkumpul berteduh, mencari makan, dan menempelkan telur sehingga populasinya dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui musim penempelan telur cumi-cumi dan pola sebaran parameter oseanografi dan kelimpahan telur cumi-cumi berdasarkan ruang dan waktu. Atraktor ditempatkan pada perairan dengan kedalaman 4 - 10 meter. Pengumpulan data jumlah telur yang menenmpel dilakukan pada Musim Peralihan dan Musim Timur tahun 2011-2012. Data dianalisis dengan analisis deskriptif frekuensi kemudian dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney untuk melihat perbedaan yang signifikan antara jumlah telur yang menempel pada atraktor dan perbedaan jumlah telur pada musim yang berbeda. Uji koefisien korelasi Spearmann untuk melihat hubungan jumlah telur dengan faktor lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan musim penempelan telur cumi-cumi di perairan Spermonde khususnya diperairan Pulau Samatellu Lompo terjadi di Musim Timur. Pada musim peralihan, salinitas dan iluminasi cahaya menunjukkan hubungan korelasi positif. Sedangkan pada Musim Timur, kecepatan arus dan salinitas menunjukkan korelasi negatif dengan jumlah telur cumi-cumi yang menempel pada atraktor.
Fapetrik-UMPAR
2015-12-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/115
10.31850/jgt.v4i3.115
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 4 No. 3 (2015); 157 – 163
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 4 No 3 (2015); 157 – 163
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v4i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/115/115
Copyright (c) 2015 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/121
2019-01-20T21:18:40Z
jgt:ART
KAJIAN POTENSI LIMBAH PERTANIAN SEBAGAI PAKAN TERNAK SAPI POTONG DI KOTA PARE-PARE
Rauf, Juliawati
Rasbawati, Rasbawati
Kota Parepare memiliki luas lahan pertanian mencapai 7.505 hektar. Luasan lahan pertanian ini akan menghasilkan produk limbah pertanian. Terkait dengan pengembangan pakan ternak, maka diarahkan untuk dapat mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku pakan lokal bersumber dari limbah pertanian. Limbah pertanian dapat dimanfaatkan sebagai pakan pengganti hijauan yang ketersediaannya terbatas pada ternak sapi potong. Olehnya itu perlu dilakukan penelitian tentang Kajian Potensi Limbah Pertanian Sebagai Pakan Ternak Sapi Potong Di Kota Parepare. Penelitian bertujuan untuk mengetahui potensi dan daya dukung limbah pertanian sebagai sumber pakan ternak sapi potong di Kota Parepare dengan cara menghitung besarnya potensi pengembangan ternak sapi potong dan daya dukung lahan. Hasil yang diperoleh bahwa daya dukung limbah tanaman pangan di Kota Parepare dapat menampung dan menyediakan pakan untuk kebutuhan ternak sapi potong berdasarkan hasil perhitungan kebutuhan bahan kering (BK) yaitu sebesar 688,43 ST (satuan ternak).
Fapetrik-UMPAR
2015-12-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/121
10.31850/jgt.v4i3.121
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 4 No. 3 (2015); 173 – 178
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 4 No 3 (2015); 173 – 178
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v4i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/121/122
Copyright (c) 2016 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/122
2019-01-20T21:18:40Z
jgt:ART
KARAKTERISTIK HABITAT DAN KELIMPAHAN IKAN HIAS INJEL BATMAN (POMACANTHUS IMPERIOR) DI PERAIRAN KABUPATEN PANGKEP, SULAWESI SELATAN
Abdullah, Abdullah
Kasmi, Mauli
Tujuan penelitian ini adalah mengestimasi dan menganalisis kelimpahan ikan hias Injel Batman (Pomacanthus imperior) berdasarkan kondisi tutupan karang hidup di perairan Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan. Metode penelitian didasarkan pada sampling paralel antara kelimpahan (visual sensus) dan prosentase tutupan karang hidup (Point Intercept Transect) di lokasi penelitian. Lokasi penelitian di Perairan Kepulauan Liukang Tumpabbiring dan Kepulauan Liukang Tangaya. Hasil menunjukkan Kepulauan Liukang Tupabbiring mempunyai kelimpahan ikan 0,00005 ekor.m-2 dengan standing stock 138 ekor dan peraiaran Kecamatan Liukang Tangaya sebanyak 0,005 ekor. m-2 dengan standing stock 35.121 ekor. Kelimpahan ikan Injel Batman tidak berkorelasi positif dengan tutupan karang hidup tetapi keberadaannya dipengaruhi oleh struktur bentuk pertumbuhan karang (karasteristik habitat) yaitu di antara celah karang bercabang, submasive dan masive.
Fapetrik-UMPAR
2015-11-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/122
10.31850/jgt.v4i3.122
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 4 No. 3 (2015); 164 – 172
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 4 No 3 (2015); 164 – 172
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v4i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/122/123
Copyright (c) 2016 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/136
2019-01-20T21:15:18Z
jgt:ART
ANALISIS KETERSEDIAAN NITROGEN PADA LAHAN AGROFORESTRI KOPI DENGAN BERBAGAI POHON PENAUNG
Harsani, Harsani
Suherman, Suherman
agroforestri
kopi
nitrogen
Sistem budidaya petani dalam menerapkan agroforestri telah dipengaruhi oleh budaya dan sosial ekonomi setempat. Selain tanaman legum, keberadaan tanaman kayu seperti suren, mahoni, jati, serta tanaman perkebunan lainnya yaitu cengkeh sering dijumpai di lahan pertanian kopi sekarang ini. Keragaman pohon penaung memberi dampak ketersediaan hara akibat kemampuan masing-masing tanaman dalam penyerapan hara. Sistem campuran dari berbagai jenis tanaman atau mixed cropping dapat mengubah lingkungan agroforestri dengan caranya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketersediaan nitrogen pada lahan berbasis agroforestri kopi dengan berbagai pohon penaung di lahan petani. Penelitian dilaksanakan di Desa Benteng Alla Utara, Kecamatan Baroko, Kabupaten Enrekang. Perlakuan berupa petak sistem penggunaan lahan (SPL) yaitu tanpa naungan (P0), multistrata Dadap (Erythrina subumbrans), Suren (Toona sinensis), Lamtoro (Leucaena glauca) dan Sengon (P1), dan SPL kopi naungan Gamal (Gliricidia sepium) dan Lamtoro (Leucaena glauca) (P2). Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa sistem penggunaan lahan P1 merupakan model dengan kandungan nitrogen tertinggi dengan 0,24% dibandingkan dengan SPL P0 dan P2 hanya 016%. Hal ini menunjukkan ketersediaan unsur hara dalam tanah khususnya nitrogen dipengaruhi oleh sistem penggunaan lahan.
Fapetrik-UMPAR
2017-03-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/136
10.31850/jgt.v6i1.136
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 1 (2017); 60 - 65
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 1 (2017); 60 - 65
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/136/pdf_2
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/161
2019-01-20T21:17:53Z
jgt:ART
PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD AGRICULTURAL PRACTICE (GAP) UNTUK PERTANIAN BERKELANJUTAN DI KECAMATAN TINGGI MONCONG KABUPATEN GOWA
Sari, Dewi Puspita
Syafruddin, Reni Fatmasari
Kadir, Muhammad
Pertanian Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan dengan pendekatan prinsip-prinsip Good Agricultural Practice (GAP) sangat sulit diterapkan secara komprehensip pada suatu area atau wilayah pertanian, meskipun upaya kearah pendekatan tersebut terus dilakukan. Untuk terus menggiatkan prinsip pertanian berkelanjutan, maka dilakukan penelitian yang bertujuanuntuk mengetahui tingkat pemahaman petani tentang prinsip-prinsip GAP dan pengaruhnya terhadap nilai ekspektasi manfaat GAP untuk pertanian berkelanjutan pada usaha taninya, serta tingkat implementasi dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan sebagai sentra produksi tanaman sayuran. Pada petani yang mengusahakantanaman sayuran. Sampel petani dipilih secara acak sederhana (simple random sampling) dari desa yang dipilih secara sengaja. variabel ekosistem adalah lahan miring dan lahan datar. Data ditabulasi dan dianalisis sesuai tujuan penelitian menggunakan analisis data kuantitatif, Analisis regresi berganda dan Independent sampel t test. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pemahaman petani hortikultura di kecamatan Tinggi Moncong Kabupaten Gowa tentang prinsip-prinsip dan manfaat penerapan GAP masih sangat kurang, dimana aspek yang paling dipahami hanya aspek Lingkungan. Pemahamanpetani mengenai Prinsip-prinsip GAP yang rendah menyebabkan nilai ekspektasi manfaat penerapan prinsip-prinsip GAP untuk mendukung Pertanian Berkelanjutan diyakini hanya berpengaruh menghasilkan produk pertanian yang aman dikonsumsi dan bermutu lebih baik, sementara aspek berkurangnya serangan OPT, jaminan keselamatan petani dankepastian keberlangsungan usaha tani diyakini tidak banyak pengaruhnya. Tingkat penerapan prinsip-prinsip GAP petani pada Usahataninya pada dua ekosistem lahan miring maupun lahan datar berbeda tidak nyata. Adapun Faktor-faktor yang paling berpengaruh terhadap tingkat Implementasi prinsip-prinsip GAP adalah Luas lahan dannilai ekspektasi terhadap manfaat penerapan prinsip-prinsip GAP
Fapetrik-UMPAR
2016-12-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/161
10.31850/jgt.v5i3.161
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 5 No. 3 (2016); 151 - 163
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 5 No 3 (2016); 151 - 163
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v5i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/161/pdf
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/177
2019-01-20T21:15:18Z
jgt:ART
STRATEGI PENGEMBANGAN KETERKAITAN KEBUN INTI PLASMA DENGAN KAPASITAS PABRIK KELAPA SAWIT PADA PERKEBUNAN PT. KURNIA LUWUK SEJATI BANGGAI SULAWESI TENGAH
Sudarmaji, Iwan
Hasan, Wahyudi
kebun inti – plasma
pabrik
kelapa sawit
strategi
Posisi Indonesia sebagai produsen kelapa sawit terbesar kedua saat ini dan menuju produsen utama di dunia perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Perencanaan sampai upaya menjaga tetap bertahan pada posisi sebagai a country leader. Tuntutan akan kesejahteraan masyarakat secara berkeadilan perlu juga menjadi pertimbangan. Peluang untuk pengembangan agribinis kelapa sawit masih cukup terbuka bagi Indonesia, karena ketersediaan sumberdaya alam/lahan, tenaga kerja, teknologi, maupun tenaga ahli. Penelitian bertujuan mengetahui strategi produksi kelapa sawit dari kebun inti – plasma secara kuantitatif dapat memenuhi kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan unit analisis Manager PT. Kurnia Luwuk Sejati dan petani plasma di Kecamatan Toili dan Kecamatan Luwuk Timur. Responden 31 di Kecamatan Toili dan 11 orang di Kecamatan Luwuk Timur. Data dianalisa menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan Strategi hasil produksi kelapa sawit kebun inti – plasma hingga dapat memenuhi kebutuhan Pabrik Kelapa Sawit adalah pemeliharaan kebun secara rutin dan terjadwal, pelaksanaan pemupukan berimbang terutama pada fase pertumbuhan buah. Selain itu, pemetikan/pasca panen kelapa sawit tepat waktu, tenaga kerja memiliki pengetahuan, pengalaman dan ketrampilan di bidang pasca panen, kelancaran pengangkutan hasil serta tercukupi alat pengangkutan menuju lokasi Pabrik Kelapa sawit. Manager harus mampu membuat managemen kebun baik. Strategi mempertahankan kualitas produksi kelapa sawit berkualitas tinggi dari kebun inti – plasma sampai di pabrik kelapa sawit adalah pemetikan/pasca panen kelapa sawit harus tepat waktu dan cara yang benar, Tandan Buah Segar (TBS) setelah dipanen segera diangkut menuju pabrik agar kandungan Asam Lemak Bebas (ALB) tidak meningkat. Perusahaan harus memiliki tenaga ahli dalam pascapanen, tenaga ahlinya harus mengikuti pelatihan dan seminar dalam rangka penanganan pascapanen. Strategi kontinuitas kebun inti–plasma kelapa sawit mampu menyediakan bahan baku untuk keberlangsungan aktivitas pabrik kelapa sawit, yaitu mengatur waktu panen dalam satu site menjadi 7 bagian dan menambah luas areal pertanaman.
Fapetrik-UMPAR
2017-03-24
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/177
10.31850/jgt.v6i1.177
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 1 (2017); 33 - 41
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 1 (2017); 33 - 41
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/177/pdf_3
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/181
2019-01-20T21:15:18Z
jgt:ART
KANDUNGAN PROTEIN KASAR DAN SERAT KASAR PAKAN KOMPLIT BERBASIS TONGKOL JAGUNG DENGAN PENAMBAHAN AZOLLA SEBAGAI PAKAN RUMINANSIA
Fitriani, Fitriani
Asyari, Hasyim
protein kasar
serat kasar
tongkol jagung
azolla
pakan komplit
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendapatkan pakan alternatif yang berkualitas dan mengandung protein tinggi untuk ternak ruminansia dengan memanfaatkan limbah-limbah pertanian yaitu tongkol jagung. Tujuan utama penelitian ini untuk mengetahui kandungan protein kasar dan serat kasar pakan komplit bebasis tongkol jagung dengan penambahan Azolla sebagai sumber parotein bagi pakan ternak ruminansia. Penelitian ini akan dilakukan menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap 3 x 3 yaitu 3 perlakuan dan perlakuan diulang sebanyak 3 (tiga) kali sehingga terdapat 9 satuan percobaan. Peubah yang diamati untuk melihat respon terhadap perlakuan yang diberikan adalah kandungan protein kasar dan serat kasar yang dianalisis menggunakan metode analisis proksimat. Hasil analisis ragam kandungan protein kasar pakan komplit berbasis tongkol jagung dengan penambahan azolla sebagai pakan ternak ruminansia berpengaruh sangat nyata (P>0,05) terhadap kandungan protein kasar. Nilai kandungan protein kasar yang diperoleh berkisar antara 9,45% sampai dengan 10,50%. Hasil analisis ragam kandungan serat kasar pakan komplit berbasis tongkol jagung dengan penambahan azolla sebagai pakan ternak ruminansia berpengaruh sangat nyata terhadap kandungan serat kasar. Nilai kandungan serat kasar yang diperoleh berkisar antara 20,79% sampai dengan 21,01%.
Fapetrik-UMPAR
2017-03-19
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/181
10.31850/jgt.v6i1.181
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 1 (2017); 12 - 18
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 1 (2017); 12 - 18
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/181/pdf_1
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/185
2019-01-20T21:17:53Z
jgt:ART
PEMANFAATAN LIMBAH BATANG PISANG SEBAGAI SUMBER MIKROORGANISME LOKAL (MOL) UNTUK PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI CABE
Sapareng, Sukriming
Arzam, Taruna Shafa
mikroorganisme lokal (MOL)
limbah batang pisang
cabe merah
Masalah yang dihadapi dalam peningkatan produksi pertanian adalah semakin berkurangnya lahan yang subur, penggunaan benih lokal yang terus menerus, dan serangan hama dan penyakit. Hal ini disebabkan karena meningkatnya pencemaran akibat penggunaan bahan kimia yang berlebihan. Pemakaian pupuk anorganik dan pestisida kimia yang tidak sesuai dengan anjuran, pemakaian pestisida selalu diikuti dengan pertimbangan ekonomi dan berdampak pada lingkungan, sehingga dibutuhkan alternatif yang aman bagi lingkungan dan konsumen. Salah satu alternatif adalah penggunaan mikroorganisme lokal (MOL) limbah batang pisang yang digunakan sebagai starter dalam pembuatan bokashi dan kompos. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi MOL batang pisang dan bahan organik terhadap pertumbuhan dan produksi cabe merah. Penelitian dilaksanakan di Desa Pattimang Kecamatan Malangke Kabupaten Luwu Utara, dengan menggunakan Rancangan Faktorial dua faktorial. Faktor pertama yaitu bahan organik, meliputi tanpa bahan organik, bokashi, dan kompos. Faktor kedua adalah dosis MOL batang pisang meliputi tanpa perlakuan MOL, dosis MOL 0.5 ml.l-1 air, dan dosis MOL 1.0 ml.l-1 air. Parameter pengamatan yaitu pertambahan tinggi tanaman, jumlah cabang produktif, jumlah buah dan berat buah per tanaman. Hasil penelitian menunjukkan perlakuan kompos dan dosis MOL batang pisang 1 ml.l-1 air dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi cabe merah.
Fapetrik-UMPAR
2016-12-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/185
10.31850/jgt.v5i3.185
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 5 No. 3 (2016); 143 - 150
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 5 No 3 (2016); 143 - 150
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v5i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/185/144
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/186
2019-01-20T21:17:53Z
jgt:ART
OPTIMASI PROSES EKSTRAKSI MINYAK IKAN METODE SOXHLETASI DENGAN VARIASI JENIS PELARUT DAN SUHU BERBEDA
Sahriawati, Sahriawati
Daud, Ahmad
lemak
minyak
ekstraksi
soxhletasi
pelarut
suhu
Lipid merupakan senyawa organik yang tidak larut dalam air. Lipid larut pada pelarut organik non polar, seperti aseton, alkohol, eter, benzena, dan kloroform. Keberadaan lemak dalam suatu bahan pangan perlu dipertimbangkan konsentrasinya. Selain memiliki fungsi yang penting bagi tubuh, lemak juga memiliki efek negatif. Reaksi oksidasi dan hidrolisis hingga menyebabkan ketengikan pada ikan dan bahan pangan lainnya adalah efek negatifnya. Ekstraksi dilakukan untuk mengetahui konsentrasi lemak bahan pangan. Ekstraksi dengan soxhlet merupakan cara ekstraksi yang efisien dan efektif untuk menentukan kadar minyak atau lemak suatu bahan. Proses ekstraksi dipengaruhi oleh metode, pelarut, suhu, serta waktu ekstraksi yang akan berpengaruh terhadap konsentrasi serta kualitas ekstrak minyak yang dihasilkan. Tujuan penelitian ini adalah penggunaan beberapa jenis pelarut dan suhu ekstraksi yang berbeda dengan menggunakan metode soxhletasi. Untuk mendapatkan konsentrasi minyak ikan yang optimal serta kualitas minyak ikan terbaik berdasarkan kadar asam lemak bebas dan bilangan peroksida. Variabel pada penelitian ini adalah jenis pelarut (n-heksan, dietil eter, kloroform dan benzen) dan suhu ekstraksi (50oC, 60oC, 70oC, 80oC, 90oC). Hasil penelitian menunjukkan pelarut dietil eter pada suhu 80oC adalah perlakuan terbaik, yang menghasilkan konsentrasi minyak ikan sebesar 18,27%, bilangan peroksida 0,200 mek/kg, dan kadar asam lemak bebas 0,07% b/b.
Fapetrik-UMPAR
2016-12-15
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/186
10.31850/jgt.v5i3.186
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 5 No. 3 (2016); 164 - 170
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 5 No 3 (2016); 164 - 170
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v5i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/186/145
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/187
2019-01-20T21:17:53Z
jgt:ART
KUALITAS TAIWAN GRASS (PENNISETUM PURPUREUM CV. TAIWAN) PADA UMUR DEFOLIASI DAN KONSENTRASI EFFECTIVE MICROORGANISMS 4 (EM4) YANG BERBEDA
Novieta, Intan Dwi
taiwan grass
EM4
defoliasi
Ca
P
Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pemeliharaan Taiwan grass dan tahap penentuan kualitas Taiwan grass. Kualitas hijauan berdasarkan hasil analisa dengan menggunakan analisis proksimat meliputi kadar protein kasar, serat kasar, kalsium dan fosfor. Dilaksanakan dalam bentuk percobaan eksperimen menggunakan Rancangan Faktorial dua faktor dengan dasar Rancangan Acak Kelompok (RAK). Faktor pertama yaitu adalah umur defoliasi (P) yaitu 35 hari (P1), 45 hari (P2), dan 55 hari (P3). Faktor kedua adalah konsentrasi EM4 (M) yaitu tanpa pemberian EM4 (M0), 5cc EM4 /liter air (M1), dan 10 cc EM4/liter air (M2). Hasil penelitian menunjukkan umur defoliasi yang baik dilakukan adalah pada umur 55 hari dengan konsentrasi EM4 10 cc. Pada perlakuan tersebut, kandungan protein kasar 11.42; serat kasar 29.41; kandungan Ca (0,37%) dan P (0,29%). Interaksi antara umur defoliasi (pemotongan) dan konsentrasi EM4 tidak berpengaruh nyata terhadap kualitas Taiwan Grass.
Fapetrik-UMPAR
2016-12-17
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/187
10.31850/jgt.v5i3.187
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 5 No. 3 (2016); 171 - 177
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 5 No 3 (2016); 171 - 177
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v5i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/187/146
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/188
2019-02-02T22:58:38Z
jgt:ART
SISTEM PEMASARAN DAN NILAI TAMBAH PRODUK OLAHAN UBI JALAR KECAMATAN POLONGBANGKENG UTARA KABUPATEN TAKALAR
Arwati, Sitti
Syarif, Asriyanti
ubi jalar
margin
efesiensi
nilai tambah
Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pemasaran dan nilai tambah ubi jalar, yang meliputi: saluran pemasaran, margin pemasaran, efisiensi pemasaran, Farmer Shares dan nilai tambah olahan ubi jalar dalam bentuk bakwan dan pastel ubi jalar. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Lassang Barat dan Desa Timbuseng Kecamatan Polongbangkeng Utara, Kabupaten Takalar. Adapun Sampel dalam penelitian ini adalah petani dan pedagang yang terlibat dalam proses pemasaran ubi jalar yang dilakukan secara teknik snowball sampling sebanyak 20 orang, sedangkan sampel untuk nilai tambah sebanyak 10 orang yang mengelolah bakwan dan pastel sebagai usaha rumah tangga yang dipilih secara sengaja. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa (1) Saluran pemasaran terdiri dari empat yaitu saluran I: petani-pemilik usaha rumah tangga, Saluran II: Petani Pedagang pengumpul-pemilik usaha rumah tangga, Saluran III: petani-pedagang pengumpul-pedagang pengecer-konsumen, dan Saluran IV: petani-pedagang pengumpul-pedagang besar-pedagang pengecer-konsumen. (2) Margin pemasaran terbesar pada saluran keempat, (3) Efisiensi pemasaran tergolong dalam kategori efisien pada setiap saluran,namun yang paling efisien adalah saluran pemasaran I, (4) Farmer share yang diperoleh terbesar diterima pada saluran pemasaran I yaitu 100%, (5). Nilai tambah yang diperoleh pada pengolahan ubi jalar menjadi bakwan sebesar Rp. 53,483, sedangkan menjadi pastel memberikan nilai tambah Rp. 75.890.
Fapetrik-UMPAR
2016-12-19
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/188
10.31850/jgt.v5i3.188
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 5 No. 3 (2016); 178 - 190
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 5 No 3 (2016); 178 - 190
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v5i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/188/147
Copyright (c) 2016 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/189
2019-01-20T21:17:53Z
jgt:ART
TINGKAT PENERAPAN AGRIBISNIS PADA USAHATANI JAGUNG HIBRIDA DI DESA SIPATUO KECAMATAN PATAMPANUA KABUPATEN PINRANG
Muhdiar, Muhdiar
agribisnis
produksi jagung
pendapatan petani
Kabupaten Pinrang salah satu sentra pengembangan tanaman jagung hibrida di Sulawesi Selatan. Tahun 2014 mampu menyumbangkan produksi sebesar 29.723 ton jagung pipil yang tersebar di beberapa kecamatan, diantaranya adalah Kecamatan Patampanua yang berdasarkan data mampu memproduksi jagung pipil sebesar 90.119 ton, setiap tahunnya meningkat 3.35 ton. Sementara peningkatan tersebut belum mampu menutupi laju permintaan. Ini menunjukkan produksi jagung hibrida perlu ditingkatkan. Terutama dalam hal penerapan pola agribisnis yang berhubungan dengan penyiapan dan pengadaan sarana produksi, proses produksi, proses pasca panen, proses pemasaran dan kelembagaan pendukung. Penelitian bertujuan mengetahui tingkat penerapan agribisnis jagung Hibrida sebagai pedoman para petani jagung hibrida dalam mengelola usahataninya di Desa Sipatuo Kecamatan Patampanua Kabupaten Pinrang. Penentuan responden adalah 10 % yang dipilih dari total populasi 210 petani, yaitu 21 orang yang dipilih dengan acak sederhana. Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan tingkat penerapan sistem agribisnis dalam usahatani jagung hibrida yang meliputi subsistem faktor penyiapan dan pengadaan sarana produksi, faktor produksi, proses pascapanen, dan proses pemasaran hasil produksi. Berdasarkan penelitian yang termasuk dalam kategori tinggi sebanyak 13 orang atau 61,90% dan termasuk dalam kategori rendah sebanyak 8 orang atau 38,10%. Nilai skoring responden yang diperoleh adalah kategori tinggi sebesar 426 dan kategori rendah sebesar 194. Hal ini menujukkan bahwa pada umumnya petani responden melakukan penerapan agribisnis pada sub-sub sistem tersebut sesuai dengan anjuran karena beberapa factor penghambat misalnya kurangnya modal usahatani, masih rendahnya tingkat pengetahuan, ketrampilan dan sikap dan akses Pasar. Rata-rata jumlah produksi dan usahatani jagung hibrida responden sebesar 5.766 kg.ha-1, dengan total biaya produksi yang dikeluarkan Rp.5.516.000 ha-1. Harga jagung hibrida pipil kering yang berlaku pada saat penelitian berlangsung adalah 2.900 kg.
Fapetrik-UMPAR
2016-12-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/189
10.31850/jgt.v5i3.189
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 5 No. 3 (2016); 191 - 202
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 5 No 3 (2016); 191 - 202
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v5i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/189/148
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/190
2019-01-20T21:17:53Z
jgt:ART
MODEL PENGELOLAAN PERIKANAN RAJUNGAN DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN NELAYAN DI KABUPATEN PANGKEP
Adam, Adam
Firman, Firman
Anwar, Anwar
model pengelolaan
kepiting rajungan
pendapatan nelayan
destructive fishing
Permintaan akan kebutuhan pangan protein rajungan yang sangat tinggi, baik untuk kebutuhan lokal maupun untuk kebutuhan perdagangan regional dan antar negara, menyebabkan eksploitasi penangkapan rajungan pada hampir semua wilayah perairan di Indonesia. Bahkan di beberapa wilayah perairan tertentu, seperti di perairan pantai Kabupaten Pangkep, telah memperlihatkan ancaman yang serius. Baik terhadap stok sumberdaya rajungan maupun terhadap tingkat pendapatan nelayan yang semakin menurun akibat rendahnya hasil tangkapan yang diperoleh. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Maksimum Sustainable Yield (MSY) dan Total Allawble Catch (TAC), tekanan eksploitasi setiap alat tangkap rajungan, hubungan jarak daerah penangkapan dari garis pantai dan CPUE. Penelitian ini merupakan penelitian lapang (experimental fishing) yang menggunakan 3 (tiga) jenis alat penangkap rajungan, yakni bubu lipat, gillnet, dan dogol/cantrang. Data hasil tangkapan (rajungan) setiap alat dan lokasi penangkapan dikumpulkan dan dicatat jumlah (ekor), berat (gr), lebar karapaks (cm) dan panjang karapaks (cm). Data statistik sebagai data sekunder berupa produksi tahunan rajungan, produksi rajungan tiap alat tangkap, serta jenis dan jumlah alat tangkap diperoleh dari Dinas Perikanan dan Kelautan kabupaten Pangkep. Alat tangkap yang digunakan memiliki kesamaan di hampir semua wilayah sentra penghasil rajungan, yaitu bubu, gill net, dan dogol. Jarak dari pantai berpengaruh terhadap ukuran dan berat tubuh rajungan, sehingga sangat baik untuk dimanfaatkan sebagai upaya penentuan zonasi dalam penangkapan rajungan yang berkelanjutan. Musim puncak penangkapan rajungan pada periode April sampai Juli dan periode Oktober sampai Nopember. Hasil analisis potensi lestari rajungan periode tahun 2010 sampai 2014 di perairan Pangkep diperoleh Emsy sebesar 768,90 trip, Cmsy sebesar 2963,75 ton/tahun sehingga diperoleh TAC sebesar 2371 ton/tahun dengan tingkat pemanfaatan (Fmsy) sudah mencapai 85%. Tingkat pemanfaatan sebesar 85% yang dihasilkan pada penelitian ini menunjukkan bahwa upaya yang dilakukan oleh nelayan rajungan di Kabupaten Pangkep telah berada pada ambang batas maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengendalian terhadap upaya penangkapan rajungan.
Fapetrik-UMPAR
2016-12-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/190
10.31850/jgt.v5i3.190
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 5 No. 3 (2016); 203 - 209
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 5 No 3 (2016); 203 - 209
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v5i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/190/149
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/191
2019-01-20T21:17:53Z
jgt:ART
SKREENING BAKTERI ASAM LAKTAT (BAL) BERSIFAT AMILOLITIK DARI GASTROINTESTINAL LOBSTER AIR TAWAR (CHERAX QUADRICARINATUS)
Hasniar, Hasniar
Dahlia, Dahlia
Seniati, Seniati
lobster
gastrointestinal
isolasi
BAL
probiotik
Penelitian bertujuan ini adalah untuk mengisolasi bakteri asam laktat dari gastrointestinal lobster air tawar (Cherax quadricarinatus), yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri patogen dan mempercepat pertumbuhan bakteri menguntungkan yang menghasilkan lebih banyak jumlah enzim kontribusi dalam penyerapan nutrisi. Isolasi bakteri dilakukan dengan pembiakan bakteri di MRS dan MRSA media dan digojok selam 24 - 48 jam. koloni yang berbeda dipindahkan ke MRSA media isolasi. bakteri terisolasi secara fisik dan kimia dianalisis. Konfirmasi koloni terisolasi dilakukan dengan menggunakan CaCO3 dan analisis ketahanan pada kondisi asam (pH 2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada 9 spesies bakteri yang diisolasi dari gastrointestine yang memiliki karakteristik fisik dan kimia yang berbeda. Enam dari mereka adalah bakteri asam laktat benar. Setelah analisis resistensi yang dilakukan pada asam lambung, ada 3 isolat resisten pada pH 2. isolat ketiga kemudian disimpan sebagai laktat kandidat bakteri asam. Untuk mengkonfirmasi isolat ketiga sebagai bakteri asam laktat, diperlukan analisis lebih lanjut terdiri dari analisis perekat, analisis tahan suhu, analisis antagonis dan analisis fakultatif.
Fapetrik-UMPAR
2016-12-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/191
10.31850/jgt.v5i3.191
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 5 No. 3 (2016); 210 - 218
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 5 No 3 (2016); 210 - 218
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v5i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/191/150
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/197
2019-01-20T21:15:18Z
jgt:ART
TEPUNG UBI JALAR SEBAGAI BAHAN FILLER PEMBENTUK TEKSTUR BAKSO IKAN
Fitriyani, Evi
Nuraenah, Nani
Nofreena, Andri
Substitusi Tepung ubi jalar
Pembentuk tekstur
Produk bakso ikan
Tujuan dari Penelitian ini adalah melihat formulasi terbaik tepung ubi jalar untuk membentuk tekstur bakso ikan. Penelitian ini dilakukan dalam 3 tahap yaitu (1) pembuatan tepung ubi jalar; (2) pembuatan bakso ikan dengan penambahan tepung ubi jalar (0%, 4%, 6% dan 10%); (3) Pengujian bakso ikan meliputi uji Texture Profile Analysis (TPA), uji sensori, uji lipat (folding test) dan uji gigit. Hasil formulasi bakso ikan yang terbaik akan dianalisa kadar air, kadar abu, kadar protein dan kadar lemak. Analisis data dari hasil uji fisik (uji lipat dan uji, gigit) dilakukan dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA), hasil data pengujian organoleptic ditabulasi sesuai hasil rerata pada taraf kepercayaan 95% dan hasil texture profile analysis (TPA) secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil analisis statistik Uji ANOVA pada bakso ikan dengan penambahan tepung ubi jalar tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P>0,05) terhadap uji lipat, sedangkan uji gigit bakso ikan memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P<0,05). Hasil Analisa uji TPA pada Bakso ikan dengan penambahan tepung ubi jalar (0%, 4%, 6% dan 10%) memberikan nilai hardness (202.75 - 319.75 N), Cohesiveness (0,51 – 0,75), adhesiveness (6,60 – 7,87 mJ), fracturability (62 - 233.25 N), chewiness (24.69 - 42.96 mJ), Springiness (21.13 - 23.09 mm), Gumminess (119.05- 194.25 N). Berdasarkan hasil indeks efektivitas didapat bahwa perlakuan terbaik yaitu dengan penambahan tepung tapioka 6% dan tepung ubi jalar 4%, ini dilihat dari parameter kenampakan, bau, tekstur, warna, rasa, uji TPA, uji lipat dan uji gigit.
Fapetrik-UMPAR
2017-03-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/197
10.31850/jgt.v6i1.197
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 1 (2017); 19 - 32
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 1 (2017); 19 - 32
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/197/pdf_4
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/208
2019-01-20T21:15:18Z
jgt:ART
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG PADA LAHAN SAWAH DAN TEGALAN DI KECAMATAN ULAWENG, KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN
Tahir, Abd. Gaffar
Suddin, Andi Faisal
pendapatan
usahatani
jagung
sawah
tegalan
Jagung (Zea mays) merupakan salah satu komoditas strategis karena merupakan bahan makanan penghasil karbohidrat kedua setelah padi. Permasalahan utama dalam usahatani jagung adalah rendahnya produksi jagung. Ini disebabkan kepemilikan luas lahan yang terbatas oleh petani serta penggunaan benih dan pupuk yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan menganalisis tingkat pendapatan petani dari usahatani jagung, baik yang di lahan sawah maupun di lahan tegalan. Penelitian dilakukan di Kecamatan Ulaweng, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan mulai Oktober sampai Desember 2016. Penentuan responden dilakukan secara acak sederhana sebanyak 64 orang petani dari populasi petani jagung sebanyak 186 orang. Responden dibagi menjadi dua kategori yaitu petani lahan sawah dan tegalan yang masing-masing berjumlah 32 orang. Data terdiri dari data primer dan sekunder yang dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan untuk mengetahui kegiatan yang berkaitan dengan usahatani jagung diuraikan secara deskriptif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan menggunakan analisis fungsi produksi dan efisiensi penggunaan faktor produksi, analisis pendapatan usahatani dan analisis imbangan penerimaan dan biaya (R/C ratio analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usahatani jagung di lahan sawah relatif lebih besar dibandingkan lahan tegalan. Analisis rasio R/C, usahatani jagung lahan sawah maupun lahan tegalan menguntungkan (rasio R/C > 1). Namun demikian, rasio R/C lahan tegalan lebih tinggi dibandingkan rasio R/C lahan sawah.
Fapetrik-UMPAR
2017-02-24
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/208
10.31850/jgt.v6i1.208
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 1 (2017); 1 – 11
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 1 (2017); 1 – 11
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/208/161
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/209
2019-01-20T21:15:18Z
jgt:ART
KAJIAN UJI KONFRONTASI TERHADAP BAKTERI PATHOGEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SEBAR, METODE TUANG DAN METODE GORES
Seniati, Seniati
Marbiah, Marbiah
Nurhayati, Nurhayati
uji konfrontasi
metode kultur
pathogen
paper disk
Peningkatan kualitas hasil pengujian konfrontasi terhadap bakteri pathogen maka dianggap perlu melakukan suatu penelitian di laboratorium untuk mengkaji lebih mendalam pengujian dengan metode sebar, metode tuang atau metode gores dengan menggunakan bahan serapan paper disk. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan yaitu : (A) Uji konfrontasi dengan metode tuang, (B) Uji konfrontasi dengan metode sebar dan (C) Uji konfrontasi dengan metode gores, masing-masing perlakuan dilakukan tiga kali pengulangan. Peubah yang diamati meliputi (1) Kerataan pertumbuhan bakteri pathogen di permukaan media, (2) Lama waktu mengkultur dan (3) Resiko kontaminasi dari setiap metode. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji konfrontasi dengan metode tuang adalah yang terbaik, dengan keunggulan sebagai berikut; permukaan bakteri lebih halus dan merata di seluruh permukaan media sehingga zona bening nampak lebih jelas dan pengukuran diameter lebih mudah, durasi waktu yang digunakan untuk mengkultur satu cawan petri lebih singkat dan resiko kontaminasinya lebih sedikit apabila dibandingkan dengan kolaborasi metode sebar dan gores. Dengan demikian metode tuang merupakan metode terbaik yang dapat diterapkan di laboratorium dalam melakukan uji konfrontasi terhadap bakteri pathogen.
Fapetrik-UMPAR
2017-03-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/209
10.31850/jgt.v6i1.209
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 1 (2017); 42 – 48
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 1 (2017); 42 – 48
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/209/162
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/210
2019-01-20T21:15:18Z
jgt:ART
PEMANFAATAN LIMBAH CANGKANG KERANG DARAH (Anadara granosa) SEBAGAI BAHAN ABRASIF DALAM PASTA GIGI
Ahmad, Ilham
kalsium karbonat
limbah cangkang kerang
mutu pasta gigi
Kerang darah (Anadara granosa) terdiri dari cangkang kerang dan daging kerang. Proses penanganan kerang menghasilkan produk ikutan (limbah) yang berupa cangkang kerang. Cangkang kerang mempunyai kandungan kimia yaitu kalsium karbonat (CaCO3). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa pengaruh penambahan bubuk cangkang kerang terhadap mutu dan karakteristik pada gigi yang dihasilkan serta mencari formulasi penambahan bubuk cangkang kerang yang terbaik. Rancangan percobaan yang dilakukan adalah pemanfaatan limbah cangkang kerang dengan konsentrasi 50% dan 25% ke dalam pasta gigi. Hasil penelitian menunjukkan konsentrasi bubuk cangkang kerang terbaik pada uji organoleptik adalah aroma A (50%) dengan nilai 4, warna B (25%) nilai 4.11, kekentalan A (50%) nilai 3.83, busa B (25%) dengan nilai 3.7 dan rasa A (50%), B (25%) sama-sama bernilai 3.5. Jumlah mikroba terbaik yaitu B (25%) dengan jumlah 5,4x105 koloni, dan kadar karbohidrat pada sampel A (50%) dengan nilai 0,009 dan sampel B (25%) dengan nilai 0,007. Nilai pH kedua pasta gigi adalah A (50%) dengan nilai 8.37 dan B (25%) dengan nilai 8.69. Nilai tersebut berada dalam kisaran nilai pH yang terdapat pada SNI 12-3524-1995, yaitu 4.5 – 10.5 sebagai syarat mutu pasta gigi sehingga pasta gigi eksperimen yang dihasilkan relatif aman digunakan.
Fapetrik-UMPAR
2017-03-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/210
10.31850/jgt.v6i1.210
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 1 (2017); 49 – 59
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 1 (2017); 49 – 59
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/210/163
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/211
2019-01-20T21:15:18Z
jgt:ART
EVALUASI KECERNAAN IN VITRO BAHAN KERING DAN BAHAN ORGANIK FERMENTASI RUMPUT TAIWAN DAN KULIT PISANG DENGAN MENGGUNAKAN TRICHODERMA SP.
Bahri, Bahri
Nurhaeda, Nurhaeda
Semaun, Rahmawati
bahan kering
bahan organik
kulit pisang
rumput taiwan
Trichoderma sp.
Tujuan dari penelitian untuk mengetahui pengaruh fermentasi rumput taiwan dan kulit buah pisang dengan penambahan Trichoderma sp. terhadap kecernaan bahan kering dan bahan organik secara in vitro. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan tiga ulangan dan empat taraf perlakuan, yaitu 100% rumput taiwan, 90% rumput taiwan + 10% kulit buah pisang, 80% rumput taiwan + 20% kulit buah pisang, 70% rumput taiwan + 30% kulit buah pisang. Hasil analisis ragam daya cerna bahan kering secara in vitro fermentasi rumput taiwan dan kulit buah pisang dengan menggunakan Trichoderma sp. menunjukkan perlakuan berpengaruh nyata. Nilai rata-rata daya cerna bahan kering secara in vitro rumput taiwan dan kulit buah pisahan dan bahan organik adalah yang tertinggi adalah perlakuan 70% rumput taiwan + 30% kulit pisang, yaitu 39.61%. Perlakuan yang sama juga memberi perlakuan daya cerna tertinggi, yaitu 30.99%.
Fapetrik-UMPAR
2017-03-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/211
10.31850/jgt.v6i1.211
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 1 (2017); 66 – 71
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 1 (2017); 66 – 71
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/211/164
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/214
2019-01-20T21:14:09Z
jgt:ART
TEKNIK PEMILIHAN VARIETAS UNGGUL KEDELAI BERBASIS WEB
Kumalasari, Tien
informasi
kedelai
varietas
web.
Tujuan penelitian ini adalah mendesain user interface yang dapat membantu mensosialisasikan varietas unggul kedelai yang telah dilepas oleh pemerintah. Selain itu membantu petani dalam memilih varietas unggul kedelai. Penelitian terdiri atas empat tahap, yaitu investigasi sistem, analisis sistem, desain, dan implementasi sistem. Tahap implementasi sistem menggunakan perangkat lunak PHP dan MYSQL. Penelitian menghasilkan 3 cara pemilihan dan pencarian varietas unggul kedelai, yaitu pencarian berdasarkan nama varietas, pemilihan berdasarkan kriteria atau parameter yang telah ditentukan (kategori), dan pencarian berdasarkan kata kunci. Hasil pencarian dan pemilihan varietas adalah berupa deskripsi detail dari varietas unggul yang terpilih.
Fapetrik-UMPAR
2017-08-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/214
10.31850/jgt.v6i2.214
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 2 (2017); 93-102
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 2 (2017); 93-102
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/214/pdf_5
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/215
2019-01-20T21:14:09Z
jgt:ART
KARAKTERISTIK IKAN TEMBANG (Sardinella gibbosa) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN PRODUK FERMENTASI CHAO
Agussalim M, Agussalim M
Kumalasari, Tien
bakteri aerobik
tekstur
aroma
chao
fermentasi.
Chao adalah produk fermentasi tradisional Kabupaten Pangkep yang menggunakan ikan dan nasi sebagai bahan baku utama. Ikan tembang (Sardinella gibbosa) merupakan salah satu jenis ikan yang sering digunakan sebagai bahan pembuatan chao, yang difermentasi terlebih dahulu sebelum diolah menjadi chao. Fermentasi menyebabkan perubahan sifat mikrobiologis, kimiawi, dan sensori daging ikan. Penelitian ini bertujuan mengkaji karakteristik ikan tembang selama fermentasi. Fermentasi dilakukan pada suhu ruang selama 6 hari, kemudian disampling pada hari ke-2, 4, dan 6 untuk dianalisis sifat mikrobiologis, kimiawi, dan sensorinya. Kandungan bakteri aerobik ikan tembang menurun selama fermentasi dari log 5,69 CFU/ml pada hari ke-2 menjadi log 4,22 CFU/ml pada hari ke-6. Begitupun dengan kandungan jamur menurun dari log 4,20 CFU/ml pada hari ke-2 menjadi log 3,25 CFU/ml pada hari ke-6. Kandungan total bakteri asam laktat ikan tembang meningkat selama fermentasi, dari log 4,76 CFU/ml pada hari ke-2 menjadi log 5,30 CFU/ml pada hari ke-6. Kadar total asam ikan tembang meningkat selama fermentasi dari 1, pada hari ke-2 menjadi 2,7% pada hari ke-6, hal tersebut diikuti oleh penurunan nilai pH dari 6,5 menjadi 6,2. Rata-rata tingkat kesukaan panelis terhadap kenampakan, tekstur, aroma, dan rasa ikan tembang selama fermentasi masing-masing berada pada range (5,6-67), (5,67-6,68), (5,93-6,7), dan (5,92-6,90). Jumlah bakteri aerobik dan jamur ikan tembang pada hari ke-6 fermentasi berada di bawah jumlah maksimum cemaran mikroba dan jamur pada produk perikanan yang ditetapkan oleh Natural Health Products Directorate dan Badan Standardisasi Nasional. Ikan tembang yang telah difermentasi layak dan aman diolah menjadi produk chao.
Fapetrik-UMPAR
2017-08-12
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/215
10.31850/jgt.v6i2.215
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 2 (2017); 72-80
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 2 (2017); 72-80
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/215/pdf_6
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/217
2019-01-20T21:14:09Z
jgt:ART
ANALISIS RESPON ECENG GONDOK (Eichornia crassipes) TERHADAP LIMBAH DETERJEN DI PERAIRAN DANAU TEMPE KABUPATEN WAJO
Haerunnisa, Haerunnisa
Anita, Yetti
Rahmawati, Rahmawati
eceng gondok
deterjen
Danau Tempe
fitoremediasi
konduktivitas.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui respon eceng gondok (Eichornia crassipes) terhadap limbah deterjen dan mengetahui perubahan pH air danau akibat limbah deterjen. Selain itu untuk fitoremediasi eceng gondok (Eichornia crassipes) terhadap limbah deterjen. Penelitian dilaksanakan pada Agustus – Oktober 2016 di Laboratorium Biologi STKIP Puangrimaggalatung Sengkang untuk analisis sampel, pengamatan dilaksanakan di Perairan Danau Tempe Kabupaten Wajo. Tanaman eceng gondok ditanam pada 9 gelas plastik berisi tanah dan air sebagai media tanam. Tanaman diaklimatisasi selama satu minggu dan dilanjutkan dengan penelitian dengan desain penelitian: a) 3 gelas plastik : eceng gondok + air danau, b) 3 gelas plastik : eceng gondok + air + deterjen, c) 3 gelas plastik : eceng gondok + air + tanah + deterjen. Setelah diaklimatisasi diberi perlakuan dengan air deterjen dan tidak diberi air deterjen mencapai tiga perempat tinggi dari gelas plastik. Perbedaan respon antar perlakuan dan antar spesies dilakukan uji Anova. Hasil penelitian menunjukkan eceng gondok mampu menurunkan konsentrasi limbah deterjen dalam perairan secara signifikan. Pemberian tanah dalam penelitian mengurangi pencemaran limbah deterjen terhadap pertumbuhan eceng gondok. Potensi eceng gondok sebagai tanaman remediasi dapat dilihat pada perubahan pH dan konduktivitas media tanam yang telah diintroduksi limbah deterjen. Pada awal perlakuan, media tanam eceng gondok yang mengandung limbah deterjen memiliki pH sebesar 8,18 dan konduktivitasnya sebesar 3,18. Sementara itu, media tanam eceng gondok yang tidak mengandung limbah deterjen (kontrol) memiliki pH sebesar 6,75 dan konduktivitasnya sebesar 0,38. Setelah dua minggu, terjadi kenaikan pH dan penurunan konduktivitas media tanam baik pada kontrol maupun padaEceng gondok. Kenaikan pH mencapai 8–8,77 dan penurunan konduktivitas mencapai 0,17. Sistem fitoremediasi yang dilakukan lebih ramah lingkungan, murah, estetik, dan dapat mengurangi masuknya kontaminan ke lingkungan melalui sistem air permukaan.
Fapetrik-UMPAR
2017-08-24
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/217
10.31850/jgt.v6i2.217
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 2 (2017); 124-133
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 2 (2017); 124-133
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/217/pdf_10
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/219
2019-01-20T21:14:09Z
jgt:ART
APLIKASI PUPUK ORGANIK CAIR BERBAHAN DASAR BATANG PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN TOMAT (LYCOPERSICUM ESCULENTUM MILL.)
Laginda, Yakop S.
Darmawan, M.
Syah, Ikrar Taruna
tomat
batang pisang
tanaman semusim
pupuk organik cair.
Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) merupakan sayuran buah yang tergolong tanaman semusim dan banyak mengandung vitamin dan mineral. Batang pisang yang selama ini dianggap sebagai sampah dan berbau, ternyata banyak mengandung unsur kimia yaitu kalium, fosfor dan kalsium yang berpotensi untuk dijadikan pupuk. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan berupa Pupuk Batang Pisang (P). Pemupukan terdiri dari empat perlakuan, yaitu P0 (0 ml/aplikasi), P1 (350 ml/aplikasi), P2 (500 ml/aplikasi) dan P3 (650 ml/aplikasi). Tiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 16 unit pengamatan. Pertumbuhan tanaman tomat dengan nilai tertinggi pada tinggi tanaman dan jumlah daun diperoleh pada perlakuan 650 ml/aplikasi. Sedangkan pada masa generatif perlakuan 650 ml/aplikasi juga menunjukkan pengaruh yang nyata terhadap jumlah buah, berat buah pertanaman, dan berat buah perbedengan.
Fapetrik-UMPAR
2017-08-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/219
10.31850/jgt.v6i2.219
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 2 (2017); 81-92
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 2 (2017); 81-92
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/219/pdf_7
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/226
2019-01-20T21:14:09Z
jgt:ART
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PENGGILINGAN DAGING DI KABUPATEN SERUYAN PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
Saputra, Eko
analisis SWOT
strategi pengembangan
usaha penggilingan daging.
Pembangunan pertanian khususnya subsektor peternakan dibidang usaha penggilingan daging bertujuan untuk memenuhi kebutuhan akan konsumsi daging bagi masyarakat, pengembangan usaha yang tepat agar usaha penggilingan daging dapat berkesinambungan, dan meningkatkan perekonomian masyarakat selaku pengusaha dan pengguna jasa penggilingan daging. Tujuan penelitian adalah menganalisis strategi pengembangan usaha penggilingan daging di Kabupaten Seruyan. Jenis penelitian adalah penelitian eksplanatori, teknik pengumpulan data menggunakan beberapa metode, antara lain: observasi, wawancara (interview), kuesioner, studi literatur dan melakukan pencatatan data yang dibutuhkan penelitian. Penelitian dilakukan dengan pendekatan deskriptif analitis, yaitu metode yang memusatkan diri pada pemecahan masalah-masalah yang ada pada masa sekarang dan pada masalah-masalah aktual. Sumber data yang digunakan terdiri dari data primer dan sekunder yang bersumber dari subyek, informan, dan arsif atau dokumen. Populasi penelitian adalah pengusaha penggilingan daging di Kabupaten Seruyan. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling. Jenisnya adalah purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, yaitu 6 orang pekerja sekaligus pengusaha penggilingan daging di Kabupaten Seruyan. Metode analisis data untuk memformulasikan strategi pengembangan usaha digunakan analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities, Threats). Hasil penelitian menunjukkan usaha penggilingan daging di Kabupaten Seruyan berada pada kuadran pertama sehingga dapat menjalankan stratgi S-O, diantaranya meningkatkan kuantitas dan kualitas daging hasil penggilingan, dan diversifikasi produk olahan daging hasil penggilingan.
Fapetrik-UMPAR
2017-08-13
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/226
10.31850/jgt.v6i2.226
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 2 (2017); 103-113
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 2 (2017); 103-113
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/226/pdf_8
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/231
2019-01-20T21:13:12Z
jgt:ART
PENGARUH PEMBERIAN PACLOBUTRAZOL TERHADAP INTENSITAS SERANGAN PENGGEREK BUAH KAKAO
Firmansyah, Amanda Patappari
Arwati, Sitti
paclobutrazol
penggerek buah kakao
intensitas serangan
retardan.
Penggerek Buah Kakao (PBK) merupakan salah satu hama penting pada tanaman kakao di Indonesia yang menyebabkan kehilangan hasil produksi hingga 80%. Penggunaan zat pengatur tumbuh yaitu paclobutrazol dapat digunakan untuk meningkatkan ketebalan sel-sel tanaman. Hal ini dapat dimanfaatkan sebagai pengendalian. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian paclobutrazol pada intensitas serangan penggerek buah kakao. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan pemberian zat pengatur tumbuh dengan bahan aktif paclobutrazol pada buah kakao dengan konsentrasi yaitu kontrol, 10 ppm, 30 ppm, 50 ppm, dan 70 ppm. Evaluasi dilakukan dengan menghitung jumlah buah terserang untuk mengetahui besarnya tingkat serangan melalui metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang dilanjutkan dengan uji BNT. Intensitas serangan PBK yang paling rendah terlihat pada perlakuan 70 ppm dengan rata-rata buah terserang sebesar 41.33 buah, diikuti perlakuan 50 ppm sebesar 55.33 buah, perlakuan 30 ppm sebesar 65.33 buah, 10 ppm sebesar 82 buah, dan kontrol sebesar 95.33 buah.
Fapetrik-UMPAR
2017-12-19
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/231
10.31850/jgt.v6i3.231
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 3 (2017); 193 - 197
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 3 (2017); 193 - 197
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/231/pdf_15
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/232
2019-02-24T15:10:02Z
jgt:ART
KAJIAN PERAN PEREMPUAN DALAM USAHATANI SAYURAN YANG BERLANDASKAN ZERO WASTE DI KECAMATAN BISSAPPU KABUPATEN BANTAENG
Syarif, Asriyanti
Zainuddin, Mutmainnah
perempuan tani
sayuran
zero waste.
Penelitian ini untuk mengetahui peran wanita tani dalam pengembangan usahatani sayuran dan pemanfaatan limbah pertanian, menganalisis curahan waktu kerja wanita tani dalam pengembangan usahatani sayuran, menganalisis pendapatan usahatani sayuran dan kontribusinya bagi peningkatan pendapatan keluarga, Selain itu mengetahui nilai tambah yang diperoleh perempuan tani dalam pengolahan limbah pertanian. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Bissapu Kabupaten Bantaeng, dengan sampel 30 orang perempuan tani yang melakukan usahatani sayuran dan melakukan pengolahan limbah pertanian. Pendapatan perempuan tani, curahan waktu, kontribusi perempuan tani dalam peningkatan pendapatan keluarga, dan nilai tambah dari pengolahan limbah pertanian sebagai salah satu konsep dalam zero waste. Hasil penelitian menunjukkan peran perempuan tani mengalami pergeseran dan meluas. Selain menjadi juru tani, bertindak dalam pengambilan keputusan, manajer usahatani serta mengelolah limbah pertanian yang memberikan nilai tambah. Curahan waktu yang dibutuhkan berkisar 2.5 jam/hari dengan melakukan pengolahan lahan, pemeliharaan, dan panen selama kurun waktu 2 bulan (1 musim tanam). Pendapatan usahatani sayuran Rp.244.483,97/bulan dan memberi kontribusi bagi pendapatan keluarga sebesar Rp. 7.03 %. Nilai tambah yang diperoleh dari pengolahan tongkol jagung yang merupakan limbah pertanian sebesar Rp. 7.000/kg,-dengan rasio nilai tambah 35 % untuk 1 kg tongkol jagung yang diolah menjadi media tanam.
Fapetrik-UMPAR
2017-08-13
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/232
10.31850/jgt.v6i2.232
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 2 (2017); 114-123
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 2 (2017); 114-123
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/232/pdf_9
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/237
2019-01-20T21:13:12Z
jgt:ART
ANALISIS PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK OLAHAN AYAM DI KOTA MAKASSAR
Aisyah R, St.
Yahya Hiola, Sitti Khadijah
preferensi konsumen
produk olahan ayam.
Preferensi masyarakat akan konsumsi produk perunggasan khususnya daging ayam mulai bergeser. Hal ini dapat terlihat dari meningkatnya permintaan produk olahan daging ayam yang diikuti dengan ketersediaan ragam bentuk olahan dari para produsen. Tujuan penelitian ini yaitu menentukan tingkat kepentingan relatif atribut yang mencerminkan kesukaan konsumen terhadap produk olahan ayam, menentukan utilitas masing-masing level atribut produk olahan ayam dan menganalisis preferensi konsumen terhadap produk olahan ayam. Penelitian ini dilaksanakan selama dua bulan yaitu mulai bulan Juli sampai Agustus 2017 di Kota Makassar. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berkunjung di pasar modern yang ada di Kota Makassar. Penarikan sampel pada penelitian ini ditetapkan sebanyak 100 responden. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara Accidental sampling. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis konjoin. Hasil penelitian menunjukkan atribut-atribut produk olahan ayam yang menjadi preferensi konsumen atau yang lebih disukai oleh konsumen yaitu harga > Rp. 40.000,- dengan aroma yang dominan ayam dan bumbu, berlabel SNI dan memiliki kemasan ukuran sedang. Serta yang menjadi pertimbangan utama sampai terakhir oleh konsumen pada saat membeli produk olahan ayam adalah dimulai dari faktor harga, kedua faktor kemasan, ketiga faktor aroma dan faktor label menjadi faktor terakhir dalam penelitian ini.
Fapetrik-UMPAR
2017-12-16
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/237
10.31850/jgt.v6i3.237
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 3 (2017); 174 - 184
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 3 (2017); 174 - 184
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/237/pdf_13
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/239
2019-01-20T21:13:12Z
jgt:ART
KONTRIBUSI PENERAPAN SISTEM TANAM LEGOWO TERHADAP PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATANI PADI DI KECAMATAN TANETE RIATTANG KABUPATEN BONE
Darwis, Khaeriyah
Rahmawati, Rahmawati
indeks pertanaman
sistem tanam legowo
R/C ratio
pendapatan
analisis keuntungan.
Teknologi jajar legowo 2:1 adalah teknik rekayasa tanam antar rumpun dan antar barisan. Teknik ini menyebabkan pemadatan rumpun padi dalam barisan dan melebar antar jarak barisan. Rumpun padi pada barisan pinggir memperoleh manfaat sebagai tanaman pinggir. Kabupaten Bone adalah salah satu daerah di Provinsi Sulawesi Selatan yang memiliki potensi lahan sawah yang luas. Kecamatan Tanete Riattang adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Bone dengan luas panen 2.089 Ha dan luas produksi sebesar 13.258 Ha dengan Indeks Pertanaman (IP) mencapai 200-300. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Ta’, Kecamatan Tanete Riattang, Kabupaten Bone. Jumlah sampel sebanyak 30 orang petani yang terdiri dari 15 orang petani sistem tanam legowo dan 15 orang petani sistem tanam non legowo. Untuk mengetahui tingkat keuntungan menggunakan teknologi jajar legowo digunakan analisis pendapatan, analisis R/C ratio, dan analisis komparatif. Rata-rata produktivitas lahan untuk sistem tanam jajar legowo 1.436 ton/ha dengan total rata-rata pendapatan petani sebesar Rp 3.366.885,-. Rata-rata produktivitas untuk tanam non jajar legowo 0,566 ton/ha dengan total rata-rata pendapatan petani sebesar Rp 2.726.759,-. Nilai R/C ratio sebesar 2.61, yang berarti bahwa usahatani dengan pola tanam jajar legowo layak untuk diusahakan.
Fapetrik-UMPAR
2017-12-19
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/239
10.31850/jgt.v6i3.239
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 3 (2017); 185 - 192
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 3 (2017); 185 - 192
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/239/pdf_14
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/242
2018-09-16T06:00:57Z
jgt:ART
ANALISIS PENDAPATAN USAHA PENGGILINGAN DAGING DI KECAMATAN SERUYAN HILIR, KABUPATEN SERUYAN
Saputra, Eko
analisis pendapatan
usaha
penggilingan daging
Peningkatan pendapatan usaha penggilingan daging membutuhkan berbagai informasi terkait dengan faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan dan produktivitas. Faktor penting dalam pengelolaan sumberdaya produksi adalah faktor alam, modal, tenaga kerja, dan faktor manajemen. Tujuan penelitian untuk menganalisis tingkat pendapatan usaha penggilingan daging di Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan, Provinsi Kalimantan Tengah. Penelitian dilakukan di Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan. Pemilihan responden pada penelitian ini adalah 6 orang tenaga kerja dari 3 usaha penggilingan daging yang diambil secara acak sederhana (simple random sampling) dari daftar usaha penggilingan daging yang ada di Kecamatan Seruyan Hilir, Kabupaten Seruyan. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif berdasarkan data primer dan sekunder dari hasil penelitian. Untuk menganalisis pendapatan usaha dilakukan pencatatan terhadap seluruh penerimaan dan pengeluaran (biaya) dalam satu bulan pada bulan Juli hingga bulan Agustus tahun 2017. Pendapatan usaha merupakan hasil pengurangan antara penerimaan dengan biaya yang dikeluarkan. Penerimaan berasal dari total produksi dikalikan dengan harga jual jasa. Pengeluaran biaya pada penelitian ini terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan usaha penggilingan daging “Usaha Bersama” lebih besar dibandingkan dengan pendapatan penggilingan daging “Sumber Rejeki”, dan “Ortomoro Group”. Usaha penggilingan daging “Usaha Bersama”, “Sumber Rejeki”, dan “Ortomoro Group” layak dan menguntungkan untuk diusahakan dan dikembangkan (rasio R/C > 1).
Fapetrik-UMPAR
2018-08-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/242
10.31850/jgt.v7i2.242
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 2 (2018); 151 - 161
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 2 (2018); 151 - 161
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/242/pdf_37
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/245
2019-01-20T21:13:12Z
jgt:ART
OPTIMASI BAHAN PENUTUP BENIH DALAM BUDIDAYA TANAM LANGSUNG TRUE SHALLOT SEED (TSS)
Sopha, Gina Aliya
Basuki, Rofik Sinung
allium
benih botani bawang merah
Brebes
alluvial
tanam langsung
Benih botani bawang merah atau True Shallot Seed (TSS) merupakan bahan tanam alternatif dalam budidaya bawang merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keberhasilan pembuatan pelet TSS serta mengetahui pengaruh penutup benih terhadap pertumbuhan dan hasil umbi bawang merah yang ditanam langsung di lapangan. Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Kersana Brebes dengan ketinggian 10 m dpl pada bulan Juni – September 2010. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan berupa kombinasi bahan tanam yaitu biji TSS tunggal dan pelet TSS dengan berbagai bahan penutup tanah yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelet TSS memiliki tingkat daya kecambah serta hasil yang rendah dibandingkan TSS tunggal, namun ukuran umbi tidak berbeda. Sedangkan bahan penutup, tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil TSS. Perlakuan terbaik diperoleh pada bahan tanam berupa TSS tunggal dengan penutup benih berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang.
Fapetrik-UMPAR
2017-12-11
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/245
10.31850/jgt.v6i3.245
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 3 (2017); 154 - 161
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 3 (2017); 154 - 161
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/245/pdf_11
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/249
2019-01-20T21:13:12Z
jgt:ART
INFEKSI PARASIT ANISAKIS PADA IKAN TUNA DAN CAKALANG DI PERAIRAN SELAT MAKASSAR
Yani, Fitri Indah
Susaniati, Warda
endoparasit
zoonis
prevalensi
keamanan pangan
boring tooth.
Anisakis spp. merupakan endoparasit yang bersifat zoonosis (penyakit pada ikan yang dapat ditularkan ke manusia). Infeksi pada manusia bersifat insidental, berdampak terhadap kesehatan manusia dan menyebabkan beberapa gejala seperti nyeri perut, mual, muntah dan reaksi alergi. Peningkatan produksi perikanan tangkap terutama ikan tuna dan cakalang memerlukan informasi mengenai food safety (keamanan pangan) ikan-ikan tersebut, metode pengolahan, dan orientasi ekspor. Hal inilah menjadi dasar dilakukan penelitian kajian prevalensi parasit Anisakis pada ikan tuna dan cakalang di Selat Makassar guna menunjang keberhasilan dunia perikanan baik dalam bidang penangkapan maupun budidaya tahun 2020 mendatang. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis mikrohabitat parasit Anisakis dalam tubuh ikan (usus, hati, otot, dan jantung) pada ikan tuna dan cakalang di Selat Makassar. Pengambilan sampel dilakukan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kasiwa Mamuju dan dianalisis di Laboratorium Parasit SKIPM Mamuju-Sulawesi Barat. Hasil penelitian menunjukkan, bahwa jenis parasit Anisakis spp. yang menginfeksi ikan Cakalang dan ikan Tuna tergolong dalam Anisakis tipe I yang ditandai dengan adanya boring tooth pada bagian ujung anterior dan mucron pada bagian ujung posterior.
Fapetrik-UMPAR
2017-12-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/249
10.31850/jgt.v6i3.249
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 3 (2017); 198 - 205
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 3 (2017); 198 - 205
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/249/pdf_16
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/252
2018-09-16T06:00:57Z
jgt:ART
KADAR PROTEIN TEPUNG CEKER AYAM DAN TINGKAT KESUKAAN BISKUIT DENGAN SUBTITUSI TEPUNG CEKER
Rasbawati, Rasbawati
Rauf, Juliawati
Tepung
Ceker Ayam
Biskuit
Kadar Protein
Tingkat Kesukaan
Pemanfaatan kaki ayam di Indonesia atau lebih dikenal dengan sebutan ceker ayam pada umumnya hanya digoreng, dimasak untuk campuran sup, campuran sayur, bubur, dibuat krecek rambak, direbus untuk diambil kaldunya, atau digunakan sebagai campuran makanan hewan. Hal ini terjadi karena kurangnya informasi dan ketersediaan teknologi pengelolaan yang tepat serta manfaat produk kaki ayam yang dihasilkan. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui kandungan protein tepung ceker ayam dan mengetahui tingkat kesukaan panelis terhadap biskuit yang disubtitusi tepung ceker ayam. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare pada bulan Juli-Agustus 2017. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama proses pembuatan tepung ceker ayam dan analisis kimianya. Tahap kedua adalah menentukan persentase yang tepat pada proses pembuatan biskuit dengan subtitusi tepung ceker ayam. Tahap ketiga adalah menentukan tingkat kesukaan biskuit yang paling disukai oleh panelis berdasarkan peubah warna dan tekstur. Tahap ketiga diuji mengggunakan metode hedonic berskala 1-5 menggunakan 20 panelis semi terlatih. Alat dan bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah oven, wadah plastik, ayakan, pisau, dan rolling pin, tepung terigu protein rendah, air, gula pasir, telur, margarin, susu bubuk, baking powder, kertas label, kemasan plastik, vanili dan air. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan 4 perlakuan dan 3 kali ulangan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (ANOVA) program SPSS Versi 16 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung ceker ayam memiliki kadar protein yang sangat tinggi yaitu 49,36%. Tingkat kesukaan panelis atas variabel warna dan tekstur, yaitu biskuit dengan subtitusi tepung ceker ayam dengan level 5%.
Fapetrik-UMPAR
2018-08-14
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/252
10.31850/jgt.v7i2.252
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 2 (2018); 115 - 122
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 2 (2018); 115 - 122
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/252/pdf_32
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/254
2019-01-20T21:13:12Z
jgt:ART
KARATERISTIK KIMIA DAN ORGANOLEPTIK INSTAN SAGU (Metroxylon SP) SEBAGAI MAKANAN BERKALORI TINGGI
Kiay, Nancy
Abdullah, Sofyan
pati sagu
kacang merah
kedelai
nilai kalori
organoleptik
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan produk instan sagu yang memiliki kandungan kalori yang tinggi dan diterima oleh konsumen dan menghasilkan informasi profil produk (Karateristik kimia/nutrisi produk dan organoleptik). Formula dibuat dengan menambahkan beberapa bahan lain sehingga diperoleh bentuk pangan instan dengan jumlah kalori yang memenuhi syarat sebagai pangan tinggi kalori. Penelitian tahap pertama dilakukan optimasi proses dengan Pembuatan pati sagu, pembuatan tepung kacang merah, dan tepung kedelai, selanjutnya penyusunan formula dan pembuatan instan sagu dan dilakukan analisis kimia yaitu analisis kadar air, kadar abu dan analisa proksimat (Protein, Lemak dan Karbohidrat), Penentuan Nilai Kalori Makanan serta Uji Organoleptik tingkat kesukaan panelis terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur instan sagu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL), sehingga data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik. Perbedaan yang signifikan antar kelompok dianalisis menggunakan ANOVA dengan p <0,05. Jika ada perbedaan yang signifikan antar kelompok, data dianalisis dengan uji Duncan multiple range test (DMRT). Hasil analisis menunjukkan bahwa formula sagu instan mempunyai kadar air berkisar antara 4,47 – 5,29% (bb), kadar abu 1,90 – 2,61% (bk), protein 8,18 – 13,40% (bk), lemak 7,66 – 11,03% (bk), dan karbohidrat 77.77 – 67,35% (bk). Dari data tersebut diperoleh nilai kalori produk sebesar 412,71– 422,24 kkal per 100 g bahan (% bk). Nilai kalori tersebut memenuhi standar pangan berkalori menurut BPOM (2004), yaitu minimal harus mempunyai 300 kkal per 100 g bahan. Hasil uji organoleptik terhadap parameter warna, aroma, citarasa dan tekstur menunjukkan rata-rata panelis memberikan penilaian suka terhadap produk instan sagu yang dihasilkan dari semua formula. Kesimpulan dari penelitian ini adalah formula dengan komposisi 45% pati sagu, 10% tepung kacang merah dan 10% tepung kedelai, 20% skim, 10% gula, dan 5% minyak nabati merupakan formula terbaik. Dari penilaian organoleptik terhadap warna, aroma, citarasa dan tekstur diperoleh kriteria suka sampai sangat suka dan memenuhi standar sebagai makanan instan.
Fapetrik-UMPAR
2017-12-19
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/254
10.31850/jgt.v6i3.254
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 3 (2017); 162 - 173
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 3 (2017); 162 - 173
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/254/pdf_12
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/255
2018-09-18T11:46:20Z
jgt:ART
IDENTIFIKASI KOMBINASI BIOCHAR DAN KOMPOS LIMBAH TANAMAN PANGAN TERHADAP DINAMIKA SIFAT KIMIA TANAH
Sukmawati, Sukmawati
Harsani, Harsani
degradasi lahan
bahan organik
sifat kimia
tanah
Degradasi lahan menyebabkan kesuburan tanah menurun. Indikasi kesuburan tanah adalah kandungan bahan organik tanah. Bahan organik tanah merupakan kunci utama kesehatan tanah baik fisik, kimia maupun biologi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat jenis komposisi biochar dan kompos yang dapat memperbaiki sifat kimia tanah yaitu C-Organik, P, N, KTK dan pH. Penelitian dilaksanakan pada bulan April-Agustus 2017 di lahan kebun percobaan Fakultas Petanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare dan di Laboratorium Kimia dan Kesuburan Tanah Universitas Hasanuddin.Penelitian dilakukan dalam bentuk percobaan di lapangan yang terdiri dari dua perlakuan yaitu jenis biochar dan jenis kompos dari limbah tanaman pangan. Biochar terdiri atas biochar sekam padi, biochar tongkol jagung dan biochar kacang tanah. Kompos yang terdiri atas: kompos jeramai padi, kompos berangkasan jagung dan kompos berangkasan kacang. Kombinasi perlakuan biochar dengan kompos, kemudian dimasukkan kedalam lubang biopori Analisis menggunakan metode deskriptif dengan membandingkan hasil analisis kimia tanah antar perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kandungan C-organik dalam tanah tertinggi diperoleh pada kombinasi biochar sekam padi dan kompos berangkasan jagung. Peningkatan kandungan P tersedia dalam tanah tertinggi pada kombinasi biochar kulit kacang tanah dengan kompos berangkasan jagung. Persentase N tertinggi dalam tanah pada kombinasi biochar jerami padi dan kompos berangkasan kacang tanah, KTK dan pH tanah tidak dipengaruhi oleh jenis kombinasi biochar dan kompos limbah tanaman pangan.
Fapetrik-UMPAR
2018-08-16
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/255
10.31850/jgt.v7i2.255
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 2 (2018); 123 - 131
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 2 (2018); 123 - 131
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/255/pdf_33
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/268
2019-01-20T21:14:09Z
jgt:ART
PENDEKATAN PENENTUAN KUOTA KARANG HIAS EKSPOR UNTUK MENUNJANG PEMANFAATAN SECARA BERKELANJUTAN DI SULAWESI SELATAN
Kasmi, Mauli
Liuw, Fery A.M.
Santoso, Edy
Ilyas, Moh.
kuota
karang hias
pemanfaatan
berkelanjutan.
Karang keras (Ordo Scleractinia) termasuk hewan yang tercatat dalam CITES (Convention of International Trade in Endangered Species) sebagai hewan yang diperdagangkan untuk memenuhi kebutuhan aquarium rumah tangga di negara-negara maju. Sulawesi Selatan merupakan salah satu sumber karang hias bagi eksportir Jakarta dan Bali. Ada 11 middleman (supplier) yang tergabung dalam anggota Asosiasi Koral dan Ikan Hias Sulawesi (AKIS) yang memiliki penampungan karang hias dan bermukim di Makassar. Perairan pulau Spermonde Makassar dan Pangkep sebagai konsentrasi penangkapan karang hias di Sulsel. Masalah yang dihadapi dalam perdagangan karang hias adalah penentuan kuota untuk ekspor belum memiliki standar yang lestari bagi kelangsungan populasi, khususnya di kawasan perairan pulau Spermonde Pangkep. Tujuan penelitian adalah mengestimasi dan menganalisis kelimpahan jenis karang hidup dan kondisi tutupan karang sebagai salah satu komponen terpenting dalam penentuan kuota perdagangan untuk dijadikan model penentuan kuota ekspor karang hias dari alam. Metode penelitian observasi dan wawancara terhadap responden dan pengambilan data di instansi atau perusahaan terkait. Hasil penelitian menunjukkan keberadaan jenis dan jumlah yang telah terdaftar dalam kuota koral Sulsel lima tahun terakhir masih layak dimanfaatkan dengan pemanfaatan 2,5% dari jumlah stok karang di alam. Pemanfaatan karang hias di kawasan konsentrasi penangkapan karang hias tutupan karang umumnya masih baik dan jenis-jenis karang hias yang dimanfaatkan umumnya masih diperoleh di ketiga zona reef (flat, cress, dan slope).
Fapetrik-UMPAR
2017-08-26
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/268
10.31850/jgt.v6i2.268
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 2 (2017); 134-145
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 2 (2017); 134-145
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/268/171
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/269
2019-01-20T21:14:09Z
jgt:ART
APLIKASI TEKNOLOGI PEMANGKASAN DAN DINAMIKA PERTUMBUHAN DAUN KACANG KORO PEDANG (Canavalia ensiformis L) YANG DIBERI MULSA
Akib, Muh. Akhsan
Mustari, Kahar
Ilmi, Nur
Rosalina, Resi
jumlah daun
luas daun
stomata
Canavalia ensiformis L.
Suatu penelitian telah dilaksanakan selama tiga bulan di lahan sawah petani di desa Panincong, Kec. Marioriawa, Kab. Soppeng, Prov. Sulawesi Selatan, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi teknologi pemangkasan dan dinamika pertumbuhan daun kacang koro pedang (Canavalia ensiformis L) yang diberi mulsa. Penelitian dilaksanakan dalam bentuk percobaan dengan menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial. Faktor pertama adalah pemberian mulsa terdiri dari tiga taraf yaitu: tanpa mulsa, mulsa sekam, mulsa jerami. Faktor kedua adalah pemangkasan yang terdiri dari dua taraf yaitu: tanpa pemangkasan dan pemangkasan daun. Peubah yang diamati adalah: jumlah daun, luas daun, jumlah stomata dilapisan adaxial dan abaxial daun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknologi pemangkasan mempengaruhi dinamika pertumbuhan daun tanaman kacang koro pedang khususnya pada luas daun dan jumlah stomata pada lapisan abaxial dan adaxial daun pada tanaman kacang koro pedang sedangkan pemberian mulsa mempengaruhi dinamika pertumbuhan daun tanaman kacang koro pedang khususnya pada jumlah daun.
Fapetrik-UMPAR
2017-08-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/269
10.31850/jgt.v6i2.269
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 2 (2017); 146-153
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 2 (2017); 146-153
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/269/172
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/272
2019-01-20T21:13:12Z
jgt:ART
KARAKTERISTIK FISIKO-KIMIA SIRUP MANGROVE PIDADA DENGAN PENAMBAHAN CMC DAN LAMA PEMANASAN
Deviarni, Ika Meidy
Warastuti, Sri
pidada
sirup
CMC
lama pemanasan
karakteristik.
Sirup adalah sari buah pekat yang diperoleh dengan cara pengepresan daging buah dan dilanjutkan dengan pemekatan baik dengan cara pendidihan biasa maupun dengan cara lain seperti penguapan dengan hampa udara. Kelemahan dari pembuatan sirup buah pidada yaitu mudah terbentuknya endapan pada dasar sirup. Salah satu upaya untuk memperbaiki mutu sirup pidada tersebut adalah dengan cara menambahkan bahan penstabil seperti CMC dan kombinasi lama pemanasan. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa pengaruh CMC terhadap karakteristik mutu sirup pidada, menganalisa lama pemanasan terhadap karakteristik mutu sirup pidada dan menjabarkan analisa kombinasi CMC dan lama pemanasan terhadap karakteristik mutu sirup pidada. Berdasarkan pengujian secara statistik menggunakan ANOVA, menunjukkan bahwa penambahan CMC memberikan pengaruh terhadap pH, dan viskositas sirup mangrove pidada. Sedangkan perubahan lama pemanasan berpengaruh nyata terhadap kadar air dan viskositas sirup mangrove pidada. Kombinasi antara penambahan CMC dan lama pemanasan berpengaruh nyata terhadap viskositas sirup mangrove pidada.
Fapetrik-UMPAR
2017-12-26
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/272
10.31850/jgt.v6i3.272
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 3 (2017); 213 - 223
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 3 (2017); 213 - 223
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/272/pdf_17
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/291
2019-01-20T21:18:40Z
jgt:ART
KAJIAN PERUBAHAN DESAIN KEMASAN PADA PRODUK BUMBU TRADISIONAL MAKASSAR
Syahriati, Syahriati
pengepakan desain
tradisional seasoninged
penjualan volume
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) meninjau mekanisme perusahaan melakukan perubahan desain produk, (2) untuk melihat promosi dilakukan perusahaan pada saat perubahan produk pengepakan desain, dan (3) untuk mengidentifikasi perubahan volume penjualan sebelum dan setelah produk pengepakan desain dilakukan. Kajian ini dilakukan di UD. AL-MINAH yang terletak di Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif, sehingga digunakan data deskriptif untuk menjelaskan temuan studi. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara untuk menghasilkan data primer dan pengamatan untuk menghasilkan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama periode tiga perubahan produk pengepakan desain (plastik polyetilen, plastik polypropilen dalam bentuk pot, dan kemasan fleksibel stand-up pouch) menyebabkan peningkatan volume penjualan produk berbagai bumbu dari UD AL-MINAH. Setiap periode perubahan desain pengemasan, perusahaan mempertimbangkan pilihan kemasan jenis melalui survei pasar, produk menunjukkan, diskusi tentang penelitian dan pengembangan dengan packing firma konsultasi desain produk. Perusahaan melakukan promosi produk melalui produk, persaingan dan iklan di media massa.
Fapetrik-UMPAR
2015-10-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/291
10.31850/jgt.v4i3.291
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 4 No. 3 (2015); 179 - 184
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 4 No 3 (2015); 179 - 184
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v4i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/291/184
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/314
2019-01-20T21:13:12Z
jgt:ART
POLA DISTRIBUSI DAN MARGIN PEMASARAN BAWANG MERAH DI KOTA PAREPARE
Mayasari, Resky
Sjamsir, Zulkifli
Nurhapsa, Nurhapsa
pola distribusi pemasaran
margin pemasaran
bawang merah
Permintaan dan kebutuhan bawang merah yang tinggi menyebabkan komuditas ini memberikan keuntungan untuk diusahakan. Fluktuasi harga bawang merah cenderung mengikuti jumlah produksi, apabila produksi meningkat harga cenderung turun. Rendahnya produksi bawang merah di Kota Parepare menyebabkan pedagang harus mendatangkan dari luar kota untuk memenuhi kebutuhan konsumen, sehingga dibutuhkan pola distribusi pemasaran yang lebih efisien. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pola distribusi pemasaran bawang merah di Kota Parepare, menganalisis margin pemasaran pada setiap pola distribusi pemasaran bawang merah di Kota Parepare. Data penelitian menggunakan37responden, yang terdiri dari6 pedagang besar bawang merah di Pasar Lakessi dan 31 Pedagang pengecer bawang merah sebagai sampel yang dipilih, dengan metode penelitian langsung kelapangan dengan mengambil semua populasi yang ada dengan memakai kuisioner. Analisis data dilakukan secara deskriptif dan analisis margin pemasaran pada masing-masing saluran distribusi pemasaran.Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pola distribusi bawang merah yang berasal dari Kab. Enrekang terdiri atas 3 pola distribusi pemasaran sedangkan bawang merah yang berasal dari Kab. Bantaeng terdiri atas 2 pola distribusi pemasaran.Pada distribusi pemasaran bawang merah yang berasal dari Kab. Enrekang margin pemasaran tertinggi pada pola distribusi pemasaran I yaitu sebesar Rp6.250,-dan terendah pada pola distribusi pemasaran II sebesar Rp3.000,- sedangkan pada distribusi pemasaran bawang merah yang berasal dari Kab. Bantaeng margin pemasaran tertinggi pada Pola distribusi pemasaran I yaitu sebesar Rp7.438,-dan terendah pada pola distribusi pemasaran II sebesar Rp7.000,-.
Fapetrik-UMPAR
2017-12-10
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/314
10.31850/jgt.v6i3.314
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 3 (2017); 206 - 212
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 3 (2017); 206 - 212
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/314/pdf_18
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/315
2019-01-20T21:13:12Z
jgt:ART
PEMANFAATAN AGENSI HAYATI DALAM MENGENDALIKAN PERTUMBUHAN PERAKARAN DAN PENYAKIT LAYU FUSARIUM CABAI BESAR (Capsicum annum L)
Musdalifa, Musdalifa
Ambar, Abdul Azis
Putera, Muh. Ikbal
agensi hayati
cabai
layu fusarium.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pertumbuhan perakaran dan intensitas layu fusarium pada tanaman cabai besar yang diberikan perlakuan agensi hayati. Penelitian dilakukan berdasarkan rancangan acak kelompok (RAK). Setiap percobaan diulang sebanyak 3 kali yang terdiri atas 12 unit percobaan. Penelitian terdiri dari empat perlakuak, yaitu kontrol (tanpa agensi hayati), pemberian Pseudomonas flourescens, pemberian Trichoderma sp., dan kombinasi P. flourescens dengan Trichoderma sp. Hasil rata-rata persentase serangan layu fusarium tertinggi pada perlakuan kontrol sebesar 21,19% dan terendah pada perlakuan P. flourescens sebesar 2,32%. Untuk pertumbuhan perakaran diperoleh panjang dan berat akar tertinggi pada perlakuan Trichoderma sp. Penggunaan agensi hayati dapat menekan penyakit layu fusarium dan meningkatkan pertumbuhan perakaran tanaman. Untuk menekan serangan penyakit layu fusarium sebaiknya menggunakan P. flourescens, sedangkan untuk meningkatkan pertumbuhan perakaran tanaman menggunakan Trichoderma sp.
Fapetrik-UMPAR
2017-12-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/315
10.31850/jgt.v6i3.315
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 6 No. 3 (2017); 224 - 233
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 6 No 3 (2017); 224 - 233
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v6i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/315/pdf_19
Copyright (c) 2017 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/318
2018-09-18T11:44:34Z
jgt:ART
PENGARUH SUHU DAN WAKTU EKSTRAKSI IKAN TOMAN (Channa micropeltes) MENJADI SERBUK ALBUMIN
Fitriyani, Evi
Deviarni, Ika Meidy
Ekstrak
ikan toman
Suhu
waktu ekstraksi
serbuk albumin
Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh suhu dan waktu ekstraksi ikan toman sehingga akan menghasilkan kualitas serbuk albumin yang baik secara fisik dan kimia. Metode yang digunakan dalam proses ekstraksi ikan toman adalah menggunakan sistem pengukusan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah acak lengkap faktorial dengan 2 faktor yaitu suhu 70°C (A1), 80°C (A2) dan 90°C (A3) dan waktu pemanasan 25 menit (B1), 30 menit (B2) dan 35 menit (B3). Hasil penelitian menunjukkan kualitas crude ikan toman dengan perlakuan A1B1 (suhu 70oC dengan waktu 25 menit) merupakan perlakuan terbaik. Hal ini ditunjukkan dari nilai kadar albumin yang tinggi yaitu sekitar 0.0098 g/dl. Hal inilah yang membuktikan kandungan albumin ikan toman mempunyai kelebihan yang sama dengan ikan gabus. Selanjutnya, perlakuan terbaik yang dihasilkan dijadikan serbuk albumin. Hasil analisa kandungan protein sekitar 53,17%; kadar lemak 8,45%; kadar air 8,04%; kadar abu 8,36%; kadar karbohidrat 21,98%; kadar Zn 0,33 mg/L. Uji hedonic serbuk albumin yaitu kenampakan sekitar 7,0 (suka); warna sekitar 5,8 (agak suka); dan bau sekitar 4,6 (biasa). Hasil analisa fisik dan kimiawi serbuk albumin ikan toman yang terbaik memiliki kandungan protein tinggi dan kadar lemak yang tinggi. Hasil pengujian hedonic serbuk albumin yaitu kenampakan yang dihasilkan masih dalam bentuk granula sedikit kasar, warna kecoklatan dan masih tercium aroma amis ikan.
Fapetrik-UMPAR
2018-08-15
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/318
10.31850/jgt.v7i2.318
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 2 (2018); 102 - 114
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 2 (2018); 102 - 114
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/318/pdf_31
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/325
2019-08-04T19:44:18Z
jgt:ART
ANALISIS SENYAWA FORMALDEHID (FORMALIN) PADA DAGING AYAM DI KOTA MAKASSAR
Sukmawati, Sukmawati
Analisis
Formalin
Daging Ayam
Pemenuhan gizi yang harus diperhatikan adalah ketersediaan pangan atau ketahanan pangan (food security) dan keamanan pangan (food safety). Hal ini berarti makanan harus tersedia dalam jumlah cukup dan juga harus aman untuk dikonsumsi, seperti bebas dari zat pengawet yang berbahaya dalam hal ini formalin serta bebas dari cemaran mikroba patogen. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk menganalisis senyawa formaldehid (formalin) pada daging ayam di kota Makassar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tes kit formalin, jumlah sampel yang dianalisis sebanyak 13 sampel yang diambil secara random pada tiap populasi. Hasil dari penelitian ini ialah dari tiga belas sampel yang diuji, semuanya negatif atau tidak mengandung formalin, dengan kata lain sebaran daging ayam di kota Makassar termasuk kategori bebas dari pengawet formalin tersebut sehingga layak konsumsi oleh konsumen.
Fapetrik-UMPAR
2018-08-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/325
10.31850/jgt.v7i2.325
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 2 (2018); 146 - 150
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 2 (2018); 146 - 150
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/325/pdf_36
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/333
2018-09-18T11:42:33Z
jgt:ART
PENENTUAN STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP) PADA DODOL JEWAWUT
Indrastuti, Indrastuti
Damrah, Fatmawaty
bahan pangan
dodol
jewawut
kriteria
SOP
Jewawut merupakan sejenis serealia berbiji kecil yang populer sebagai makanan pokok di beberapa wilayah di Indonesia seperti Sulawesi Barat, Pulau Buru, Nusa Tenggara Timur, dan Jawa Tengah. Jewawut juga merupakan sumber bahan pangan keenam setelah gandum, beras, jagung, barley, dan sorgum. Salah satu produk hasil olahan jewawut yang sangat diminati oleh masyarakat Sulawesi Barat adalah Dodol Jewawut. Tujuan pelaksanaan penelitian adalah untuk merancang Standard Operating Procedure (SOP) pada proses produksi dodol jewawut dan pada bahan baku, peralatan, tenaga kerja dan ruang produksi dodol jewawut. Hasil penelitian menunjukkan SOP produksi meliputi pemilihan bahan baku dan proses produksi dodol. Sedangkan untuk SOP bahan baku, peralatan, tenaga kerja dan ruang produksi dodol terdapat 5 standarisasi yaitu bahan baku (biji jewawut) dengan 7 kriteria, air dengan 7 kriteria, peralatan yang digunakan dengan 7 kriteria, sanitasi pekerja dengan 7 kriteria dan sanitasi ruangan produksi dengan 4 kriteria. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa SOP dodol jewawut mulai proses produksi hingga pengemasan, pada UKM dodol di Desa Pambusuang. SOP ini disusun untuk menjaga kualitas dan kestabilan produk. SOP yang dihasilkan terdiri dari: SOP Bahan baku, Produksi, Peralatan, Pekerja dan Ruang produksi.
Fapetrik-UMPAR
2018-08-10
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/333
10.31850/jgt.v7i2.333
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 2 (2018); 95 - 101
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 2 (2018); 95 - 101
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/333/pdf_30
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/354
2019-01-02T22:58:48Z
jgt:ART
THE IGNORANCE OF INDIGENEOUS PROPERTY RIGHTS THROUGH THE RESETTLEMENT PROGRAM IN INDONESIA
Arifah, Arifah
Mutmainnah, Mutmainnah
transmigration
population policy
rights
local residents
Based on consideration of the inequality of population distribution between the island of Java, Indonesia's population policy focused on the equal distribution of the population with the application of transmigration policies. Transmigration policy in Indonesia is not only about population policy, but also is part of a strategy for economic modernization and the introduction of plantation markets outside Java. The purpose of this study was to analyze the impact of transmigration policies on the environment and local residents. This research is a descriptive study by trying to describe the impact of the population equalization policy in Indonesia. Based on this research shows that the ecological impact arising from this transmigration policy is deforestation and contributes greatly to the loss of forest areas. In addition, this population policy has an impact on the local population. The most common social conflict between local residents and transmigrants is the marginalization and loss of local culture, competition in business aspects and lack of concern from the government for local residents.
Fapetrik-UMPAR
2018-08-10
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/354
10.31850/jgt.v7i2.354
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 2 (2018); 88 - 94
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 2 (2018); 88 - 94
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i2
eng
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/354/pdf_29
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/363
2019-08-04T19:42:13Z
jgt:ART
SUBTITUSI PAKAN TEPUNG DAUN KELOR TERHADAP PERTUMBUHAN SINTASAN DAN KONVERSI PAKAN BENIH IKAN NILA
Maslang, Maslang
Malik, Andi Adam
Sahabuddin, Sahabuddin
subtitusi
pakan
sintasan
konversi pakan
ikan nila
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan subtitusi tepung daun kelor sebagai pakan terhadap sintasan dan konversi pakan benih ikan Nila (Oreocrhomis niloticus). Penelitian ini dilaksanakan di Balai Benih Ikan Pangkajene Kabupaten Sidenreng Rappang Provinsi Sulawesi Selatan. Penelitian menggunakan keramba waring yang ditempatkan secara acak dalam satu kolam. Perlakuan terdiri atas 5 perlakuan, yaitu 100% pakan komersil dengan subtitusi tepung daun kelor terdiri dari 25%, 50%, 75% dan 100%. Parameter yang diukur adalah sintasan dan konversi pakan benih ikan Nila. Hasil penelitian menunjukkan penggunaan subtitusi tepung daun kelor 75% diperoleh nilai tertinggi untuk sintasan (99%) dan terendah pada konversi pakan (1,22 g). Penggunaan subtitusi tepung daun kelor memberi hasil terbaik untuk sintasan dan konversi pakan benih ikan Nila yaitu dengan kandungan tepung daun kelor sebesar 75%. Disarankan untuk tidak melebih batas penggunaan subtitusi tepung daun kelor agar memberikan pertumbuhan yang baik pada benih ikan Nila.
Fapetrik-UMPAR
2018-08-20
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/363
10.31850/jgt.v7i2.363
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 2 (2018); 132 - 138
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 2 (2018); 132 - 138
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/363/pdf_34
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/364
2019-07-24T11:35:36Z
jgt:ART
PENGGUNAAN KLON ENTRES SAMBUNG PUCUK DENGAN LAMA PERENDAMAN AIR KELAPA MUDA TERHADAP PERSENTASE DAN TINGGI TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao L.)
Safri, Safri
Yunarti, Yunarti
Rahim, Iradhatullah
Suherman, Suherman
kakao
Sulawesi 1
Sulawesi 2
ICCRI 04
sambung pucuk
Kakao menjadi komoditi ekspor Indonesia, namun belakangan ini mengalami penurunan produksi. Salah satu bentuk peningkatan produksi adalah peremajaan dengan sambung pucuk. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui tingkat keberhasilan dan pertumbuhan tanaman sambung pucuk menggunakan hormon tumbuh alami air kelapa muda pada berbagai klon entris kakao. Metode yang digunakan adalah faktorial dengan rancangan dasar acak kelompok, terdiri dari waktu perendaman air kelapa muda (0, 1, 2, dan 3 jam), serta entri kakao (Sulawesi 1, Sulawesi 2, dan ICCRI 04). Parameter yang diamatai adalah persentase keberhasilan dan tinggi tanaman. Interaksi antar perlakuan lama perendaman hormon tumbuh air kelapa muda dengan berbagai entris tidak berpengaruh nyata terhadap persentase keberhasilan dan tinggi tanaman bibit kakao, tetapi berpengaruh nyata terhadap masing-masing perlakuan. Persentase keberhasilan sambung pucuk dan tinggi tanaman yang terbaik diperoleh pada perendaman 3 jam. Persentase keberhasilan dan tinggi tanaman yang terbaik pada lama perendaman 3 jam dan klon entris Sulawesi 1.
Fapetrik-UMPAR
2018-08-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/364
10.31850/jgt.v7i2.364
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 2 (2018); 139 - 145
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 2 (2018); 139 - 145
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/364/pdf_35
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/365
2019-01-22T21:17:57Z
jgt:ART
KANDUNGAN SELLULOSA, HEMISELLULOSA DAN LIGNIN PAKAN KOMPLIT BERBASIS TONGKOL JAGUNG YANG DISUBSTITUSI Azolla pinnata PADA LEVEL YANG BERBEDA
Fitriani, Fitriani
Rauf, Juliawati
Novieta, Intan Dwi
R, Muh. Syahril
A. pinnata
pakan komplit
sellulosa
hemisellulosa
lignin
Pemanfaatan limbah pertanian seperti tongkol jagung menjadi solusi untuk mengatasi masalah pakan. Azolla pinnata juga merupakan salah satu tanaman paku dan dianggap gulma oleh petani. Tanaman ini memiliki potensi sebagai pakan bagi ternak ruminansia, ketersediaan yang tinggi serta kandungan nutrisi yang cukup baik merupakan pertimbangan penggunaannya sebagai pakan ternak. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kandungan serat pada pakan yang diberi Azolla pinnata dengan level yang berbeda. Penelitian menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap dengan tiga perlakuan dan diulang tiga kali sehingga terdapat 9 satuan percobaan. Peubah yang diamati untuk melihat respon terhadap perlakuan yang diberikan adalah kandungan sellulosa, hemisellulosa dan lignin yang dianalisis menggunakan metode analisis Van-Soest. Hasil analisis ragam pakan komplit berbasis tongkol jagung dengan penambahan Azolla sebagai pakan ternak ruminansia berpengaruh sangat nyata (P>0,05) terhadap kandungan sellulosa, hemisellulosa dan lignin. Kandungan sellulosa yang diperoleh berkisar antara 18,67% sampai dengan 22,42%. Kandungan hemisellulosa pakan komplit berkisar antara 25,60% - 28,40% sedangkan kandungan lignin berkisar antara 8,60% - 9,40%.
Fapetrik-UMPAR
2018-12-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/365
10.31850/jgt.v7i3.365
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 3 (2018); 220 - 228
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 3 (2018); 220 - 228
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/365/pdf_44
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs.jurnalpertanianumpar.com:article/366
2019-06-13T23:17:03Z
jgt:ART
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/367
2019-01-22T21:17:57Z
jgt:ART
KERAGAAN PEMASARAN BUAH NAGA (Hylocereus costaricensis) DENGAN PENDEKATAN STRUCTURE, CONDUCT AND PERFORMANCE (SCP)
B., Sumarni
Arwati, Sitti
buah naga
struktur
perilaku
kinerja
saluran pemasaran
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan pemasaran buah naga melalui saluran pemasaran yang diterapkan serta menganalisis efisiensi pemasaran secara analisis Market structure, Market conduct, dan Market performance (diukur dari margin pemasaran, farmer’s share, dan rasio keuntungan atas biaya). Penelitian dilaksanakan di Kecamatan Toili Kabupaten Banggai Provinsi Sulawesi Tengah, dengan responden petani 15 orang, pedagang pengumpul 4 orang, pedagang besar I sebanyak 4 orang, pedagang besar II sebanyak 5 orang dan pedagang pengecer 30 orang (pengecer kaki lima dari Sulawesi Tengah 5 orang, dari Makassar 5 orang, supermarket 10 orang, warkop dan cafe 5 orang, serta gerai 5 orang). Penelitian menggunakan analisis deskriptif, analisis marjin, analisis farmer’s share, analisis rasio, dan analisis efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan pemasaran buah naga menggunakan 6 saluran pedagang pengumpul. Pedagang besar I dan pedagang besar II memiliki persaingan secara oligopoly, sedangkan pedagang pengecer memiliki persaingan secara monopolistik. Marjin pemasaran yang paling kecil adalah saluran pemasaran yang kedua dan ketiga. Besar marjin yang adalah Rp. 10.000/kg. Marjin yang paling besar adalah saluran pemasaran keenam dengan marjin sebesar Rp. 111.000/kg. Farmer’s Share yang paling besar diperoleh petani adalah saluran pemasaran pertama, dengan share 100%, dan yang paling kecil adalah saluran keenam yang memiliki share 11,90% terhadap petani. Saluran pemasaran pertama tidak ada biaya pemasaran. Petani menjual langsung kepada konsumen. Sedangkan rasio yang paling tinggi atas biaya-biaya yang digunakan adalah saluran pemasaran keenam sebesar 15,82%. Saluran pemasaran yang efisien ada empat, yaitu saluran pemasaran pertama (0%), kedua (2,17%), ketiga (2,4%) dan keempat (3,33%).
Fapetrik-UMPAR
2018-12-26
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/367
10.31850/jgt.v7i3.367
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 3 (2018); 184 - 197
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 3 (2018); 184 - 197
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/367/pdf_41
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/372
2019-01-22T21:17:57Z
jgt:ART
LAJU PENGERINGAN CHIPS MOCAF MENGGUNAKAN CABINET DRYER
Sushanti, Gusni
Sirwanti, Sirwanti
laju pengeringan
chips mocaf
cabinet dryer
temperatur
Tujuan penelitian ini mengetahui untuk mengetahui karakterisasi pengeringan chips mocaf semi kering, berdasarkan persamaan koefisien laju pengeringan (k) pada berbagai temperatur dan kadar air setimbang. Penelitian mengenai temperatur pengeringan pada chips mocaf masih sedikit dilakukan. Pengeringan yang tidak tepat akan mempengaruhi proses penepungan. Alat pengering yang digunakan adalah pengering tipe rak dengan sumber panas dari kompor gas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Rancangan Acak Lengkap dengan dua faktor variabel yaitu waktu dan temperatur pengeringan. Variabel waktu yang digunakan adalah tiga taraf yaitu 1 jam, 2 jam dan 3 jam, sedangkan variabel temperatur yang digunakan juga 3 taraf yaitu 60ºC, 70ºC dan 80ºC. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan menggali informasi efisiensi waktu dan temperatur pengeringan terhadap kadar air chips mocaf. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan microsoft excel untuk mencari laju pengeringan, kadar air setimbang dan konstanta laju pengeringan dengan menggunakan persamaan regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa temperatur optimal yang diperoleh adalah 70ºC. Konstanta laju pengeringan puncak diperoleh pada suhu 70ºC yaitu 1,51 dengan kadar air kesetimbangan sesuai dengan syarat SNI yaitu ?13% yaitu 7,03. Nilai koefisien regresi (R2) juga menunjukkan korelasi yang sangat baik (>0,95) yaitu 0,998.
Fapetrik-UMPAR
2018-12-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/372
10.31850/jgt.v7i3.372
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 3 (2018); 229 - 235
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 3 (2018); 229 - 235
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/372/pdf_45
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/377
2019-01-22T21:17:57Z
jgt:ART
KESESUAIAN LAHAN BUDIDAYA IKAN KERAPU (Epinephelus sp.) SISTEM KERAMBA JARING APUNG DI KECAMATAN MONANO
Ngabito, Meriyanti
Auliyah, Nurul
kesesuaian lahan
keramba jaring apung
ikan kerapu
Pemanfaatan sumberdaya alam pesisir yang optimal seharusnya dilakukan pada lokasi-lokasi yang sesuai. Perairan Kecamatan Monano sebagai salah satu wilayah yang memiliki sumberdaya pesisir dan laut yang cukup melimpah sangat potensial untuk pengembangan budidaya laut khususnya untuk budidaya ikan Kerapu (Epinephelus sp.) pada Keramba Jaring Apung (KJA). Informasi berupa data mengenai kelayakan lokasi yang menjadi salah satu faktor penentu berhasil tidaknya suatu usaha budidaya belum tersedia. Oleh karena itu perlu adanya kajian ilmiah yang bertujuan untuk menganalisis kesesuaian lahan budidaya Ikan Kerapu sistem Keramba Jaring Apung (KJA) di Kecamatan Monano. Pengambilan data dilakukan pada delapan stasiun yang ditentukan secara purposive sampling dari pengamatan secara langsung di lapangan dan pengamatan kualitatif melalui interpretasi image satellite google Kecamatan Monano Kabupaten Gorontalo Utara, sehingga diperoleh gambaran umum lokasi dan kondisi biofisik perairan. Pengukuran parameter lingkungan dan kualitas air dilakukan secara insitu dan analisis laboratorium. Pengambilan sampel air dilakukan sesuai petunjuk Effendi (2003). Analisis data menggunakan modifikasi matriks kesesuaian, indeks kesesuaian dan kelas kesesuaian kemudian dianalisis secara spasial dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan program Arc GIS 10.3.1. Berdasarkan peta kesesuaian lahan, diperoleh luas lahan yang sangat sesuai untuk budidaya ikan kerapu sistem keramba jaring apung adalah 417 ha. Sedangkan yang cukup sesuai adalah 2496 ha.
Fapetrik-UMPAR
2018-12-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/377
10.31850/jgt.v7i3.377
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 3 (2018); 204 - 219
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 3 (2018); 204 - 219
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/377/pdf_43
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/379
2019-01-22T21:17:57Z
jgt:ART
TUMBUHAN LIAR BERKHASIAT OBAT DI DATARAN TINGGI KABUPATEN ENREKANG
Jafar, Jusmiati
Djollong, Andi Fitriani
tumbuhan liar
obat
herbarium
Tumbuhan memiliki sejuta manfaat termasuk untuk penyembuhan berbagai penyakit. Ramuan obat-obatan tradisional hampir semua berasal dari tumbuh-tumbuhan dapat tumbuh diberbagai daerah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis, cara pengolahan, dan manfaat tumbuhan liar yang berkhasiat obat. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara, data sekunder dengan studi literatur, pengambilan sampel tumbuhan, dan pembutan herbarium. Data selanjutnya dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terdapat beberapa tumbuhan liar yang berkhasiat obat di Desa Pebaloran, Kecamatan Curio, Kabupaten Enrekang. Jenis tumbuhan tersebut adalah Bayam Duri (Amaranthus spinosus), Putri Malu (Mimosa pudica), dan Pegagan (Centella asiatica). Manfaat herbal bayam duri yaitu mengobati bisul, wasir, gusi berdarah, meringankan demam dan dapat melancarkan ASI. Herbal Putri Malu akar untuk penderita diabetes sedangkan daun dapat menyembuhkan batuk, mengobati hepatitis dan mengatasi insomnia. Herbal Pegagan untuk melancarkan peredaran darah, mengobati demam, membantu mengatasi alergi dan sebagai obat kesuburan. Organ tumbuhan yang sering dijadikan obat yaitu daun (Folium), selain itu organ lain yang dapat digunakan yaitu umbi, akar, buah atau seluruh bagian tumbuhan dapat digunakan.
Fapetrik-UMPAR
2018-12-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/379
10.31850/jgt.v7i3.379
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 3 (2018); 198 - 203
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 3 (2018); 198 - 203
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/379/pdf_42
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/383
2020-06-16T05:33:39Z
jgt:ART
KEANEKARAGAMAN DAN DOMINANSI IKAN YANG BERASOSIASI DENGAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DAN KERAMBA JARING APUNG DI PERAIRAN KABUPATEN BARRU SULAWESI SELATAN
Syam, Asrullah
Jafar, Jusmiati
Suhadiyah, Sri
densitas
dominansi
biota laut
konservasi
asosiasi
Budidaya perikanan laut saat ini mulai berkembang pesat seiring dengan semakin berkurangnya hasil tangkapan perikanan laut. Sektor budidaya perikanan laut diharapkan dapat menjadi penyuplai hasil terbesar sektor kelautan dan perikanan di masa yang akan datang. Upaya perbaikan kegiatan budidaya laut semakin digalakkan, termasuk upaya mengoptimalkan peran lainnya sebagai kawasan konservasi. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Barru Sulawesi Selatan dari bulan Februari sampai Agustus 2018. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui jenis ikan yang berasosiasi dengan budidaya rumput laut dan keramba jaring apung. Selain itu untuk mengetahui lamanya ikan untuk berasosiasi dengan kegiatan budidaya rumput laut dan keramba jarring apung. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan observasi di lokasi budidaya laut. Sampel diidentifikasi di lokasi penelitian, dan dibawa ke laboratorium untuk diidentifikasi lebih lanjut bagi sampel yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung. Pengamatan dilakukan disekitar area budidaya. Pada penelitian ini ditemukan family ikan yang berasosiasi dengan budidaya rumput laut dan keramba jaring apaung yaitu famili Nemipteridae, Haemulidae, MulidaeAcanthuridae, Ceasionidae, Labridae, Pomacanthidae, Scaridae, Pomacentridae, Sygnatidae, Blenniidae, Aulostomidae, Centriscidae,Plotoscidae, danChaetodontidae trifasciatu. Lamanya ikan menggunakan kawasan budidaya pada area rumput laut yaitu selama 46 hari, yaitu setelah rumput laut berumur dua minggu sampai panen. Lamanya ikan menggunakan kawasan budidaya pada area keramba jaring apung selama 95 hari, yaitu mulai penaburan benih ikan sampai panen.
Fapetrik-UMPAR
2019-04-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/383
10.31850/jgt.v8i1.383
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 1 (2019); 26 - 34
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 1 (2019); 26 - 34
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/383/pdf_51
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/385
2019-01-22T21:17:56Z
jgt:ART
EFEK LAMA PENYIMPANAN FERMENTASI JERAMI PADI OLEH TRICHODERMA SP TERHADAP KANDUNGAN PROTEIN DAN SERAT KASAR
Tala, Selfin
Irfan, Muhammad
fermentasi
jerami padi
Trichoderma
pakan alternatif
Berbagai inovasi dan teknologi diperlukan untuk meningkatkan kualitas pakan serta mempertahankan ketersediaan pakan sehingga produksi ternak dapat ditingkatkan. Pemanfaatan limbah pertanian sebagai pakan merupakan suatu alternatif dalam meningkatkan ketersediaan pakan sepanjang tahun. Produksi limbah tanaman pangan sangat terkait dengan musim panen dari masing-masing komoditi tanaman pangan. Hambatan pemanfaatan jerami padi secara luas sebagai sumber pakan ternak adalah rendahnya nilai nutrisi bila dibandingkan dengan hijauan pakan. Proses lignifikasi pada struktur jaringan penyangga jerami padi menyebabkan kecernaan serat kasarnya didalam rumen rendah. Hal tersebut dapat diperbaiki dengan teknologi untuk meningkatkan nilai nutrisi jerami padi. Disadari bahwa limbah tanaman pangan (seperti jerami padi) yang akan dimanfaatkan sebagai pakan ternak harus segera mungkin disimpan (diawetkan) guna menghindari kehilangan nilai nutrisinya. Fermentasi jerami padi dengan menggunakan Trichoderma sp akan menghasilkan inovasi pakan ternak yang dapat menjadi pakan alternatif bagi peternak. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh lama penyimpanan hasil fermentasi jerami padi oleh Trichoderma sp terhadap kandungan protein kasar dan serat kasar. Ini inovasi baru dalam pemanfaatan Trichoderma sp untuk fermentasi jerami padi. Berdasarkan Hasil Penelitian menunjukkan fermentasi jerami padi memiliki kandungan protein kasar sebesar 6,05 % dengan lama penyimpanan fermentasi 3 minggu. Kandungan serat kasar terendah yaitu 28,26% pada lama penyimpanan fermentasi 2 minggu. Disimpulkan bahwa fermentasi dengan Trichoderma sp tidak dapat meningkatkan atau menurunkan nilai gizi secara keseluruhan. Fermentasi dengan lama 3 minggu mampu menaikkan kadungan protein kasar dan menurunkan bahan kering pada jerami padi.
Fapetrik-UMPAR
2018-12-26
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/385
10.31850/jgt.v7i3.385
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 3 (2018); 162 - 168
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 3 (2018); 162 - 168
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/385/pdf_38
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/391
2019-01-22T21:17:57Z
jgt:ART
PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN PERENCANAAN PEMBENIHAN IKAN NILA (Oreochromis niloticus) UNTUK MENGHASILKAN BENIH IKAN YANG BERKUALITAS
Sumarni, Sumarni
ikan nila
fungsi manajemen
pemijahan
seleksi induk
Pesatnya perkembangan budidaya ikan air tawar diperlukan upaya untuk meningkatkan produksi perikanan budidaya, khususnya pembesaran ikan. Maka diperlukan jaminan ketersediaan pasokan benih yang berkesinambungan, utamanya benih ikan nila. Olehnya itu, diperlukan adanya penerapan fungsi-fungsi manajemen pada pembenihan Ikan Nila (Oreochromis niloticus), untuk memberikan pasokan benih ikan yang berkualitas dan berkesinambungan. Metode penelitian meliputi observasi atau pengamatan langsung, wawancara, partisipasi aktif di lapangan, dan studi pustaka. Analisis dilakukan secara kualitatif dengan mendeskripsikan hasil penelitian. Produksi benih ikan merupakan seperangkat prosedur untuk menghasilkan benih ikan mulai dari perencanaan sampai dengan benih siap dipasarkan, sehingga perlu adanya kegiatan manajemen agar dapat mengarahkan dan mengatur kegiatan produksi memperoleh hasil maksimal dengan cara efektif dan efisien. Penerapan fungsi manajemen perencanaan pada pembenihan ikan nila (Oreochromis niloticus) meliputi perencanaan persiapan kolam pemeliharaan induk, proses pematangan gonad, survival rate/kelangsungan hidup, pemijahan, pemanenan larva, pendederan, dan panen. Selain itu fungsi pelaksanaan dan pengawasan meliputi: Seleksi induk ikan nila, pemberian pakan, pemijahan, pemenenan larva, pendederan, dan kegiatan pasca panen.
Fapetrik-UMPAR
2018-12-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/391
10.31850/jgt.v7i3.391
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 3 (2018); 175 - 183
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 3 (2018); 175 - 183
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/391/pdf_40
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/394
2019-01-22T21:17:57Z
jgt:ART
PENAMBAHAN TEPUNG IKAN CAKALANG SEBAGAI SUMBER PROTEIN PADA PEMBUATAN BUBUR TALAS INSTAN
Yulianti, Yulianti
bubur
instan
ikan cakalang
tepung
talas
Talas merupakan pangan yang mengandung karbohidrat tinggi yaitu 70-80% namun kurang termanfaatkan. Salah satu produk olahan yang bisa menggunakan talas sebagai bahan baku yaitu bubur instan. Kandungan karbohidrat yang tinggi pada talas sangat cocok untuk dijadikan sebagai sumber energi. Disisi lain talas mengandung komponen gizi seperti protein, vitamin, dan gizi lain yang sangat sedikit sehingga perlu dilakukan penambahan dari bahan lain untuk menghasilkan produk olahan yang bergizi. Penambahan sumber protein dapat dilakukan dengan menambahkan tepung ikan cakalang. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan 4 perlakuan, yaitu tepung talas 100 g; tepung talas 90 g, tepung : ikan cakalang 10 g; tepung talas 80 g : tepung ikan cakalang 20 g; dan tepung talas 70 g : tepung ikan cakalang 30 g. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Hasil penelitian menunjukkan perlakuan dengan tepung talas 70 g dan tepung ikan cakalang 30 g adalah perlakuan terbaik dengan komposisi gizi kadar air 11,53%, kadar protein 3,79%, kadar lemak 2,30%, kadar abu 5,64%, kadar serat kasar 1,49%, kadar karbohidrat 44,43%. Selain itu disukai oleh panelis dari segi rasa, warna, aroma, dan tekstur.
Fapetrik-UMPAR
2018-12-25
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/394
10.31850/jgt.v7i3.394
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 3 (2018); 169 - 174
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 3 (2018); 169 - 174
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/394/pdf_39
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/395
2020-06-16T05:33:39Z
jgt:ART
ANALISIS USAHA TANI PADI PADA LAHAN ALIH FUNGSI LAHAN KAKAO MENJADI LAHAN SAWAH DI KABUPATEN LUWU TIMUR SULAWESI SELATAN
Hiola, Sitti Khadijah Yahya
Produktivitas padi semakin sulit ditingkatkan karena berbagai faktor sehingga pemerintah melakukan upaya peningkatan luas panen padi melalui pencetakan sawah baru. Hal ini menyebabkan terjadinya alih fungsi lahan di beberapa daerah, seperti alih fungsi dari lahan kakao ke lahan sawah di Kabupaten Luwu Timur. Lahan dialihfungsikan karena tanaman kakao tidak produktif lagi dan mengalami penurunan produksi bahkan hampir sama sekali tidak berproduksi. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis usahatani padi pada lahan sawah yang berasal dari alih fungsi lahan kakao. Lokasi penelitian di Desa Jalajja Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur. Populasi penelitian sebanyak 180 orang dan pengambilan sampel dilakukan dengan stratified random sampling sebanyak 30 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor produksi seperti lahan, benih, pupuk urea, pupuk phonska, pestisida, dan tenaga kerja secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap produksi padi pada lahan alihfungi lahan kakao. Secara parsial hanya 2 faktor produksi yang berpengaruh nyata yaitu benih dan tenaga kerja. Rata-rata pendapatan petani sebelum alih fungsi lahan sebesar Rp. 191.306,33 perbulan. Pendapatan ini meningkat setelah alih fungsi lahan menjadi sebesar Rp. 960.947,83. Hal ini menunjukkan alihfungsi lahan dari lahan kakao ke lahan padi sawah di Desa Jalajja Kecamatan Burau Kabupaten Luwu Timur dapat meningkatkan pendapatan petani.
Fapetrik-UMPAR
2019-04-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/395
10.31850/jgt.v8i1.395
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 1 (2019); 9 - 16
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 1 (2019); 9 - 16
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/395/pdf_49
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/397
2020-06-16T05:33:39Z
jgt:ART
RESPON PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI BAWANG MERAH (Allium cepa L) YANG DIAPLIKASIN KOMPOS FESES WALET
Harsani, Harsani
Muhdiar, Muhdiar
amelioran
bawang merah
feses walet
kompos
peningkatan hara
Salah satu metode untuk mengurangi kekurangan unsur hara pada lahan yakni dengan menggunakan amelioran (pembenah tanah) dari kompos feses Walet sebagai sumber hara organik. Feses Walet memiliki potensi untuk menambah kandungan bahan organik pada lahan pertanian. Tujuan penelitian adalah untuk melihat pengaruh kompos feses walet terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman bawang merah. Penelitian dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian, Peternakan dan Perikanan Universitas Muhammadiyah Parepare. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan pola Rancangan Acak Kelompok (RAK). Perlakuannya berupa pemberian dosis kompos feses burung walet dicampur tanah dalam 3 taraf dan 3 ulangan, yaitu tanpa kompos feses walet atau kontrol, pemberian10 ton.ha-1, dan 20 ton.ha-1. Pengambilan sampel tanah dilakukan sebelum aplikasi dan setelah aplikasi. Sampel tanah diambil secara acak pada petak perlakuan lalu dikompositkan, kemudian dianalisis di laboratorium. Parameter pengamatan meliputi, Tinggi tanaman, jumlah daun, produksi umbi, sedangkan pada status hara meliputi C-organik, N, P, K, pH dan Rasio C/N. Hasil Penelitian menunjukkan perlakuan pemberian kompos 20 ton.ha-1 memberi respon terbaik pada jumlah daun, tinggi tanaman dan produksi. Status hara sesudah pemberian kompos feses walet juga memberikan respon yang positif dengan adanya peningkatan hara, dan yang terbaik pada pelakuan 20 ton.ha-1.
Fapetrik-UMPAR
2019-04-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/397
10.31850/jgt.v8i1.397
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 1 (2019); 35 - 41
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 1 (2019); 35 - 41
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/397/pdf_52
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/398
2020-06-16T05:33:39Z
jgt:ART
OPTIMASI ALAT PENANGKAPAN IKAN CAKALANG DAN KAKAP MERAH DI SELAT MAKASSAR
Nurhaeda, Nurhaeda
Tabsir, Muhammad Kusnady
Kurnia, Muhammad
Arief, Andi Adri
Iswahyuddin, Iswahyuddin
cakalang
kakap merah
optimasi
penangkapan
Selat Makassar
Penggunaan dan keragaan unit alat tangkap berpengaruh terhadap keberlanjutan penangkapan ikan. Tujuan penelitian adalah mengkaji optimasi penggunaan alat penangkapan yang ada di Selat Makassar, yaitu perairan Barru Sulawesi Selatan sampai Majene Sulawesi Barat. Penelitian ini menggunakan dua kelompok data, yaitu data sekunder dan data primer. Pengumpulan data primer meliputi keragaan penggunaan alat tangkap, yaitu aspek teknis, biologi, sosial dan ekonomis, standirisasi alat penangkapan, pendugaan parameter model bioekonomi dan model penangkapan lestari (MSY), serta model bionomi. Alat tangkap purse seine merupakan unit penangkapan cakalang yang terbaik, begitu pula dengan aspek dari gabungan fungsi keempat aspek, sedangkan penggunaan alat tangkap yang digunakan pada ikan kakap merah belum mencapai overfishing.
Fapetrik-UMPAR
2019-05-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/398
10.31850/jgt.v8i1.398
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 1 (2019); 42 - 48
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 1 (2019); 42 - 48
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/398/pdf_53
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/402
2019-06-27T23:06:36Z
jgt:ART
IMPLEMENTASI PEMBANGUNAN PERTANIAN DI ERA OTONOMI DESA (Studi Kasus Dusun Karya Harapan Mukti Kecamatan Pelepat Ilir Kabupaten Bungo)
Mustakim, Mustakim
Fikriman, Fikriman
implementasi
pembangunan pertanian
otonomi desa
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi pembangunan pertanian di era otonomi desa dengan mengidentifikasi berapa besar dana desa yang diperuntukkan pada Pembangunan Pertanian di Dusun Karya Harapan Mukti, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi pembangunan pertanian di era otonomi Desa di Dusun Karya Harapan Mukti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu mengetahui serta mendapatkan gambaran tentang pembangunan pertanian di Dusun Karya Harapan Mukti Kecamatan Pelepat Ilir tahun anggaran 2015 sampai dengan 2018. Penelitian ini menggunakan indikator pembangunan pertanian yang meliputi kebijakan, kegiatan penyuluhan dan pelatihan, adanya pasar permintaan hasil-hasil pertanian, paket teknologi, kredit usaha, kegiatan pengembangan, pembangunan serta pemeliharaan prasarana dan sarana pembangunan pertanian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah untuk mendukung pembangunan pertanian di desa sudah memberikan ruang yang sangat luas dan diikuti dengan penganggaran dan pelaksanaannya di lapangan. Penelitian menunjukkan bahwa kegiatan yang termasuk dalam indikator pembangunan pertanian masuk dalam perencanaan dan penganggaran, baik yang bersumber dari APB Desa maupun non APB Desa. Terhitung mulai tahun 2015 hingga 2018, Dusun Karya Harapan Mukti telah melaksanakan kegiatan yang mendukung sector pertanian sebesar Rp. 314.055.000,- yang bersumber dari APB Desa dan sebesar Rp. 1.267.050.000,- non APB Desa yang bersumber dari masyarakat melalui kelembagaan yaitu Koperasi Unit Desa “Karya Mukti”.
Fapetrik-UMPAR
2018-12-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/402
10.31850/jgt.v7i3.402
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 7 No. 3 (2018); 236 - 245
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 7 No 3 (2018); 236 - 245
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v7i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/402/pdf_46
Copyright (c) 2018 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/404
2020-06-16T05:33:39Z
jgt:ART
KAJIAN POTENSI WILAYAH KOMODITAS UNGGULAN SEKTOR PERTANIAN KOTA PAREPARE
Arya, Arya
Zulkifli, Zulkifli
Nurhapsa, Nurhapsa
komoditas unggulan
tanaman pangan
holtikultura
peternakan
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi komoditas unggulan sektor pertanian dan penyebaran komoditas unggulan di setiap kecamatan yang ada di Kota Parepare. Penelitian ini dilakukan dengan teknik observasi yaitu dengan cara mengunjungi lembaga pemerintah yang mendokumentasikan kegiatan pembangunan bidang pertanian, dalam hal ini Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan Kota Parepare dan Badan Pusat Statistik Kota Parepare. Data yang digunakan adalah data sekunder, yaitu data tentang data dokumentasi kinerja bidang pertanian di Kota Parepare. Metode analisis Location Quotient (LQ) digunakan untuk mengetahui potensi komoditas unggulan sektor pertanian di Kota Parepare dan analisis koefisien lokalita digunakan untuk mengetahui karakteristik penyebaran komoditas sektor pertanian di Kota Parepare. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komoditas unggulan pada sektor tanaman pangan adalah komoditas padi dan ubi kayu unggul di kecamatan Bacukiki Barat, Soreang dan Ujung; komoditas jagung unggul di kecamatan Bacukiki; dan komoditas kacang tanah unggul di kecamatan Bacukiki dan Bacukiki Barat. Kemudian komoditas unggulan pada sektor hortikultura seperti komoditas kangkung unggul di kecamatan Bacukiki Barat dan Soreang; komoditas cabe, terong, tomat, dan jambu air unggul di kecamatan Bacukiki; komoditas bayam dan nanas unggul di kecamatan Soreang dan Ujung; komoditas sawi unggul di kecamatan Ujung; komoditas mangga unggul di kecamatan Bacukiki dan Soreang; komoditas pisang dan pepaya unggul di kecamatan Bacukiki Barat dan Ujung; serta komoditas nangka unggul di kecamatan Bacukiki dan Bacukiki Barat. Sedangkan komoditas unggulan pada sektor peternakan terdiri dari komoditas sapi dan kuda unggul di kecamatan Bacukiki; komoditas kambing, ayam kampung dan itik unggul di kecamatan Bacukiki Barat, Soreang dan Ujung; dan komoditas ayam ras unggul di kecamatan Bacukiki Barat. Sedangkan berdasarkan hasil Analisis Koefisien Lokalita secara keseluruhan diketahui tidak ada yang mencapai nilai diatas satu. Hal ini menunjukkan bahwa semua komoditas–komoditas dari semua sub sektor pada sektor pertanian tersebar disemua kecamatan dan tidak ada terkonsentrasi disatu kecamatan.
Fapetrik-UMPAR
2019-05-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/404
10.31850/jgt.v8i1.404
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 1 (2019); 49 - 63
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 1 (2019); 49 - 63
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/404/pdf_54
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/411
2020-06-16T05:33:39Z
jgt:ART
KEUNTUNGAN USAHATANI MELALUI KEMITRAAN PETANI PADI DENGAN TOKO TANI DI DESA TAMBAKBOYO, KECAMATAN AMBARAWA, SEMARANG
Wahyuningsih, Indri
Prihtanti, Tinjung Mary
padi
keuntungan
kemitraan
Cobb-Douglass
unit output price
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan keuntungan dan faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan usahatani padi dengan sistem kemitraan dan non kemitraan. Penentuan lokasi penelitian ini dengan sengaja (purposive). Penarikan sampel dilakukan secara probability sampling dengan metode simple random sampling. Model yang digunakan adalah fungsi keuntungan Cobb-Douglass dengan pendekatan unit output price. Hasil penelitian menunjukan keuntungan petani mitra adalah Rp 29.742.225 dan non mitra adalah Rp 26.124.976 dengan nilai signifikansi sebesar 0,049 < 0,05 pada T-test. Hasil ini menunjukan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara total keuntungan usahatani padi sistem mitra dengan sistem non mitra. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan petani mitra adalah upah pekerja, harga pestisida, pajak lahan dan alat pertanian. Faktor-faktor yang mempengaruhi keuntungan petani nonmitra adalah upah pekerja, harga benih, harga pupuk, harga pestisida dan pajak lahan.
Fapetrik-UMPAR
2019-04-26
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/411
10.31850/jgt.v8i1.411
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 1 (2019); 17 - 25
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 1 (2019); 17 - 25
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/411/pdf_50
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/413
2020-06-16T05:33:39Z
jgt:REV
OPTIMALISASI BAKTERI Rhizobium japonicum SEBAGAI PENAMBAT NITROGEN DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKSI JAGUNG
Liem, Jennifer Larisa
Arianita, Briliani Ayu
Sugiarti, Shinta
Handoko, Yoga Aji
Rhizobium japonicum
produktivitas jagung
penambat nitrogen
lemahemoglobin
Jagung merupakan salah satu komoditi di Indonesia yang tingkat konsumsinya cukup tinggi sebagai pangan dan pakan. Namun seringkali dalam proses budidaya jagung mengalami defisiensi unsur hara nitrogen, sehingga mempengaruhi produksi jagung dalam negeri. Salah satu solusi yang dilakukan yaitu dengan penggunaan bakteri Rhizobium japonicum untuk memenuhi kebutuhan unsur N. Bakteri ini adalah salah satu bakteri penambat nitrogen yang dapat mengkonversi N dari udara bebas kedalam bentuk NH4+ dan NO3- agar dapat diserap oleh tanaman. Untuk mencapai pertumbuhan bakteri Rhizobium japonicum yang maksimal perlu diupayakan kondisi pH 6-7, kelembaban udara yang stabil, suhu 25-30?C, dan ketersedian unsur hara molybdenum, besi, belerang, fosfor, kalsium, aluminium, dan mangan. Bakteri ini hanya dapat melakukan simbiotik dengan tanaman kedelai saja, sehingga untuk meningkatkan produksi jagung dilakukan pola penanaman tumpangsari antara jagung dan kedelai.
Fapetrik-UMPAR
2019-04-18
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/413
10.31850/jgt.v8i1.413
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 1 (2019); 64 - 73
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 1 (2019); 64 - 73
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/413/pdf_55
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/417
2019-12-04T22:01:06Z
jgt:ART
RESPONS PERTUMBUHAN DAN HASIL PADI GOGO PADA BERBAGAI KONSENTRASI ISOLAT BAKTERI EPIFIT
Aksarah, Aris
Jumardin, J
Tibian, Ruth
epiphytic bacteria
isolate
upland rice
plant growth
crop production
This study aims to study the growth response and yield of upland rice at various concentrations of epiphytic bacterial isolates. The study was arranged using a randomized block design (RCBD), with treatment concentrations of epiphytic bacterial isolates, which consisted of four concentrations. Namely without epiphytic isolates (control), epiphytic bacterial isolates 45 ml/l of water, epiphytic bacterial isolates 50 ml/l of water, and epiphytic bacterial isolates of 55 ml/l of water. The results showed that the treatment of various concentrations of epiphytic bacterial isolates significantly affected the growth and yield of upland rice. Treatment concentration of 55 ml/l of water gives the best effect which is higher than other treatments on plant height, number of leaves, number of tillers, number of productive tillers, panicle length, number of grains, wet and dry weight and yield of upland rice.
Fapetrik-UMPAR
2019-08-06
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/417
10.31850/jgt.v8i2.417
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 2 (2019); 74 - 81
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 2 (2019); 74 - 81
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/417/pdf_56
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/418
2019-12-04T22:01:06Z
jgt:ART
PRODUKTIVITAS HASIL TANGKAPAN DAN KOMODITAS UNGGULAN PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN ACEH JAYA
Chaliluddin, Makwiyah A.
Amri, Saiful
Aprilla, Ratna Mutia
leading commodities
location quotient
comparative performance index
fish catching
Research on superior commodities in Aceh Jaya District, this study examined the productivity of catches and leading capture fisheries commodities in Aceh Jaya District. The next thing to consider to capture fisheries' productivity was the determination of superior commodities in the management of the capture fisheries sector. The research was conducted on February 1, 2018 until March 31, 2018, located in Aceh Jaya District (including; Ujong Muloh fishing port, Patek fishing port, Rigaih fishing port, and Calang fishing port). Data collection methods were observations, interviews, and tracing literature. The productivity of catches was analyzed using Catch Per Unit Effort (CPUE) calculations for the 5 years (2011-2015), while the determination of superior commodities was analyzed by location quotient (LQ) dan comparative performance index (CPI) analysis. The higher CPUE value was found in tuna, the highest number in 2014 amounting to 5193.3 kg/trip. Superior fishery commodities in Aceh Jaya District were Scomberomorus fish with a CPI analysis value was 1,052.92, followed by Euthynnus affinis (515.54), Caranx ignobilis (398.59), Thunnus (309.18), Engraulidae (263.08) and skipjack (234.58).
Fapetrik-UMPAR
2019-08-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/418
10.31850/jgt.v8i2.418
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 2 (2019); 82 - 90
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 2 (2019); 82 - 90
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/418/pdf_57
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/419
2020-02-28T04:37:16Z
jgt:ART
KARAKTERISASI TELUR IKAN TERBANG (TOBIKO) SUMBER POLYUNSATURATED FATTY ACIDS SEBAGAI PANGAN FUNGSIONAL
Yusuf, Muhammad
Attahmid, Nur Fitriani Usdyana
Saleh, Rahmawati
Pabbenteng, P
flying fish eggs
carotene
isopropyl alcohol
protein concentrate
tocopherol
Fish protein concentrates a resulting product by removes fat and water, in high protein concentrations. Mostly this product is applied to food that gets tall carbohydrates. Making fish protein concentrate is to constitute development innovation forms easy protein to be applied to food product gets low protein. The use of by-products, for example, fish eggs as a source of protein for functional food has not been widely carried out. An understanding of the chemical characteristics of flying fish eggs is very important. Previous research on fish eggs has become the basis for researching the chemical characteristics of flying fish eggs. Information about the levels of fatty acids, amino acids, total carotenoids, and ?-tocopherols of flying fish eggs has not been done. This research was expected to help the utilization of these commodities optimally. The purpose of this study was to determine the levels of fatty acids, amino acids, total carotenoids, and ?-tocopherol eggs of flying fish. This study was divided into 2 phases. The first step was a characterization of flying fish eggs using proximate analysis, tocopherol analysis, amino acid, and fatty acid analysis. The second step was followed by making flying fish protein concentrate followed by organoleptic testing, proximate analysis and degree of white flour concentrate. The best results in the extraction solvent with isopropyl alcohol (IPA) for 3 hours and belongs to type b for concentrated protein egg fish. KPTI is generated has the ability absorption of water, oil, emulsion and capacity density of kamba is good for additional materials, substitution and binder material for application-based products for the food high-protein food. KPTI has the amino acids essential and non-essential was very beneficial to the body.
Fapetrik-UMPAR
2019-12-17
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/419
10.31850/jgt.v8i3.419
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 3 (2019); 156 - 167
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 3 (2019); 156 - 167
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/419/pdf_64
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/429
2019-12-04T22:01:06Z
jgt:ART
PERTUMBUHAN, PRODUKSI, DAN VIGOR BENIH PADA BUDIDAYA TUMPANGSARI SORGUM-KEDELAI
Siantar, Parulian Lumban
Pramono, Eko
Hadi, M. Syamsoel
Agustiansyah, A
soybean
varietal combination
sorghum
intercropping
storability of seed
Monoculture development of sorghum faces obstacles due to limited land which causes competition in land use with other food crops. Intercropping as a way to overcome land scarcity creates competition between plant species/varieties. This experiment aimed to know effect of varietal combination of sorghum-soybean intercropping on growth, productivity, land equivalence ratio of the croping system. Other than to know the vigor of storability of sorghum seeds. This research was carried out in the farmland of Kuripan Hamlet, Sidodadi Village, Way Lima Subdistrict, Pesawaran District, Lampung Province (5,38° S, 105,03° E) and storage of sorghum seeds was carried out at the Seed and Plant Breeding Laboratory, Faculty of Agriculture, Lampung University, Bandar Lampung, Indonesia from March to December 2018. Single factor experiment with six levels of treatment were applied in a randomized complete block design (RCBD) with 3 replications. The six treatment were varietal combinations of intercropping of Numbu-Grobogan (S1K1), Numbu-Argomulyo (S1K2), UPCA-Grobogan (S2K1), UPCA-Argomulyo (S2K2), Numbu (S1), UPCA (S2), Grobogan (K1) and Argomulyo (K2). The size of the plot was 5 m x 5 m each. The results showed that the cultivation a varietal combination of sorghum-soybean intercropping affected significantly on the plant high, total normal seedling, and strong normal seedlings percentages. The cultivation also affected on seed weight per plant and seed number per plant. The value of land equivalence ratio (LER) this varietal combination intercropping were higger than 1.
Fapetrik-UMPAR
2019-08-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/429
10.31850/jgt.v8i2.429
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 2 (2019); 91 - 102
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 2 (2019); 91 - 102
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/429/pdf_58
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/430
2019-12-04T22:01:06Z
jgt:ART
PERSEPSI PETERNAK TERHADAP PENGUATAN SUBSISTEM AGRIBISNIS SAPI POTONG DAN MATERI PENYULUHAN BERDASARKAN PENDEKATAN SWOT ANALYSIS
Anggraini, Lina
Sunarto, S
Windari, Wahyu
management of beef cattle
agribusiness subsystem
SWOT strategy
counseling
perception evaluation
Beef management is currently directed to be based on agribusiness. Agribusiness has 4 subsystems that must be managed by farmers, namely the upstream subsystem, primary agriculture (cultivation), downstream, and supporting system. The aims of this study was to determine the agribusiness subsystems that were considered weak in Argosadono Gapoktan which was already based on animal husbandry agribusiness. Furthermore, to explore the ability of farmers to strengthen the agribusiness subsystem through counseling. The study was conducted in Ngampel Village, Papar District, Kediri Regency, East Java, Indonesia. The research approach used quantitative descriptive with Gapoktan Argosadono breeders object by involving their management as informants in this study. Sampling technique using purposive sampling with criteria for groups of livestock who joined the Gapoktan was an active group and recommended by the chairman of Gapoktan, has a complete core management, and has good communication skills. Data collection techniques used were observation, semistructured interviews, filling out closed questionnaires, Forum Group Discussion, and documentation. Data analysis techniques used SWOT analysis, counseling design, and continued evaluation of farmers' perceptions of the material that has been delivered in counseling. The results of the study based on the SWOT analysis diagram, obtained a suitable strategy in quadrant I (one), namely SO (Strengths-Opportunities). The strategy that must be implemented was to support an aggressive growth policy (Growth oriented strategy). The number of SO (Strengths-Opportunities) strategies obtained was 9 items, while the most pressing topic at the moment was the provision of cattle scales. Based on the 9 items of the SO strategy, the material was determined to support the running of the SO strategy. Based on the decision making matrix, the counseling material was obtained, namely the calculation of body weight using the Lambourne formula and the meter. After the implementation of counseling, perception evaluation carried out. The results obtained by farmers received very good innovation, as many as 47 respondents from 56 respondents were in the criterion V whose predicate perception was very good.
Fapetrik-UMPAR
2019-08-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/430
10.31850/jgt.v8i2.430
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 2 (2019); 112 - 127
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 2 (2019); 112 - 127
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/430/pdf_60
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/431
2020-06-16T05:33:39Z
jgt:ART
ANALISIS CEMARAN MIKROBA DAN NILAI pH DAGING AYAM BROILER DI PASAR TRADISIONAL LAKESSI KOTA PAREPARE
Irmayani, Irmayani
Rasbawati, Rasbawati
Novieta, Intan Dwi
Nurliani, Nurliani
cemaran mikroba
nilai pH
pasar tradisional
SNI
Daging ayam broiler tersedia cukup banyak terutama di Pasar Tradisional. Sayangnya, jenis daging ini sangat mudah terkontaminasi oleh mikroba yang mengakibatkan daging mudah rusak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cemaran mikroba dan nilai pH daging ayam broiler yang dijual di pasar tradisional Lakessi Kota Parepare. Penelitian menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola searah dengan pengambilan sampel sebanyak 3 kali dari 6 pedagang. Komponen pengamatan yang diamati adalah total mikroba dan nilai pH. Hasil penelitian menunjukkan total mikroba berpengaruh sangat nyata (P<0,01) rata-rata nilai total mikroba daging ayam broiler adalah 6x107. Nilai pH hasil penelitian tidak berpengaruh nyata (P>0,05), rata-rata nilai pH daging ayam broiler di pasar tradisional parepare adalah 6,0. Kesimpulan dari penelitian ini adalah rata-rata total mikroba daging ayam broiler di pasar tradisional kota parepare di atas standar Nasional Indonesia (SNI 7388:2009) yaitu 1,x106 CFU/gr. Sedangkan Nilai pH daging ayam broiler sudah sesuai dengan SNI.
Fapetrik-UMPAR
2019-05-10
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/431
10.31850/jgt.v8i1.431
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 1 (2019); 1 - 8
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 1 (2019); 1 - 8
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/431/pdf_48
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/434
2019-12-04T22:01:06Z
jgt:ART
KELAYAKAN PERMINTAAN KEDELAI (Glycine max L. Merril) DI KABUPATEN BUNGO
Fikriman, F
Fahlevi, Reza
Susilawati, Widuri
demand
price elasticity
income elasticity
Soybeans play a very important role as a food ingredient due to their nutritional value and high protein content. The purpose of this study is to analyze the influence of price, population and per capita income factors on soybean demand in Bungo District and to analyze the elasticity of soybean demand in Bungo District. The selection of places in Bungo Regency as the object of research was carried out purposively (deliberately) with consideration of the location of the study as one of the soybean producing regions and also the area that used soybeans as raw material for industrial products. The method used in this research is descriptive method of describing the analysis of the analysis itself where the data was collected factually from the Central Statistics Agency (BPS), the Food Crops Office and the Bungo Regency Industry and Trade Service Office which were then tabulated for analysis. There is no joint effect between soybean price variable (X1), population (X2) and per capita income (X3) on soybean demand dependent variable (Y), and only free income per capita variable which has partial effect on demand dependent variable soybeans and price elasticity are elastic with a value of 1.93, while income elasticity is inelastic with a value of 0.52.
Fapetrik-UMPAR
2019-08-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/434
10.31850/jgt.v8i2.434
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 2 (2019); 128 - 137
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 2 (2019); 128 - 137
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/434/pdf_61
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/435
2020-09-04T08:06:22Z
jgt:ART
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Petani Padi Memilih Kredit di Bank (Studi Kasus Kecamatan Wonomulyo Kabupaten Polewali Mandar)
Ikram, I
Yusuf, Syarifuddin
Abdullah B, A
farmers' income
interest rates
collateral
the credit amount
the repayment period
This study aims to determine and analyze the influence of partially and the influence together with farmers' income, interest rates, loan amount, credit repayment period, credit distribution process, collateral/credit, and credit services to the decision of rice farmers to choose credit at the bank. The population in this study were rice farmers who took credit at the bank, both those who were still active in a credit or had paid off who were domiciled and were members of farmer groups in Wonomulyo District, Polewali Mandar Regency, West Sulawesi Province. Data were analyzed using multiple linear regression analysis and coefficient of determination. The results showed that the farmers' income partially had a negative and significant effect on the decision of rice farmers to choose credit at the bank. The amount of credit and credit services has a positive and significant effect on the decision of rice farmers to choose credit at the bank. The interest rate, repayment period, credit distribution process, and collateral/collateral do not significantly influence the decision of rice farmers to choose credit at the bank. Farmers' income influences the decision of rice farmers to choose credit at the bank.
Fapetrik-UMPAR
2020-04-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/435
10.31850/jgt.v9i1.435
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 1 (2020); 75 - 86
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 1 (2020); 75 - 86
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/435/pdf_82
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/438
2019-12-04T22:01:06Z
jgt:ART
KAJIAN DAMPAK LA NINA TERHADAP KUALITAS HASIL SALAK PONDOH (Salacca edulis Reinw.) SELAMA PENYIMPANAN SUHU RUANG
Nasrudin, N
Elizani, Prahesti
La Nina
snakefruits
quality of yield
soaking
Changes in rainfall with high humidity due to La Nina can be one of the factors that can affect the quality of the yield of horticultural products. La Nina simulation was done by soaking snake fruits in water for a certain time. The aimed of this research was to examine the effect of La Nina carried out using simulations on several quality parameters of snake fruits. This research used a non-factorial Completely Randomized Design (CRD) with two treatments, fruit without soaking and fruit soaked for 5 minutes (La Nina simulation). The treatment was repeated three times. Observations were made at 0 days, 3 days, 6 days and 9 days. The La Nina simulation treatment with 5 minutes soaking affected the quality of snake fruits, which shown by the decreasing in the physical appearance of the fruit, the hardness of the fruit, and the total acid content of the fruit. In general, a decrease in some qualities of snake fruits occurs on the 6th to 9th day of storage.
Fapetrik-UMPAR
2019-08-24
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/438
10.31850/jgt.v8i2.438
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 2 (2019); 103 - 111
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 2 (2019); 103 - 111
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/438/pdf_59
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/440
2019-12-04T22:01:06Z
jgt:ART
PERILAKU PETERNAK TENTANG PEMBUATAN RANSUM BERBASIS BAHAN LOKAL DI GAPOKTAN URIPMULYO DESA PAREREJO PURWODADI PASURUAN
Solihin, Cecep
Windari, Wahyu
Kristanti, Novita Dewi
behavior
extension
feed
local material
Uripmulyo Gapoktan is an association for farmer groups in Parerejo Village, which consists of Uripmulyo I, Uripmulyo II, Uripmulyo III, Mulyo Tani, Suka Makmur and Tani Makmur Farmers groups. This farmer group has a population of 464 cattles. In addition, in the Parerejo Village, there was a tofu factory and rice mill industry, whose waste is not utilized as a beef cattle ration. Farmers only provide forage feed, so it is necessary to carry out counseling activities on the manufacture of rations based on local ingredients, in the form of materials that were easily found by local farmers or potential feed ingredients in Parerejo Village. These feed ingredients include grass, tofu dregs, and rice bran and additional premixes. This study was conducted on 50 beef cattle breeders who were incorporated into the Uripmulyo Gapoktan taken randomly. The aim was to find out the knowledge, attitudes, and skills of breeders towards making rations based on local ingredients for beef cattle feed in Gapoktan Uripmulyo, Parerejo Village, Purwodadi District, Pasuruan Regency. The method used in this study includes four stages, namely (1) counseling in class, (2) counseling with demonstration methods, (3) counseling practice / out class (4) evaluation. The extension media used were (1) powerpoint slides, (2) folders, (3) videos and (4) real objects. Analysis techniques used in behavioral measurement include, (1) knowledge using interval techniques, (2) attitude measurement using T-score techniques and (3) observational skills measurements and analyzed using interval techniques. The results of the implementation showed that the level of knowledge of farmers was 76% in the good category, attitudes of farmers showed 74% received, and the level of skills of farmers showed 86% were very skilled at the material presented, about how to make rations based on local ingredients for beef cattle feed.
Fapetrik-UMPAR
2019-08-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/440
10.31850/jgt.v8i2.440
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 2 (2019); 138 - 146
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 2 (2019); 138 - 146
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/440/pdf_62
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/449
2020-02-28T04:37:16Z
jgt:ART
TINGKAT KECERNAAN PROTEIN DAN ENERGI METABOLIS BIJI DURIAN DENGAN METODE PEREBUSAN SEBAGAI PAKAN ALTERNATIF
Krismiyanto, Lilik
Mangisah, Istna
Suthama, Nyoman
broiler chicken
durian seeds
metabolic energy
crude protein
excreta
The study aims to examine the protein digestibility and metabolic energy in boiled durian seeds as alternative feeds for broiler chickens. A total of 30 broiler chickens with body weight of 1,476.75 ± 21.15 g, durian seed flour, excreta container, and force feeding were used in this study. The study design used a comparative test (t-test) with each treatment filled 15 tails. The treatments applied included durian seed flour without boiling (T0), and durian seed flour with 30 minutes boiling (T1). The parameters measured were pure metabolic energy values and crude protein digestibility. Data were performed t-test at a probability of 5%. Based on the t-test results obtained that giving of durian seed flour singly by boiling for 30 minutes had a significant effect (P <0.05) on protein digestibility and metabolic energy in broilers. The conclusion were durian seed flour that was boiled for 30 minutes (T1) can increase metabolic energy, so that it can be an alternative source of energy in broiler chicken feed.
Fapetrik-UMPAR
2019-12-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/449
10.31850/jgt.v8i3.449
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 3 (2019); 209 - 214
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 3 (2019); 209 - 214
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/449/pdf_70
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/452
2020-02-28T04:37:16Z
jgt:ART
KADAR ABU, BETN, DAN SERAT IKAN CAKALANG ASAP DENGAN PERENDAMAN EKSTRAK DAUN BELIMBING WULUH
Astuti, Ida
Ningsi, Asniati
smoke fish
skipjack
ash content
BETN
fiber
Gorontalo Province is one of the regions that have the biggest potential to produce skipjack fish (Katsuwonus pelamis) in Indonesia. The community processes the catch into processed which has economic value, both traditional and modern. One of them is smoked fish which gives a distinctive taste and can extend its shelf life and maintain nutrient levels. The purpose of this study was to determine the effect of wealth starfruit leaf extract on Proximate Cakalang fish smoke. This research is an experimental study with the treatment of using star fruit leaf extract (EDBW) and without star fruit leaf extract (TEDBW) with 3 replications. The parameters tested were proximate (ash, fiber, and BETN). The results of the analysis were calculated using Anova Two-Factor with Replication. The results showed that the ash of skipjack smoked fish with EDBW treatment was 1.55% and without EDBW treatment was 1.33%, BETN with EDBW treatment was 0.73% and without EDBW treatment was 1.37%, fiber content with EDBW treatment was 0.08% and without treatment, EDBW is 0.23%. The best result is this belimbing leaf extract capable of lowering BETN by 0.64%. It can be concluded that the starfruit leaf extract significantly affects BETN and fiber but does not affect the ash content.
Fapetrik-UMPAR
2019-12-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/452
10.31850/jgt.v8i3.452
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 3 (2019); 168 - 175
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 3 (2019); 168 - 175
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/452/pdf_65
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/494
2020-02-28T04:37:16Z
jgt:ART
PREFERENSI KONSUMEN TERHADAP PRODUK OLAHAN SAGU
Hasbi, Andi Rizkiyah
Sari, Harmita
preferences
bagea
sago
peanut flavor
medium packaging
The purpose of this study was to determine consumer preferences for processed sago products, by taking into account several attributes attached to the processed sago products. The study used a survey method using a questionnaire and was carried out in Palopo City, South Sulawesi. Sampling was carried out in three places which were the centers of marketing of sago products which were considered quite affordable by respondents, namely the Pusat Oleh-Oleh Palopo (Souvenir Center Palopo), Pusat Niaga Palopo (Commercial Center ), and the Toko Baru. The research data were processed using Chi-Square analysis to determine consumer preferences for processed sago purchase decisions. The results showed that the most considered attribute in the purchase of sago product was bagea cake with peanut-flavored at a price of Rp 15,000 – Rp 35,000, medium packaging, and easy to carry.
Fapetrik-UMPAR
2019-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/494
10.31850/jgt.v8i3.494
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 3 (2019); 235 - 242
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 3 (2019); 235 - 242
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/494/pdf_73
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/499
2020-02-28T04:37:16Z
jgt:ART
DAMPAK PEMBANGUNAN EMBUNG BAGI USAHA TANI PADI SAWAH TADAH HUJAN
Dangnga, Muhammad Siri
Halimah, Andi S.
Asniar, A
rain-fed
reservoir
wellfare
social economy
Embung or reservoir is a building that serves to collect rain water and used in the dry season for farmers who manage rainfed lowland farming. This study aims to determine the impact of embung on rainfed lowland rice farming in Sanjai Village, East Sinjai District, Sinjai Regency, South Sulawesi, Indonesia. The study was descriptive qualitative, using questionnaires and depth interviews to obtain information about the impact of development and the use of reservoirs from physical, environmental, economic, socio-cultural, and institutional aspects. The results showed the social impacts of development and utilization of embungs generally had a positive impact on rainfed lowland rice farming. This impact was assessed from various aspects including physical, economic, socio-cultural and institutional aspects. It’s were directly proportional to the welfare of the farmers.
Fapetrik-UMPAR
2019-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/499
10.31850/jgt.v8i3.499
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 3 (2019); 224 - 234
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 3 (2019); 224 - 234
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/499/pdf_72
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/501
2019-12-04T22:01:06Z
jgt:ART
EFISIENSI PAKAN DAN PERTAMBAHAN BOBOT BADAN AYAM KUB YANG DIBERI FITOBIOTIK DENGAN BERBAGAI KONSENTRASI
Sami, Amrullah
Fitriani, F
superior native chicken Balitnak
phytobiotics
feed efficiency
body weight gain
Today's consumer tastes tend to choose products that are safe and healthy. However, farmers continue to make efforts to more efficiently utilize feed and have good health. This study aims to determine the effect of phytobiotic administration on drinking water on the efficient use of feed and body weight gain of Kampung Unggul Balitnak (KUB) chickens with different concentrations. Phytobiotics used are a combination of extraction of medicinal plants, namely moringa leaves, aloe vera leaves, betel leaves, papaya leaves, and lemongrass leaves. Phytobiotic is given to drinking water. This study used a Completely Randomized Design (CRD) which was repeated three times with three levels of treatment (0 cc/l, 15 cc/l, 15 cc/l, and 20 cc/l drinking water). Analysis of variance shows that different concentrations have a very significant effect on the efficiency of feed use and have a significant effect on body weight gain of superior Balitnak chickens (KUB). Giving phytobiotics in drinking water with a concentration of 20 cc / l of drinking water can increase the efficiency of feed use (4.98 kg/head/week) and body weight gain of KUB chickens (0.84 kg/head/week).
Fapetrik-UMPAR
2019-11-01
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/501
10.31850/jgt.v8i2.501
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 2 (2019); 147 - 155
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 2 (2019); 147 - 155
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/501/pdf_63
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/502
2020-02-28T04:37:16Z
jgt:REV
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT LAYU BAKTERI DAN PERKEMBANGAN KOMPLEKS SPESIES Ralstonia solanacearum
Setiawan, Andree Wijaya
bacterial wilt
Ralstonia solanacearum
epidemiology
complex species
disease management.
Bacterial wilt is one of the most important diseases due to the difficulty of its control and its effect on the production of many economically valuable plants throughout the world. Ralstonia solanacearum bacteria which later will be better known as Ralstonia solanacearum species complex has a very wide range of host plants. More than 400 species of plants from 50 botanical families, including important plants that are cultivated in Indonesia such as potatoes, tomatoes, eggplants, tobacco, cloves and bananas. This review discusses the epidemiology of diseases caused by R. solanacearum, development of R. solanacearum species complex and mechanisms of action in disease management based on chemical, biological, cultivation and physical methods.
Fapetrik-UMPAR
2019-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/502
10.31850/jgt.v8i3.502
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 3 (2019); 243 - 270
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 3 (2019); 243 - 270
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/502/pdf_67
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/504
2020-02-28T04:37:16Z
jgt:ART
IDENTIFIKASI ALAT PENANGKAPAN IKAN RAMAH LINGKUNGAN BERBASIS CCRF DI KABUPATEN PIDIE, ACEH
Chaliluddin, Makwiyah A.
Ikram, Muhammad
Rianjuanda, Djamani
fishing gear
CCRF
enviromentasl friendly
AHP
Pidie district is one of the producers of capture fisheries in Aceh Province with a number of fishermen reaching 1,019. Sea fishing activities are open access causing concern to the stock of fish resources in the waters. Many fishing operations that use fishing gear that are not environmentally friendly if not managed properly will cause fish resources to decline or overfishing. This study aims to identified environmentally friendly fishing tools based on the Code of Conduct for Responsible Fisheries (CCRF) in Pidie District. This research was conducted in March 2019 in the waters of Pidie District. Data collection was done by interview and direct observation in the field. Analysis of the environmental friendliness of fishing gear based on weighting the score with the Analysis Hiercy Process (AHP) method. The results showed that the fishing gear included in the category of very environmentally friendly, namely; handline, longline, gillnet, and purse seine. While the fishing gear category is not environmentally friendly, namely; Modified beach seine and beach seine.
Fapetrik-UMPAR
2019-12-29
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/504
10.31850/jgt.v8i3.504
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 3 (2019); 197 - 208
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 3 (2019); 197 - 208
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/504/pdf_69
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/508
2020-02-28T04:37:16Z
jgt:ART
EFEKTIVITAS WAKTU PENGGENANGAN AIR TERHADAP PENGAWETAN LENGAS TANAH PADA TANAMAN KEDELAI
Aminah, A
Abdullah, A
Nuraeni, N
Palad, Marlyana S.
field capacity
inundation time
water management
land moisture
soybean
Important factors that form the basis of water management are plant characteristics based on water requirements, the amount of water supplied, irrigation methods, and soil characteristics to conserve water. These factors are also influenced by local agroecological conditions such as climate, soil type, and availability of irrigation water. The study aimed to determine the effectiveness of inundation time on soybean growth and production to maintain soil moisture. The study was arranged in an experimental form using a Randomized Block Design (RBD) consisting of waterlogging time treatment (W), ie not flooded/field capacity (W0), inundation 0-15 days after planting (dap) (W1), inundation 15-30 dap (W2), inundation at 30-45 dap (W3), and inundation continuously until harvest (W4). The height of the water given was 5 cm. The results showed that continuous inundation until harvest increased the weight of seeds by 19.23% compared without inundation. This was evidenced by the increasing number of pods and number of seeds per plant by 31.1% and 37.59% compared to field capacity. Continuous inundation showed that the highest soil water content (moisture) compared to other treatments. As for the greenness of leaves, inundation at 15-30 dap showed the lowest greenness of leaves while the highest greenness of leaves is inundation 0-15 dap, and this was not significantly different from other treatments. Continuous inundation has shown the potential to increase soybean yield. These results indicated that the irrigation method until the soil was saturated with water or above the field capacity was still quite safe for the growth, development, and production of soybean plants.
Fapetrik-UMPAR
2019-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/508
10.31850/jgt.v8i3.508
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 3 (2019); 215 - 223
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 3 (2019); 215 - 223
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/508/pdf_71
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/511
2020-02-28T04:37:16Z
jgt:ART
PERSENTASE BONELESS, TULANG, DAN RASIO DAGING – TULANG AYAM BROILER PADA BERBAGAI BOBOT POTONG
Patriani, Peni
Hafid, Harapin
carcass weight
boneless
broiler
The research aims to determine the effect of the range of cut weight on the percentage of boneless chicken meat, using a Completely Randomized Design. Research material using 14 broilers were purchased from farmers by selecting chickens randomly according to the desired body weight range. The treatment were in the form of a classification of the weight range of cut, 851-1,850 g, 1,051-1,250 g, 1,251-1,450 g and 1,451-1,700 g. The observed variables were cutting weight, carcass weight percentage, boneless percentage, meat percentage, and bone ratio. The results showed that broiler cutting weight had a very significant effect (P<0.01) on the percentage of boneless. The greater of the weight of the cut means the greater percentage of boneless produced. Broiler cut weight did not have a significant effect (P>0.05) on the percentage of bone and bone meat ratio. It was concluded that the greater weight of the broiler cut showed the increase in the percentage of boneless chicken greater. This indicates the increased content of boneless meat produced.
Fapetrik-UMPAR
2019-12-31
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/511
10.31850/jgt.v8i3.511
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 3 (2019); 190 - 196
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 3 (2019); 190 - 196
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/511/pdf_68
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/517
2020-09-04T08:06:22Z
jgt:ART
Budidaya Ternak Babi Fase Starter dengan Penggunaan Sumber Pakan Konsentrat yang Berbeda di Kabupaten Tana Toraja
Tala, Selfin
Irfan, Muhammad
Tana Toraja
pig livestock
feed
concentrate
ration efficiency
Pig livestock in Tana Toraja and North Toraja Regencies are made as a side business, especially by mothers and carried on for generations. Every morning the pork vegetables were picked and then processed with rice milling bran to become feed. Pork vegetable is the local name’s for sweet potato leaves (Ipomea batatas). Generally, pig farmer’s use concentrates mixed with yellow corn and smooth bran, which are referred to as local concentrates. Traditional breeders in Tana Toraja still use a number of concentrates which depend on the availability of feed. This study aimed to determine the effect of several types of concentrates on the performance of starter age pigs. The study used 9 male pigs and placed in 9 individual cage units and arranged in a Randomized Block Design (RBD), consisting of 3 treatments and 3 treatment groups based on body weight. The treatments consist of Local Concentrate + Pork Vegetable (P1), Local Concentrate + Factory Concentrate + Pork Vegetable (P2), and the Factory Concentrate (P3) by grouping based on body weight. The variables measured were diet consumption, weight gain, and efficiency of ration use. The results showed that the treatment had a significant effect (P <0.05) on Weight Gain, Consumption, and Ration Efficiency. The use of concentrated sources by mixing local concentrates, factor concentrates, and pork vegetables give the best for starter phase pigs.
Fapetrik-UMPAR
2020-04-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/517
10.31850/jgt.v9i1.517
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 1 (2020); 41 - 47
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 1 (2020); 41 - 47
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/517/pdf_78
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/518
2020-09-04T08:06:22Z
jgt:ART
Potensi Asap Cair dari Kayu Bengkirai dalam Menghambat Pertumbuhan Jamur Schizophyllum commune Secara In Vitro
Dediwanto, Yordanus
Oramahi, Hasan Ashari
Nurhaida, N
antifungal activity
Schizophyllum commune
bengkirai wood
liquid smoke
The activity test of liquid smoke obtained from bengkirai wood (Shorea leavis Ridl)against Schizophyllum commune was evaluated. Two types of liquid smoke from bengkirai wood (Shorea leavis Ridl) was produced at 350° and 450°C. This study aims to evaluate the antifungal properties of liquid smoke from bengkirai wood in inhibiting the growth of S. commune in vitro. Potato dextrose agar (PDA) medium for the efficacy of the liquid smoke of bengkirai wood on the growth of S. commune fungus. Efficacy of liquid smoke of bengkirai wood against S. commune with a completely randomized factorial design, namely temperature pyrolysis of liquid smoke (350° and 450°C) and concentration of liquid smoke (0%, 0.5%, 1.0% and 1.5%, v/v). The results showed that liquid smoked produced at 350° and 450°C exhibited thorough inhibition of growth of S. commune at 1.5%.
Fapetrik-UMPAR
2020-04-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/518
10.31850/jgt.v9i1.518
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 1 (2020); 1 - 9
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 1 (2020); 1 - 9
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/518/pdf_74
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/519
2020-09-04T08:06:22Z
jgt:ART
Profil Metabolik Jalur Glikogenolisis Puyuh dalam Kondisi Stres Panas dengan Pemberian Diallyl n-Sulfida (Dn-S) Organik
Mushawwir, Andi
Suwarno, Nono
Latipudin, Diding
metabolism
heat stress
diallyl n-sulfide
quail
The heat stress plays an important role for reducing feed utilization, blood profile, growth performance, and its influence performance and economic loss. Supplemented of diallyl n-sulfide of garlic is one the efforts to avoid the negative impact of heat stress. One hundred anh twenty five of female quails, 11 weeks of age, were used ini this study to investigate the impact of garlic diallyl n-sulfide (Dn-S) on metabolic of quail glycogenolysis pathway. Animal sample were obtained at 11 wk of age ramdomly assigned to five groups of treatment. Each group of treatment involved 5 replicates with 5 quails each (25 laying quails per group). All of the groups were provided basal diet and orally administered with treatements group i.e. group of thermoneutral zone (24°C) without Dn-S; group of heat stress (38°C) without Dn-S; group of heat stress (38°C) and 75 µL of Dn-S; group of heat stress (38°C) and 100 µL of Dn-S; group of heat stress (38°C) and 125 µL of Dn-S. Based on the result in this experiment showed that heat stress contibutes of the increase of glycogenolysis and metabolic compund, also enzime which is catalized its pathway. The Administered of 125 µL of Dn-S decreased glycogenolysis rate, effectivelly. In conclusion, Dn-S plays the main role to avoid exrtacelluler osmotic and metabolism fluctuation related heat stress.
Fapetrik-UMPAR
2020-04-26
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/519
10.31850/jgt.v9i1.519
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 1 (2020); 48 - 59
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 1 (2020); 48 - 59
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/519/pdf_79
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/529
2020-02-28T04:37:16Z
jgt:ART
PENDAPATAN DAN STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA INTEGRASI SAPI POTONG PADA TANAMAN KAKAO DI KABUPATEN BOALEMO GORONTALO
Khurniyah, Hildah
Ilahude, Zulzain
Mukhtar, Muhammad
integration
cocoa
cow
income
SWOT
The implementation of the cocoa and cattle integration system is expected to reduce agricultural production costs and livestock business costs due to the availability of feed ingredients for livestock and sources of fertilizer for cocoa plants. This study aims to analyze the income of farmers who apply the system integration pattern for beef cattle in cocoa. In addition to analyzing strategies that must be applied by beef cattle breeders in the cocoa crop integration pattern. The study was conducted in Paguyaman and Wonosari Districts, Boalemo District, with a sample of 103 farmers. Analysis of the data used is a descriptive analysis of income and SWOT. The results showed that farmers' income in the integration pattern had good progress where the R / C ratio of cocoa plants had increased income by 23.48% from non-integration into integration. While for cattle, there was an increase in income of 2.39%. In addition, a strategy to develop the integration of beef cattle-cacao is in quadrant 3, a WO strategy that combines opportunities to reduce farmers' weaknesses in developing integrated beef cattle systems in crops. cocoa in Boalemo District.
Fapetrik-UMPAR
2019-12-28
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/529
10.31850/jgt.v8i3.529
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 8 No. 3 (2019); 176 - 189
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 8 No 3 (2019); 176 - 189
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v8i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/529/pdf_66
Copyright (c) 2019 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/533
2021-01-20T21:08:31Z
jgt:ART
Pertumbuhan Bibit Lada (Piper nigrum L.) pada Media Pembibitan dan Waktu Aplikasi Pupuk NPK
Munawaroh, Siti
Nurmauli, Niar
Sugiatno, S
Evizal, Rusdi
planting medium
pepper cuttings
NPK
application time
river sand
The aim of this study was to determine the effect of seeding media, the time difference in NPK fertilizer application, and the responses between the two on the growth of pepper cuttings. The first factor is the composition of the planting medium, consisting of a mixture of river sand + husk charcoal, river sand + compost, husk charcoal + compost, and river sand + husk charcoal + compost. The second factor is the application time of NPK fertilizer (P) which consists of 2, 4, 6, and 8 weeks after planting. The initial condition of the cuttings at the initial fertilization was 2 MSPT, namely the age of 35 DAS. The experiment was repeated 3 times and each experiment consisted of 2 seeds. The homogeneity of the inter-treatment variance used the Bartlett test and the additivity of the data with the Tukey test was followed by an orthogonal comparison test of contrast and polynomial at the ? 5% level. The results showed that the best nursery media for the growth of pepper cuttings were river sand + compost on 4, 8, 12 MSPT leaves, fresh weight, and shoot dry weight. In addition, the time of application of NPK fertilizer to the growth of pepper cuttings did not differ in all observed variables. The results also showed that there was an interaction between the nursery media and the time of NPK fertilizer application on the growth of pepper cuttings. The use of river sand media + husk charcoal was linear with the addition of 1 MSPT NPK fertilizer application time and increased the total number of roots by 2.0 roots. Media sand times + husk charcoal + compost at the time of the optimum application of 5.2 MSPT NPK fertilizer produced the highest number of roots is 18.92 roots.
Fapetrik-UMPAR
2020-08-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/533
10.31850/jgt.v9i2.533
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 2 (2020); 105 - 114
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 2 (2020); 105 - 114
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/533/pdf_85
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/546
2020-09-04T08:06:22Z
jgt:ART
Penggunaan NaCL dan Asam Sitrat untuk Memperpanjang Umur Simpan dan Mutu Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.)
Sabahannur, St.
NaCl
citric acid
cayenne pepper
preservatives
metabolism
texture
Chili cannot be stored for a long time in a fresh condition because it was a living structure that is still carrying out metabolic reactions. Chili after harvesting still maintains the physiological system as it was still attached to the plant. Metabolic reactions will trigger chili damage quickly. The efforts to prevent this should be made to maintain the quality and shelf life of chilies by minimizing metabolic processes, such as suppressing the rate of respiration through regulating the environmental conditions of storage and use of preservatives. The study aimed to determine the effect of concentration of NaCl and citric acid on the shelf life and quality of chili. The study was arranged using a Completely Randomized Design (CRD) with a combination of types and concentrations of preservatives. with the treatment of NaCl concentrations of 1%, 2%, 3%, and Citric Acid respectively 1%, 2%, 3%. The parameters observed were weight loss, shelf life, texture, total microbes, and vitamin C content. The results showed that the use of preservatives significantly affected the shelf life and quality of cayenne pepper. The preservative NaCl 3% given a better effect on cayenne pepper, in terms of the lowest weight loss of 22.8%, the maximum shelf life of 78 days, the number of microbes 12 cfu/g sample, and the texture is rather soft after storage.
Fapetrik-UMPAR
2020-04-27
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/546
10.31850/jgt.v9i1.546
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 1 (2020); 31 - 40
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 1 (2020); 31 - 40
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/546/pdf_77
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/547
2020-09-04T08:06:22Z
jgt:ART
Analisis Hubungan Rantai Pasok Terhadap Kualitas Rumput Laut di Kabupaten Bantaeng
Tahir, Rahmawati
Mundiyah, A Iva
supply chain
quality
seaweed
open market negotiation
The government's demand to improve the quality of production and business development not in accordance with a condition of development of seaweed cultivation in Bantaeng Regency, South Sulawesi as a center for seaweed development, which is still relatively low. The low production and quality were influenced by various factors. This study aims were to identify the structure of the seaweed supply chain, analyze post-harvest handling, and describe the quality of seaweed in Bantaeng Regency. The total sample of 27 respondents taken by purposive sampling. This research used a qualitative descriptive approach and SWOT analysis. The results showed that the seaweed supply chain business actors in Bantaeng Regency were still in the open market negotiation process with their respective roles. Farmers play a role in seaweed farming activities, traders collectors play a role as an intermediary for information. Providers of capital for farmers and the quality of seaweed in this area is still relatively low.
Fapetrik-UMPAR
2020-04-23
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/547
10.31850/jgt.v9i1.547
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 1 (2020); 19 - 30
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 1 (2020); 19 - 30
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/547/pdf_76
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/549
2020-09-04T08:06:22Z
jgt:ART
Identifikasi Potensi dan Pemanfaatan Tumbuhan Obat di Hutan Produksi Kecamatan Sinoa Kabupaten Bantaeng Sulawesi Selatan
Latifah, Husnah
Jusuf, Yusran
Paembonan, Samuel A.
Hasanuddin, H
Sultan, S
medicinal plants
production forest
diversity
vegetation analysis
The purpose of this study was to determine the potential and benefits of medicinal plants found in production forests in Sinoa District, Bantaeng Regency. The type of data collected was quantitative and qualitative data, including types and quantities of medicinal plants, local names, parts of plants used, and types of diseases that can be treated with these plants. Vegetation analysis results showed that the diversity of medicinal plants as many as 13 species from 10 families. Vegetation which has the greatest potential at the level of the tree namely Pinus (Pinus mercusii) with a potential of 194, at the pole level was Avocado (Persea gratissima) with a potential of 100, at the sapling level namely Coffee (Coffea arabica) with a potential of 640, and at the seedling level ie Bandotan (Ageratum conyzoides) with the greatest potential is 17500. Plant parts that utilized were leaves, roots, fruits, seeds, sap, and bark. All of these parts used to treat diseases such as shortness of breath, headache, toothache, cough, diarrhea, fever, malaria, high blood pressure, diabetes, suppurating ulcers, beriberi, immune system, festering skin inflammation, and increasing brain intelligence. Besides that it can treat kidney stones, wounds, sore throat, eye medication, dry the wound, neutralize the poison boils, canker sores, bruises, swelling, and sprains.
Fapetrik-UMPAR
2020-04-26
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/549
10.31850/jgt.v9i1.549
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 1 (2020); 60 - 67
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 1 (2020); 60 - 67
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/549/pdf_80
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/556
2020-09-04T08:06:22Z
jgt:ART
Pemanfaatan Biochar Plus Terhadap Tanah Entisol Pesisir Pantai dan Tanaman Sawi Hijau (Brassica juncea L.)
Herman, Welly
Prameswari, Wuri
Arifin, Zainal
biochar coconut shell
entisol
Tithonia compost
The use of entisol soils can be maximized by adding organic matter. One ingredient that is able to maintain water availability and water resistance is biochar which is added to Tithonia as biochar plus. This study aims to determine the benefits of biochar plus on coastal entisol soils and mustard greens (Brassica juncea L.). The study used a Completely Randomized Design (CRD) with 6 treatments and 3 replications, namely 0% coconut shell biochar + 0% Tithonia compost (O); 100% coconut shell biochar + 0% Tithonia compost (A); 75% coconut shell biochar + 25% Tithonia Compost (B); 50% Coconut Shell Biochar + 50% Tithonia Compost (C), 25% Biochar Coconut Shell + 75% Tithonia Compost (D), 0% Biochar Coconut Shell + 100% Tithonia Compost (E). Data from observations were analyzed with variance (F test), if F count was greater than F table at 5% significance level followed by Duncan's Multiple Range Test (DMRT) at 5% significance level. The parameters observed include soil analysis which includes, pH, N-total, P-available and K-dd as well as plant observations including plant height, number of leaves and root length. The results showed that Biochar plus affected the Entisol soil and the growth of mustard plants, namely the most influential formulation was 75% coconut shell biochar + 25% Tithonia compost which was seen in the height parameters of mustard greens.
Fapetrik-UMPAR
2020-04-21
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/556
10.31850/jgt.v9i1.556
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 1 (2020); 68 - 74
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 1 (2020); 68 - 74
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/556/pdf_81
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/588
2020-09-04T08:06:22Z
jgt:ART
Peningkatan Daya Kecambah dan Pertumbuhan Benih Kayu Manis (Cinnamomum burmanii) dengan Berbagai Media Tumbuh
Suryani, Erma
Idris, Herwita
Melati, M
viability
seedbed
biomass
citronella
recalcitrant
Seeding media have a large role in helping to accelerate germination and seed will have a different response to certain media. Seeding media is needed so that the potential viability of seeds can be optimal. Media in nurseries have a large role in helping accelerate budding. The study was conducted in the greenhouse of the Laing Solok Experimental Garden, West Sumatra. The research aimed to know the composition of the media that can improve the viability of cinnamon (Cinnamomum burmanii) seeds. The study was arranged in a completely randomized design with 7 treatments: wastes ash distillation of citronella, burnt husk, sawdust, soil + wastes ash distillation citronella, ground + burnt husk, sand, and soil. All experiment treatment were repeated 5 times. Each treatment was used 30 seeds of cinnamon with a spacing of 5 x 5 cm. The parameters observed included percentage of growth, vegetative growth (seed height, number of leaves, leaf length and leaf width), root length, number of roots, biomass (wet and dry weight of seeds, root wet and dry weight). The results showed that the best growing media for recalcitrant cinnamon seeds were sawdust and soil + ash of citronella refining waste. The growth percentage of the two media were 76.00% and 64.00% respectively, the best vegetative growth, with the wet weight of the seeds respectively 0.74 g and 0.71 g, root wet weight 0.19 and 0.13 g, seed dry weight of 0.25 and 0.23 g, root dry weight of 0.11 and 0.06 g. The best total leaf chlorophill content in both types of media was 0.026 and 0.034.
Fapetrik-UMPAR
2020-04-22
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/588
10.31850/jgt.v9i1.588
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 1 (2020); 10 - 18
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 1 (2020); 10 - 18
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i1
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/588/pdf_75
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/590
2021-01-20T21:08:31Z
jgt:ART
Pengaruh Sistem Pertanaman Terhadap Pertumbuhan, Produktivitas, dan Viabilitas Benih Pasca Simpan Beberapa Genotipe Sorgum
Siregar, Syahanda Riswandi
Pramono, Eko
Kamal, Muhammad
Hadi, M. Syamsoel
sorghum-cassava
intercropping
greenish leaves
SPAD
The sorghum-cassava intercropping system is a solution to the limited land for planting sorghum in Lampung Province, which is a cassava production area. The aim of this study was to determine the effect of the cropping system on the growth, production, and vigor of the six months' shelf life of the seeds of five sorghum genotypes. The research was conducted on agricultural land in Karang Endah Village, Jati Agung Subdistrict, South Lampung Regency (5.28° SL 105.27° EL) at 82.3 masl and at the Laboratory of Seed and Plant Breeding, Faculty of Agriculture, University of Lampung. The experiment was arranged factorial in a split-plot and repeated as 2 blocks. The main plot was a cropping system consisting of a monoculture cropping system (p1) and an intercropping system (p2). Subplots consist of five sorghum genotypes consisting of Pahat (g1), GHP-1 (g2), GHP-3 (g3), GHP-5 (g4), GH-33 (g5). The sorghum that is planted intercropping with cassava is between 2 rows of cassava plants with 15 cm spacing in rows. On every two rows of cassava, a row of sorghum is planted. The spacing of cassava is 80 cm x 60 cm. The results showed that the intercropping system affected the number of leaves but showed better results at 71.20 g stover dry weight for GHP-1 and 50.10 SPAD for GH-33 for leaf greenness. The difference in cropping systems affected the productivity of sorghum seeds on seed weight per panicle, namely 31.83 g for GHP-3 which showed the largest yield compared to other genotypes but had no effect on the number of seeds per panicle. The treatment of five sorghum genotypes affected the germination rate by 36.83% / day for GH-33 and total normal germination by 84.50% for GH-33. Strong normal sprouts were 89% found in GH-33 from monoculture crops.
Fapetrik-UMPAR
2020-08-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/590
10.31850/jgt.v9i2.590
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 2 (2020); 124 - 136
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 2 (2020); 124 - 136
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/590/pdf_87
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/592
2021-01-20T21:08:31Z
jgt:ART
Struktur Pendapatan dan Pola Konsumsi Pangan Rumah Tangga Nelayan
Rosada, Ida
Nurliani, N
Ayufadhilah, Nur
fishermen
food
income
comsumption pattern
hope dietary pattern
The household income comes from the income of fishermen's household groups (husband, wife, children, and other family members) and works (fishers and non-fishermen). The amount of household income strongly influences the consumption pattern of anglers households. This study aims to analyze the amount of income, food consumption patterns, and the relationship between income and the model of fishermen household food consumption. The population in this study were all fisherman households in Panyula Village, East Tanete Riattang District, Bone Method District. The research's location was carried out purposively, considering that the area is mostly coastal areas, and the livelihood of the community is fishermen. Determining the sample of 10% using a simple random method (simple random sampling), so the number of samples selected is 50 fisherman households. Data were analyzed using the method of income analysis, expected food patterns (PPH), and Chi-square. The results showed that the income structure of fishermen's household originated from the husband's income of 60.3%, the wife 3.8%, the children 30.4%, and the profit of other family members 5.5%. Sources of income based on the type of work, namely from work as fishermen, amounted to 80.5% and alternative jobs other than fishers by 19.5%. The pattern of fishermen's household food consumption based on the Expected Food Pattern is 90% in the shallow category, and there are no respondents insufficient and proper groups. The relationship between income and household food consumption patterns of fishers is not significant.
Fapetrik-UMPAR
2020-08-19
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/592
10.31850/jgt.v9i2.592
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 2 (2020); 137 - 146
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 2 (2020); 137 - 146
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/592/pdf_88
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/596
2021-01-20T21:08:31Z
jgt:ART
Kelayakan Investasi Produksi Keripik Udang (Litopenaeaus vannamei) Menggunakan Penggorengan Vakum
Ismanto, Hari
Rusli, Arham
investment feasibility
sensitivity analysis
shrimp chips industry
Investment feasibility studies are needed to determine whether a business is feasible or not to run. The shrimp chips industry utilizes shrimp raw materials which are available quite a lot in the market. Vacuum frying is a frying process at low temperatures and pressures lower than atmospheric pressure to produce healthy and high-quality food. The research objective was to determine the feasibility of investing in shrimp chips resulting from vacuum frying and to determine the sensitivity of changes in raw material input and profit deficits. The results of the investment feasibility analysis with an interest rate of 20% using a vacuum fryer with a capacity of 6 kg per process are feasible to run according to the investment feasibility analysis parameters, namely Net Present Value (NPV) IDR 119,535,863.15; Net B/C 1.94; Payback Period (PP) 1 year 9 months; Break Event Point (BEP) for IDR 211,041,152.22 and Break Event Point (BEP) for production of 703 kg. The results of the sensitivity analysis to raw material input if it increases by 10%, the investment is feasible except for the Net B/C parameter (0.26) or less than 1, and the sensitivity analysis to profits if it decreases by 10%, indicates that the investment is not feasible to run.
Fapetrik-UMPAR
2020-08-19
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/596
10.31850/jgt.v9i2.596
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 2 (2020); 95 - 104
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 2 (2020); 95 - 104
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i2
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/596/pdf_84
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
oai:ojs2.jurnalpertanianumpar.com:article/597
2021-04-18T00:46:43Z
jgt:ART
Karakterisasi Cendawan Rhizosfer pada Tegakan Mahoni di Hutan Pendidikan Universitas Hasanuddin
Gusmiaty, G
Larekeng, Siti Halimah
fungus
rhizosphere
mahogany
experimental forest unhas
Soil fungi, which produce hormones that occupy the rhizosphere ecosystem, have roles as agents to promote plant growth. This study aims to isolate rhizosphere fungi in mahogany in the Experiment Forest of Universitas Hasanuddin, and identify the fungal isolates obtained based on morphological characters. The research began with rhizosphere soil sampling, isolation, and identification based on morphological characters. The rhizosphere microbial isolation on mahogany stands in the Unhas Educational Forest obtained 18 fungal isolates with varied morphological characteristics, both in colony color and elevation. Microscopic observations resulted in 4 genera, namely Rhizopus, Gliocladium, Trichoderma, and Aspergillus. The results showed that there were superior fungi isolates that could produce growth hormones and could be applied to forest plant seeds. The formula with these select fungi can give the seeds optimal growth in forest plant seeds.
Fapetrik-UMPAR
2020-12-30
info:eu-repo/semantics/article
info:eu-repo/semantics/publishedVersion
application/pdf
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/597
10.31850/jgt.v9i3.597
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol. 9 No. 3 (2020); 276 - 285
JURNAL GALUNG TROPIKA; Vol 9 No 3 (2020); 276 - 285
2407-6279
2302-4178
10.31850/jgt.v9i3
ind
http://www.jurnalpertanianumpar.com/index.php/jgt/article/view/597/pdf_101
Copyright (c) 2020 JURNAL GALUNG TROPIKA
8b3289decb6d653101c80ce57a14b7e7